“Pendidikan yang tidak
mendidik hati, tidak mendidik sama sekali” – Ary Ginanjar Agustian
ESQNews.id, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Budaya RI, Nadiem Anwar Makarim telah memberikan pidato kepada khalayak khususnya para guru terkait peringatan “Hari Guru Nasional." ESQNews mendapatkan cuplikan video tersebut di akun pribadinya Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group). Video tersebut berdurasi selama 3.15 menit.
Saat berpidato, Nadiem mengajak para guru untuk melakukan beberapa hal kepada muridnya yakni mengajak sang murid untuk saling berdiskusi bukan hanya mendengar, namun memberikan kesempatan murid untuk mengajar di kelas, mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan semua kelas dan temukan suatu bakat dalam murid yang kurang percaya diri.
“Jika setiap guru melakukannya dengan serentak, kapal besar bernama 'Indonesia' ini pasti akan bergerak,” paparnya.

<more>
Ungkapan kalimat tersebut diiyakan oleh Ary Ginanjar.
“Setuju Pak Menteri, namun para guru perlu kompetensi mengajar ala Coaching,” jawab Ary Ginanjar dalam IG-nya itu.
Terkait pidatonya Mendikbud tersebut, Ary Ginanjar memberikan pesan singkat kepada Nadiem.
Ini dia pesan yang disampaikan oleh sang Founder ESQ 165:
Pak Nadiem yang saya banggakan,
Assalamu'alaikum wr. wb.
Saya pernah menjadi guru, tepatnya dosen selama tujuh tahun di salah satu Kampus Negeri Bali sebagai Pegawai Negeri di Mendikbud.
Cara mengajar para guru ketika saya SD, SMP, SMA hingga Universitas umumnya satu arah, "Teaching & Directing" sehingga inovasi dan kreatifitas murid tidak berkembang.
Saat itu bukannya kami tidak mau pak Nadiem, tapi kami tidak pernah dibekali metode mengajar ilmu "Facilitating apalagi ilmu Coaching". Karena ini kompetensi tersendiri. Dan skill guru menentukan kemajuan siswa dan mahasiswa (baca kompas hari ini 26 Nov, hal 1).
Kalau boleh saya usul pak Nadiem yang saya banggakan, sebaiknya para guru diberi bekal tehnik mendidik COACHING lalu disertifikasi BNSP.
Hal ini yang sedang saya lakukan di kampus Sekolah Tinggi ESQ BUSINESS SCHOOL di Menara 165, dimana semua dosen wajib memiliki skill "Coaching". Saya yakin dan percaya setelah itu harapan dan impian pak Nadiem akan terwujud. Dunia pendidikan yang memerdekakan manusia, bukan memenjarakan manusia.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Dr. (HC) Ary Ginanjar Agustian
NB: Dengan sertifikat itu para guru juga bisa terjun ke masyarakat untuk mengatasi masalah sosial di luar sekolah dan di luar jam mengajar. "Guru Hadir Untuk Negeri"




