Senin, H / 22 September 2025

UPTD Puskesmas Jatiwangi Gelar Lokakarya Tribulanan (Bahas PKG serta PKAT) dan Acara Purnabakti dr. H. Apuh Alifuchin

Minggu 22 Jun 2025 10:44 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: Dokumen Pribadi

ESQNews.id, MAJALENGKA – Dalam suasana yang penuh kehangatan dan semangat kolaborasi, UPTD Puskesmas Jatiwangi menggelar dua momentum penting dalam satu panggung bersejarah: Lokakarya Tribulanan dan Perpisahan Purna Tugas dr. H. Apuh Alifuchin selaku Kepala UPTD Puskesmas Jatiwangi, seorang tokoh sentral dalam perjalanan pelayanan kesehatan masyarakat Jatiwangi.

Bertempat di kawasan wisata alam Cipanten, Majalengka, tanggal 21 Juni 2025 acara ini menjadi ruang refleksi, evaluasi, dan sekaligus penghormatan—sebuah titik temu antara perencanaan masa depan dan apresiasi akan masa lalu.

Langkah Strategis Menuju Pelayanan Kesehatan yang Lebih Inklusif

Lokakarya Tribulanan kali ini mengambil fokus pada Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dan Program Kesehatan Anak Terintegrasi (PKAT) yang dipaparkan oleh dr. Elsa Nurfiani Khairunnisa.

Program ini mencakup layanan preventif untuk segala kelompok usia, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia, yang dirancang sebagai upaya deteksi dini risiko penyakit serta peningkatan literasi kesehatan masyarakat.

Pemeriksaan ini tidak hanya dilaksanakan di dalam gedung Puskesmas, tetapi juga menjangkau lintas sektor—mulai dari desa-desa, institusi pendidikan, hingga perusahaan swasta seperti Louisiana Textile dan PT Inti Maja Utama.

Hal ini menunjukkan komitmen Puskesmas untuk membawa layanan kesehatan lebih dekat ke masyarakat, sebagaimana ditegaskan dalam semangat program 100 hari kerja pemerintah daerah.



“Harapannya, dengan kolaborasi bersama kepala desa, lintas sektor, dan masyarakat, program ini bukan hanya hadir sebagai kegiatan teknis, tapi sebagai gerakan bersama demi kesehatan berkelanjutan,” tutur dr. Elsa dalam presentasinya.

Adapun tujuan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di antaranya untuk mengidentifikasi faktor risiko kesehatan agar masyarakat tetap sehat dan tidak berlanjut menyebabkan timbulnya penyakit. Lalu, mendeteksi kondisi pra penyakit, mencegah komplikasi, dan tentunya menurunkan risiko kecacatan dan kematian.



"Kemudian untuk manfaatnya apa nih yang dirasakan masyarakat? Yang pertama, tentunya jadi lebih tahu kondisi badannya sendiri, lebih cepat tahu, sehingga lebih mudah untuk ditangani dan cepat sembuh. Dan yang terakhir, jadi masyarakat akan tahu apa yang harus dilakukan agar tetap sehat.

Sedangkan untuk sasarannya, ini, yang pertama bayi baru lahir (usia 2 sampai dengan 3 hari), lalu balita dan anak pra sekolah (usia 1 sampai dengan 6 tahun) remaja dan dewasa (usia 18 tahun sampai dengan 59 tahun), dan lanjut usia atau lansia itu lebih dari 60 tahun.

Nah, ini untuk cara mendaftarnya, tentunya nanti masyarakat harus punya Satu Sehat Mobile (SSM), berupa aplikasi, diunduh, kemudian daftar, login, baru bisa mendapatkan notifikasi dan hasil pemeriksaannya lewat aplikasi itu. Atau, Ibu Bapak, yang perlu diketahui, kalaupun misalnya masyarakat tidak punya handphone, atau tidak bisa, atau kurang mengerti bagaimana caranya, boleh datang langsung ke Puskesmas Jatiwangi. Jadi nanti akan kami daftarkan," tuturnya.



Sekilas info, selain PKG baru launching kemarin dari Kemenkes itu ada yang dinamakan dengan PKAT. Pelayanan pemeriksaan anak terintegrasi dengan mengutamakan konsep promotif dan preventif, dimana anak mendapatkan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan kolaborasi interprofesi kesehatan.

"Apa pemeriksaannya? Yang pertama itu akan dilakukan pemantauan gizi, kemudian imunisasinya. Kemudian identifikasi apakah ada kekhawatiran dari orangtua atau pengasuh, lalu ada stimulasi dini dan evaluasi ASI serta pengenalan MPASI," sambung dr. Elsa.

Melepas Sang Nahkoda: Purnabakti dr. H. Apuh Alifuchin

Dalam momen yang tak kalah mengharukan, seluruh jajaran UPTD Puskesmas Jatiwangi, mitra kerja, dan tokoh masyarakat memberikan penghormatan khusus kepada dr. H. Apuh Alifuchin, yang resmi memasuki masa purnabakti sejak 1 Mei 2025.

