KULINER
ESQNews.id, LOMBOK - Restoran Sukma Rasa yang berdiri sejak tahun 2010 silam itu memiliki visi misi yang luar biasa. Yakni menjadi sumber keberkahan melalui produk yang bermutu dan bercitarasa tinggi didukung dengan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan yang tersedia secara luas.Untuk membawa atau menanamkan misi besar ini bersama-sama dalam artian tak hanya di level pimpinan Sukma Rasa saja, namun beserta seluruh staffnya, maka perusahaan kuliner pertama yang ada di Lombok ini berkolaborasi dengan ESQ.Event yang mengusung tema "ESQ Character Building" itu digelar selama 2 hari, tanggal13 - 14 Maret 2024 di Hotel Lombok Raya. Ada sekitar 180 staff Sukma Rasa yang ikut pelatihan menjadi peserta. Mereka dipandu langsung oleh Muhlis (Trainer lisensi dari Ary Ginanjar Agustian) bersama Asisten Trainernya yaitu Zulkifli. 50 staff di dalamnya sudah menjadi alumni ESQ.Jauh sebelum itu, Owner Sukma Rasa Asmuni merupakan salah satu alumni ESQ. Ia mengakui ada perubahan besar dalam hidupnya setelah mengikuti training ESQ lalu mempraktekannya. Sehingga sekarang sudah terlihat hasil (bukti nyata) yang luar biasa."Saya izin sharing, bahwa dahulu, meskipun sukses sebagai TKI di Korea Selatan dengan kekayaan materi, saya merasa hampa, kosong. Padahal bisa dikatakan sukses dengan materi berkecukupan bahkan lebih," ungkapnya.Akhirnya, kata Asmuni, di tengah kekosongan mendalam dan tidak merasakan kebahagiaan dirinya menemukan ESQ di YouTube pada tahun 2006 yang bisa menjawab pertanyaan dalam pikirannya dan membuka cakrawala pikiran dan jiwanya.Pria dari 11 bersaudara itu sampaikan, dari situlah dia mulai mendapatkan makna hidup dan mengubah mindset/cara berfikirnya mengenai hidup."Sepulang dari Korea sebagai TKI, saya langsung mengikuti pelatihan ESQ di Mataram pada tahun 2008 dan saya mengalami pertumbuhan bisnis yang luar biasa," sambungnya.Keberhasilannya, meningkatkan jumlah restoran Sukma Rasa dari 2 restoran menjadi 6 restoran setelah pandemi COVID-19, adalah bukti kuasa Allah Tuhan semesta alam dalam hidupnya. Bahkan soal materi sudah lebih dari yang ditargetkan.<more>"Maka hari ini guru-guru kita dari ESQ datang ke sini untuk memberikan ilmu yang sudah saya terapkan dan rasakan hasilnya. Saya hanya ingin dengan adanya Sukma Rasa ini bisa menjadi wadah untuk kalian belajar. Betapa penting kita memberikan nilai terbaik kepada kehidupan kita," pintanya.Lebih lanjut, "Harapan saya semoga kalian menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik untuk keluarga, diri sendiri, masyarakat. Kita sedang menanam benih yang suatu saat akan kita panen hasilnya. Setidaknya ada semangat dan energi yang kita tanamkan dalam jiwa kita lalu memberikan energi positif itu kepada sekitar.Karena apa yang kita bawa adalah misi besar Sukma Rasa. Bukan soal uang atau transaksi tetapi tentang misi. Kita ingin menghadirkan nilai nilai kesyukuran, keberkahan, kenikmatan, kenyamanan terhadap makanan minuman yang kita sajikan kepada insan manusia seluruh muka bumi ini. Itulah misi rumah makan Sukma Rasa." "Kita juga mempunyai energi yang besar energi yang positif yang tidak akan pernah habis. Karena sumber segala energi kita yaitu fitrah, asmaul husna. Saling menyayangi, merangkul, mengayomi dalam mengembangkan bisnis kuliner kita sehingga mendunia," tambahnya.Diinfokan oleh Asmuni, bahwa sebelumnya Sukma Rasa juga pernah melaksanakan training ESQ perdananya di tahun 2016 (masih 2 cabang). Hingga sekarang di tahun 2024, Sukma Rasa sudah berkembang menjadi 6 cabang. "Setiap pagi kami menerapkan apa yang disampaikan oleh Bapak Ary. Seperti morning briefing, membaca asmaul husna bersama-sama dan terakhir mendengar satu video motivasi dari Pak Ary," tutupnya.Direspon dengan suka cita oleh Founder ESQ Ary Ginanjar. Ary sampaikan, "Sekarang, restoran Sukma Rasa bisa menjadi contoh nyata dari penerapan kombinasi 3 kecerdasan yaitu intelektual (IQ), emosional (EQ) dan spiritual (SQ).""Bagaimana ketika kecerdasan spiritualitas menjadi dasar hati yang menjadi fondasi dalam menghadapi perjalanan dan goncangan. Sedangkan kecerdasan emosional kemampuan untuk menata karyawan tetapi semuanya penuh perhitungan dengan kecerdasan intelektual. Inilah kombinasi IQ, EQ dan SQ di Restoran Sukmarasa," jelas Ary saat dirinya hadir langsung di sana pada awal Februari 2024.Sebab itu, muhlis sebagai trainer kali ini siap memberikan materi terkait membangun SDM Sukma Rasa untuk meningkatkan kinerja dengan menanamkan nilai Spiritual.Lalu, kader dari Ary juga akan membantu para karyawan Sukma Rasa agar mengenal dirinya (siapa saya, dimana, dan mau kemana). "Dengan Spiritual yang kokoh diharapkan melahirkan energi positif yang berdampak kepada pekerjaannya, tulus dalam bekerja. Lalu dengan keyakinan yang kuat, mereka bisa tahan terhadap masalah apapun (agile)," tutur Muhlis.Ia juga berharap, setelah ini bisa lahir alumni-alumni yang memiliki mental yang kuat, tetap membangun dan mensejahterakan ekonomi masyarakat NTB khususnya lingkup keluarga (sufi korporasi).