Kamis, H / 28 Maret 2024

Budaya Kerja Era Pandemi, Yuli Purwanti: Dengan Inilah Kita Bisa Memperkuat Budaya Perusahaan

Senin 12 Apr 2021 17:04 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Yuli Purwanti (Board of Expert ACT Consulting)

Foto: dok. ESQ

Budaya adalah inti dari respon organisasi pada saat baik maupun buruk - Kom Ferry


ESQNews.id, JAKARTA – Dra. Yuli Purwanti, MM (Board of Expert ACT Consulting) menjadi narasumber dalam Seminar Online “Creating Culture Initiative While Working in Pandemic Era” pada Senin (12/4/2021). Ditemani oleh Ariningtyas Prameswari sebagai moderator dari tim ACT Consulting, bersama puluhan peserta lainnya yang mayoritas dari BUMN serta alumni Training ESQ Corporate Culture Spesialist.


Seperti yang mayoritas orang ketahui, hingga kini Covid-19 masih berkelana di seluruh dunia termasuk Indonesia. Sehingga berdampak pada budaya perusahaan salah satunya.


Menurut Yuli, beberapa karyawan kehilangan hubungan antara mereka dengan nilai-nilai inti perusahaannya. Banyak orang mengatakan budaya tempat kerja mereka meningkat saat pandemic. Mereka dituntut untuk berinovasi, survive, atau adaptasi dengan kondisi saat ini.


Sistem Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO) diberlakukan dan dibatasi. Bahkan, ada karyawan yang kena PHK.


<more>


“Kita harus bertahan, harus memahami teknologi. Lalu bagaimana cara memperkuat budaya perusahaan sambil bekerja dari jarak jauh?”


Wanita yang ahli di bidang culture transformation memaparkan beberapa cara di antaranya:

 

1.     Menciptakan peluang untuk lebih banyak bersosialisasi terkait pembelajara yang baru. Misal tidak mengerti operasional zoom, bisa sharing atau bertanya.

2.     Meningkatkan kepercayaan, transparansi dan fleksibilitas.

3.     Peduli kepada sesame, fokus pada kesejahteraan.

4.     Komunikasi sebanyak empat kali lipat kepada sang pemimpin.




“Faktanya, perusahaan yang budayanya kuat, selaras secara strategis, dan dibangun dengan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat ke lingkungan yang dinamis, bisa berkinerja 15% lebih baik daripada perusahaan yang kurang dapat beradaptasi. Itu menurut penelitian di University of California, Berkeley's Haas School Business.


Para pemimpin harus terus mengembangkan budaya perusahaan mereka untuk membantu orang-orang. Tetap fokus pada inisiatif. Yang paling penting bahkan ketika mereka menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kondisi yang terus berubah akibat pandemic,” lanjutnya.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA