Makanan instan adalah makanan alternatif para pelajar,
mahasiswa, dan lainnya yang tinggal seorang diri, bisa nge-kost maupun ngontrak.
ESQNews.id, JAKARTA - Akibat kesibukkan yang di alami, rutinitas yang padat terkadang masalah perut terabaikan. Meskipun ada asupan, seringkali yang bersifat instan. Agar mudah, praktis, cepat kenyangnya, dan cepat dalam penyajiannya.
Padahal kita semua tahu yang namanya makanan maupun minuman serba instan dalam kemasan tidak baik dikonsumsi oleh tubuh. Jika kata Zaidul Akbar itu istilahnya 'makanan sampah'.
Mie instan, minuman dalam kemasan, bubur instan dan lain-lain adalah bahan makanan 'pelarian' bagi mahasiswa khususnya. Tidak ribet, bisa mengenyangkan, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyajikannya.
Lalu bagaimana solusi agar kebiasaan tersebut bisa dikurangi bahkan dihilangkan bagi kaum mahasiswa? Seperti yang telah disampaikan dr. Zee dalam 'Kajian Kesehatan' pada Minggu, 1 September 2019. Tepatnya di Masjid Al-Lathiif, Bandung, Jawa Barat.
Sebelumnya ada seorang mahasiswa yang bertanya kepada sang dokter herbal ini. "Dokter, kami ini mahasiswa bagaimana tips yang low budget untuk memilih makanan sehat?," tanya seorang lak-laki, salah satu mahasiswa.
Pakar herbal berserita, ada contoh pemuda yang tangannya kuning, namun jauh lebih sehat daripada pemuda yang tangannya berminyak. Disebabkan oleh gorengan dan sebangsanya. Jika kalian melihat ada pemuda sudah sholeh, baca qur’an, konsumsinya (jahe dan kunyit) sudah cocok itu. Karena kita mempersiapkan gen atau keturunan yang sehat juga.