ESQNews.id, JAKARTA – Cita-cita Indonesia Emas 2045 tidak hanya menjadi mimpi di siang bolong. Founder dan CEO ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian meyakini, bonus demografi Indonesia harus dipersiapkan dengan matang. Jika tidak, bonus demografi bisa menjadi petaka.
Bak pisau bermata dua, itulah masalah
bonus demografi di mana Indonesia akan memiliki jumlah penduduk yang hamper 80
persen berada di usia produktif. Bisa dibayangkan, usia-usia produktif tersebut
jika tidak mendapatkan fasilitas untuk menyalurkan kreativitas atau tak bisa
menjadi manfaat, maka akan menjadi sumber masalah.
Inilah yang menjadi kepedulian Ary.
Selaku pakar pembangunan karakter, Ary mengatakan pentingnya karakter yang
dibangun dalam generasi bonus demografi ini adalah hal yang tak bisa ditawar.
Karakter yang kuat sebelum terjun ke dunia kerja dan membangun Indonesia akan
memberikan dampak yang positif.
“Bayangkan jika karakter tidak baik,
ketika dalam keadaan down bukan kreativitas yang lahir, melainkan
pikiran-pikiran negative. Kita tidak mau Indonesia anak mudanya akrab dengan
narkoba ketika terpuruk, akrab dengan miras. Tetapi anak muda Indonesia adalah
anak muda yang produktif dan kreatif serta memiliki karakter,” kata dia.
Dalam training The Amazing You yang
digelar 15-16 Desember 2018, Ary menyampaikan bentuk resolusi Indonesia Emas
2045. Sebelum menuju langkah menjadi Indonesia Sejahtera, dia meyakini mimpi
Indonesia berkarakter 2020 bisa tercapai. Training dengan jumlah peserta 10
ribu orang tersebut menjadi langkah pemantik untuk kemajuan karakter anak muda
Indonesia.
“Kita lanjutkan dengan 25 ribu peserta di tahun 2020 yang menandakan langkah awal Indonesia Berkarakter,” kata dia.