Minggu, H / 19 Oktober 2025

Memaknai Taqwa di Hari Fitri

Minggu 30 Mar 2025 19:54 WIB

Author :Kontributor

Ilustrasi

Foto: Vecteezy

Oleh: Elfindri, Unand

ESQNews.id, JAKARTA - Semoga puasa kali ini, benar benar menjadikan kita bertaqwa. Itulah harapan terbesar, setelah kita melalui bulan ramadhan dengan puasa dan melaksanakan amalan amalan.

Panggilan kepada orang beriman tersebut, lebih selektif lagi, tidak kepada semua manusia, namun manusia yang telah menyatakan dirinya beriman, yang ditandai kembali membacakan dua kalimat Syahadat, menghujamkan ke dalam dada, dan membuktikannya dengan tingkah laku.

Keimanan yang bisa stabil dan bisa labil, mudah terbolak balik. Karena kita manusia lebih mudah mendapatkan godaan, harta, tahta dan wanita (3-ta), maka bisa jadi keimanan akan tergerus. Sebaliknya dengan Allah memelihara kita, maka keimanan akan tetap kokoh dan dapat dipertahankan.

Data data umat Islam yang berpuasa, tidak lebih dari dua per tiga, padahal dari segi jumlah KTP yang mengaku Islam, bisa jadi mencapai 87 persen.

Mereka yang berpuasa pun, belum tentu diberi kemudahan bagi Allah SWT melaksanakannya, dan sering kita dinasehati dalam hadist hadist, bahwa berpuasa namun nilai puasanya tipis, karena tidak cukup menjaga segala larangan yang seharusnya dihidarkan selama berpuasa.

Puasa memang hanya untuk Allah SWT, satu satunya "ibadah untuk Ku". Sehingga apakah Allah SWT akan menerima segala amalan bulan pusa? maka nilainya hanya Allah SWT yang Maha Tau.

Bagi yang menjalankan dengan seksama, maka segala sifat sifat buruk akan berubah dengan berpuasa. Ketika kita tidak jujur, puasa membuat kita jujur dengan sendirinya. Ketika kita kurang disiplin, maka puasa membuat kita disiplin.

Ketika sebelumnya nilai empati kita sesama saudara kurang, maka puasa membuat relung hati kita terasah, begitu orang orang yang tidak berpunya mengalami kelaparan, dan kehausan. Menahan hawa nafsu, sedemikian rupa jauh lebih berat ketimbang hanya menahan haus dan lapar.


<more>


Di Hari Fitri

Hari ini hari terakhir untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Besok diharapkan manusia manusia yang menjalankan akan menjadi suci, fitri.  Sesuai dengan surat QS al Maidah [(5):93]  Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertaqwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap bertaqwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertaqwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Memelihara ketaqwaan tidak lah mudah. Karena setelah habis lebaran  maka kembali kita masing masing disibukkan dengan urusan dunia, sesuai dengan fitrah kita masing masing.

Memelihara dan menjaga yang sudah diraih adalah tugas kita berikutnya. Jika kita tergoda, maka akan kembali tergerus ketaqwaan kita.

Bagi yang suka korupsi dan mencuri yang belum ketahuan, maka kesempatan untuk tidak mengulanginya. Bagi yang malas tiada kata untuk memelihara kemalasan, bahkan kita dituntut untuk melaksanakan Sa'i sesungguhnya, berupaya dengan tidak berpangku tangan. Semoga dengan semangat fitri bagi mereka yang dimudahkan terpeliharanya ketaqwaan, akan terlahir manusia manusia sempurna. Dengan sendirinya keluarga kita akan semakin baik, dan dengan sendirinya kesejahteraan sesungguhnya akan semakin baik pula.

Beriman, dan berbuat baik adalah dua unsur yang saling mendukung, kemudian kepada mereka akan diberi ilmu dan kemudahan hidup. Insyallah.

Selamat Idul fitri, maaf lahir dan batin.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA