ESQNews.id, JAKARTA – Shalat Dhuha adalah kuncinya rejeki. Kunci kejayaan dalam mencapai keberkahan, juga kunci untuk senantiasa berasa cukup dalam kehidupan. Shalat dhuha dianggap sebagai rasa terimakasih seorang Hamba kepada Allah SWT, Sang Pencipta langit dan bumi.
Atas segala berkah hidup yang diberikan-Nya. Atas segala nikmat yang kita dapatkan, bisa berupa harta, kesehatan, dipermudah urusan, dilindungi dari marabahaya dan lainnya.
Shalat Dhuha mempunyai kedudukan mulia. Disunnahkan untuk kita kerjakan sejak terbitnya matahari sampai menjelang datangnya shalat dzuhur. Adapun keutamaan shalat dhuha menurut hadist yaitu:
- Orang yang shalat
dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah.
“Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat dhuha, niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Turmudzi) - Barangsiapa yang
menunaikan shalat dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Allah.
“Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat.” (HR. Hakim) - Orang yang menunaikan
shalat dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah.
“Barangsiapa yang shalat dhuha dua rakaat, maka ia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka ia ditulis sebagai orang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. barangsiapa yang mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surge untuknya.” (HR. At-Thabrani)
<more> - Orang yang istiqomah
melaksanakan shalat dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu
dhuha yang disediakan oleh Allah.
“Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu dhuha. Apabila kiamat telah tiba maka aka nada suara yang berseru, “Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah SWT.” (HR. At-Thabrani) - Allah menyukupkan
rejekinya.
“Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu.” (HR. Abu Darda’) - Orang yang
mengerjakan shalat dhuha ia telah mengeluarkan sedekah.
“Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.” (HR. Muslim)
Berikut ini adalah waktu shalat dhuha yaitu antara pukul
8.00 – 11 AM. Sedangkan waktu yang diharamkan atau tidak diperbolehkan untuk
melaksanakan shalat dhuha yaitu: pukul 6.00 – 8.00 AM dan 11.00 – 12.00 AM.
Setelah shalat dhuha biasanya membaca dzikir dan doa. Selain itu ada doa yang shahih, Rasulullah SAW selesai shalat dhuha mengucapkan:
Allahummaghfir-lii wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohiim. Yang artinya: “Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha penerima taubat lagi Maha penyayang.” (HR. Abu Daud 2357).