INTERNASIONAL
ESQNews.id, YOGYAKARTA - Kabar membanggakan hadir dari mahasiswa dan dosen Universitas Ary Ginanjar yakni Athaya Abdan Hanif (mahasiswa) bersama Aliyah Kurniasih, M.T. (Dosen Ilmu Komputer) saat menjadi salah satu peserta di The 2025 Brawijaya International Conference (BIC 2025).Perhelatan tersebut diadakan pada tanggal 23-24 Oktober 2025 secara hybrid di Yogyakarta dan Zoom Meeting dengan mengusung tema "Advancing Technology: From Theory to Reality and Its Impact on Society."Diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya, konferensi tahunan ini berfungsi sebagai platform global bagi para akademisi, praktisi, pembuat kebijakan, dan pemimpin industri untuk berkumpul dan berbagi wawasan inovatif yang menjawab tantangan mendesak zaman ini. Sesuai temanya yang menyoroti peran kritis penelitian interdisipliner dalam mendorong pembangunan berkelanjutan, keadilan sosial, kemajuan teknologi, dan pertumbuhan inklusif melintasi batas negara.Untuk itu, dalam kesempatannya Athaya Abdan Hanif bersama Aliyah Kurniasih mempresentasikan penelitian berjudul "Classification of Respiratory Diseases Based on Audio Using Hybrid CNN-BIGRU with Adaptive Denoising." Dalam hal ini Universitas Ary Ginanjar terus mendorong kolaborasi riset untuk menjawab tantangan masa depan melalui inovasi teknologi yang berdampak pada masyarakat. Menariknya, Penelitian ini berhasil meningkatkan akurasi pendeteksian penyakit pernapasan dari suara paru-paru hingga 97,10%! Teknik yang digunakan juga membuat hasilnya lebih jelas, akurat, dan efisien."Di Universitas Ary Ginanjar, saya merasa setiap usaha dan pencapaian saya mendapatkan dukungan penuh. Lingkungan yang kompetitif namun positif membuat saya terus terpacu untuk meraih hasil terbaik dan menunjukkan kemampuan saya secara nyata," ujar Athaya yang juga seorang Hafidz Al-Qur'an 30 Juz itu.Diketahui, Universitas Ary Ginanjar didirikan oleh Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian sebagai tokoh nasional dibidang pendidikan karakter mewariskan ilmu 165 yang didasarkan 3 kecerdasan IQ, EQ, SQ. Mahasiswa Universitas Ary Ginanjar dibekali dengan Kecerdasan Intelektual (IQ) untuk berpikir dan memecahkan masalah, Kecerdasan Emosional (EQ) untuk memahami dan mengelola emosi serta hubungan sosial, dan Kecerdasan Spiritual (SQ) untuk mencari makna hidup, nilai-nilai, dan mengarahkan hati nurani. Ketiga kecerdasan ini penting secara seimbang untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup.The UAG Way adalah kurikulum berbasis pendidikan karakter dengan model sebuah rumah. Dimana rumah yang sempurna memiliki fondasi, tiang dan atap. Demikian halnya dalam membangun manusia, perlu menyiapkan fondasi, tiang dan atap. Fondasi yang dibangun adalah Belief, tiangnya adalah Values dan atapnya adalah Competency. Dengan begitu, Universitas Ary Ginanjar menciptakan generasi muda bangsa yang unggul dan bisa berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia demi menuju Indonesia Emas.Metode pembelajaran di Universitas Ary Ginanjar menggunakan konsep SKID (Spiritual, Kreativitas, Intelektualitas, dan Dampak). Mahasiswa dibimbing di awal perkuliahan untuk menumbuhkan motivasi belajar yang berasal dari dalam diri sendiri secara spiritual (Why).Selanjutnya sisi kreativitas (How) mahasiswa digugah agar mampu melahirkan sudut pandang dan ide-ide baru dalam menjawab persoalan dan permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada secara intelektual (What).Mahasiswa Universitas Ary Ginanjar dibimbing untuk berkembang sesuai dengan potensi dan talenta unik masing-masing. Melalui life tools TalentDNA, setiap mahasiswa dipetakan kekuatan alaminya menggunakan pendekatan ilmiah dan psikologis yang mendalam. Life tools ini membantu mereka mengenali potensi diri yang mungkin belum disadari, merancang strategi pengembangan pribadi yang tepat, serta menemukan arah hidup dan karier yang selaras dengan jati diri. Dengan pendekatan ini, mahasiswa tumbuh menjadi pribadi yang autentik, berdaya, dan berkembang hingga potensi tertingginya.