Dua kali menjabat sebagai Kepala UPTD Puskesmas Jatiwangi (2008–2016 dan 2021–2025), beliau dikenal sebagai pemimpin yang tenang, bijaksana, serta mampu menjembatani banyak karakter di lingkungan kerja.



“Selama saya bekerja di Jatiwangi, semua karyawan, dari kasubbag TU hingga pengelola program, mampu bekerja sama dengan sangat baik. Harapan saya, ke depan, pelayanan Puskesmas bisa terus meningkat dan Kepala Puskesmas berikutnya dapat membawa institusi ini ke arah yang lebih baik lagi,” ucap dr. H. Apuh dengan penuh ketulusan.

Banyak pihak memberikan kesan mendalam terhadap figur dr. H. Apuh., Kepala Puskesmas Sukahaji H. Ii Hambali, S.KM., M.M menyampaikan, “Beliau bukan hanya pemimpin, tapi pengayom. Kedewasaannya dalam berpikir dan ketenangannya dalam menghadapi masalah memberi keteladanan yang langka.”

Harapannya, kata dia, Pengganti beliau itu minimal yang setara. Kalau bisa yang sebaik beliau. Kenapa? Karena permasalahan di Puskesmas Jatiwangi itu lebih kompleks. Jadi memerlukan satu pemimpin yang betul-betul menjiwai seorang pemimpin.



Hal serupa juga disampaikan oleh Ibu Luzy Raudho Meilani, S.KM, Kasubbag TU UPTD Puskesmas Jatiwangi, “Saya belajar banyak dari beliau: manajemen, komunikasi, hingga kebijaksanaan. Beliau memberi ruang bagi saya untuk berkembang, bahkan saat saya melakukan kesalahan, beliau tetap sabar membimbing tanpa pernah sekalipun memarahi.”

Hadirin dan Suasana Penuh Kebersamaan

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting wilayah Jatiwangi, di antaranya: Bapak Camat Jatiwangi, Uju Gustawan, S.E; Bapak Danramil, Kapten Inf. Maman Kardiman, S.E; Bapak Kapolsek, Rudy Djunardi, S.H., M.H.; Kepala KUA Jatiwangi, H. Sihabudin, M.Ag, Seluruh Kepala Desa dan Ketua TP PKK Desa di wilayah kerja Puskesmas Jatiwangi, Para staf dan keluarga besar Puskesmas.



Bapak Camat dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi, “Langkah Puskesmas Jatiwangi sejalan dengan prioritas daerah terutama pelayanan kepada masyarakat yang sesuai dengan program 100 hari kerja Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati, salah satunya pelayanan kesehatan gratis. Dan khusus untuk sahabat saya, dr. H. Apuh, selamat menikmati masa pensiun, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kesehatan dan keberkahan.”



Sementara itu, perwakilan dari desa—seperti Kepala Desa Burujul Kulon—juga menyampaikan harapan agar perhatian terhadap fasilitas kesehatan di tingkat desa dapat lebih ditingkatkan, sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga aset pelayanan publik.

"Dan itu pun bukan keinginan saya sebagai Kepala Desa melainkan karena keinginan warga. Itu tanggung jawab kami sebagai pemerintah harus merawat dan menjaga Fasilitas negara," tuturnya.

Beliau meneruskan, "Mudah-mudahan dengan adanya forum ini mungkin bisa diketahui banyak pihak dan mudah-mudahan disampaikanlah kepada pimpinan kita, ya insya Allah pimpinan kita akan memberikan pelayanan yang terbaik buat masyarakatnya atau buat keluarganya."

Silaturahmi dan Sinergi Menuju Masa Depan

Acara diakhiri dengan penyerahan cenderamata kepada dr. H. Apuh Alifuchin serta rekan-rekan tenaga kesehatan yang telah berpindah tugas ke Puskesmas Loji dan Waringin. Suasana haru terasa ketika para staf menyampaikan kesan dan pesan, yang diwarnai rasa terima kasih dan harapan agar nilai-nilai kepemimpinan dr. H. Apuh dapat terus hidup dalam semangat kerja tim.

Momentum ini bukan sekadar pelepasan, tetapi peneguhan semangat pelayanan yang telah dirintis. Lokakarya Tribulanan dan Purnabakti dr. H. Apuh menjadi titik tolak untuk menyusun langkah-langkah baru, yang lebih inklusif, partisipatif, dan menjangkau lebih banyak harapan masyarakat.



“Hari ini adalah perpaduan antara penghormatan dan perencanaan. Semoga silaturahmi yang terjalin makin erat, sinergi makin kuat, dan inspirasi dari dr. H. Apuh menjadi api semangat bagi generasi berikutnya," ujar Ibu Luzy.

Lebih lanjut, "Harapannya acara hari ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berinovasi dan mengabdi kepada masyarakat."



<more>

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA