ESQNews.id, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara meminta kepada seluruh pegawai untuk menginternalisasikan nilai-nilai Kementerian Keuangan dan core values ASN BerAKHLAK di dalam lingkungan kerja dan lingkungan sosial.
“Menginternalisasi (nilai-nilai) di dalam diri kita sebagai ASN Kementerian Keuangan itu adalah sesuatu yang kemudian harus menjadi tujuan kita dan idealnya terjadi secara alamiah,” ujar Wamenkeu saat menyampaikan keynote speech Seminar Digital Kemenkeu Corporate University Talk (KCT) berjudul “Kemenkeu Corpu Talk: Kemenkeu Satu, Santun Berbudaya” yang diselenggarakan di Aula Mezzanine Kemenkeu, 9 Mei 2023.
Pada kesempatannya, Wamen didampingi oleh Heru Pambudi (Sekretaris Jenderal Kemenkeu), Awan Nurmawan Nuh (Inspektur Jenderal Kemenkeu), Rionald Silaban (Dirjen Kekayaan Negara), Luky Alfirman (Dirjen Perimbangan dan Keuangan), Andin Hadiyanto (Kepala Badan Pendidikan & Pelatihan Keuangan), Yustinus Prastowo (Staff Khusus Kemenkeu Bidang Komunikasi Strategis), dan Para Sekretaris Unit Eselon I , serta Para Kepala Pusdiklat.
Acara dengan tagline "Membuat yang sukar menjadi familiar" serta "Belajar Tanpa Batas" ini menjadi salah satu upaya untuk menghadapi tantangan saat ini yang ada di Kemenkeu.
Seminar diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) sebagai upaya untuk meningkatkan awareness pegawai terkait penguatan budaya organisasi.
BPPK juga mengundang Ary Ginanjar Agustian (Founder ACT Consulting International) sebagai narasumber untuk memberikan motivasi, pencerahan, arahan terkait tema yang diberikan yakni untuk meningkatkan pemahaman insan Kemenkeu mengenai pentingnya penguatan budaya organisasi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, bahwa terdapat Sikap dasar dan Perilaku Efektif yang harus menjadi pedoman dalam berperilaku sebagai ASN Pegawai Kemenkeu.
Wamenkeu katakan, "Pak Ary akan memberikan pencerahan atau perspektif mengenai budaya organisasi khususnya organisasi birokrasi di Kemenkeu. Semoga ini menjadi ajang refleksi kita semua dengan apa yang terjadi saat ini. Dan apa yang disampaikan oleh narasumber ini bisa sampai ke 79 ribu insan Kemenkeu lainnya agar selaras. Karena ini tugas bersama."
Kemudian Ketua BPPK, Andin juga berharap kegiatan ini dapat memberikan motivasi dan menginspirasi pegawai Kementerian Keuangan, bahwa penguatan values organisasi yang telah dimiliki mampu memperbaiki reputasi Kementerian Keuangan dari berbagai stigma negatif saat ini.
Siap memenuhi harapan yang diberikan itu, Ary Ginanjar mengatakan bahwa Kondisi atau tantangan ini memacu pentingnya fondasi nilai-nilai Budaya Kementerian Keuangan yang dikuatkan dengan Core value ASN BerAKHLAK, dijiwai oleh seluruh Punggawa Kementerian Keuangan.
"Untuk hadapi segala persoalan atau tantangan dibutuhkan fondasi yang kuat. Jadi fondasi dari Kemenkeu adalah membangun mentalitas, konsistensi, memiliki sebuah belief (keyakinan), values (BerAKHLAK)."
Namun katanya, semua itu bisa terealisasikan tergantung niat seluruh pegawai Kemenkeu bekerja di sini. Tujuan mereka hadir menjadi keluarga besar Kemenkeu ini. Apakah beriorientasi kepada finansial (Strong Why), jabatan (Big Why), atau sebuah pengabdian kepada Tuhan (Grand Why).
"Apapun tujuannya, diusahakan pusat orbitnya ada di Grand Why, yaitu bekerja dengan niat memberikan kontribusi kepada khalayak, menebar manfaat," kata Ary dihadapan 100 peserta (luring) dan sekitar 1000-2000 peserta (daring).
Lebih lanjut, "Sampai kita bisa membuktikan 'the real you', sampai kita bisa menjawab 3 pertanyaan (siapa saya, dimana saya, dan mau kemana saya)."
"Jadilah generasi terbaik di Kemenkeu. Hadapi semua dengan fondasi. Agar Indonesia bisa bangkit dan maju. Kita harus buat komitmen, keputusan dari sekarang dengan niat Grand Why," tutupnya.
<more>
Paparan Ary motivator nasional itu direspon positif oleh seluruh pimpinan dan insan Kemenkeu, salah satunya dirasakan oleh Kepala Pusdiklat Kepemimpinan dan Manajerial Wahyu Kusuma Romadhoni.
"Pentingnya memperkuat budaya organisasi, membenahi karakter di Kemenkeu ini untuk bisa hadapi segala ujian sekarang maupun nanti."
"Pak Ary menjelaskan tentang Grand Why kita. Dan harus bisa menjadi fondasi bagi kita semua. Di sesinya Pak Ary itu bisa menyadarkan kita terkait tujuan bekerja di Kemenkeu itu untuk apa," sambungnya.

Pria yang akrab disapa Dhoni itu menegaskan bahwa bekerja itu harus bisa bermanfaat bagi orang lain bukan hanya tentang diri sendiri saja. Kita punya peran penting untuk berkontribusi kepada sesama.
"Ini momentum yang bagus buat kami tentang apa yang disampaikan oleh Pak Ary. Terimakasih sekali kepada Pak Ary dan tim. Ini menjadi referensi bagi kami untuk bisa membantu memperkuat budaya organisasi di Kemenkeu serta membentuk karakter setiap insan Kemenkeu," tutur pria yang juga Alumni ESQ itu.




