ESQNews.id, JAKARTA – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri (BPSDM Kemendagri) telah mengadakan peresmian PUSAKA
atau kependekan dari “Pojok Sedekah dan Kejujuran” pada Selasa, 15 Maret 2022
secara offline.
PUSAKA adalah semacam outlet yang merupakan terobosan
terbaru dari BPSDM Kemendagri. Hari ini, diresmikan langsung oleh Sugeng
Hariyono (Kepala BPSDM) dengan memotong
pita secara simbolis.
Moment tersebut disaksikan juga oleh Teguh Setyabudi (Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah), Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Gorup/ACT Consulting) serta insan ASN BPSDM Kemendagri lainnya.
Menurut Sugeng, ide membuat PUSAKA ini tercetus dari ceramah-ceramah
atau isi konten Ary Ginanjar Agustian.
“Kami berencana untuk melaunching kecil–kecilan yang dinamakan
PUSAKA yaitu pojok sedekah dan kejujuran. Dalam
hal ini, Kami juga terinspirasi dari ceramah–ceramah pak Ary Gnanjar
atau kontennya,” paparnya saat memberikan sambutan.
Sugeng juga menjelaskan terkait konsep pemakaiannya yakni “ambil
secukupnya dan bayar seikhlasnya.” Dalam artian semua orang boleh bersedekah
apapun, baik itu berupa makanan, minuman atau barang. Kemudian orang tersebut
harus membayar sesuai kemampuannya atau seikhlasnya.
“Untuk harganya bisa estimasi sendiri, jadi istilahnya ambil
secukunya bayar seikhlasnya,” sambung Sugeng.
Ia mengatakan harapannya di hadapan insan BPSDM Kemendagri bahwa PUSAKA akan menjadi modal kita semua untuk saling tolong menolong , sebuah upaya untuk merajut persaudaraan di antara kita, serta mudah mudahan ini menjadi salah satu bentuk implementasi dari Core Values BerAKHLAK.
<more>
Ary Ginanjar dengan
senang hati menemani Sugeng serta Teguh dalam peresmian tersebut. Ia mengatakan
bahwa hal ini patut untuk ditiru oleh sejumlah Kementerian atau Lembaga lainnya
bahkan seluruh Indonesia.
“Saya kira ini bisa menjadi contoh untuk seluruh Indonesia untuk membangun BerAKHLAK. Di sini juga tidak ada kasirnyaa, tidak ada CCTV. Subhanallah ini yang disebut dengan komitmen di dalam Lembaga BerAKHLAK,” tutur Tokoh Motivator Indonesia itu.
Menurut Ary, ada tiga jenis komitmen di dalam Kementerian atau Lembaga BerAKHLAK yakni intelektual komitmen, emosional komitmen dan spiritual komitmen.
“Intelektual komitmen itu adalah kita melakukan Core Values BerAKHLAK karena ada aturan dari Pemerintahan. Tetapi, emosional komitmen itu karena di lihat oleh masyarakat. Sedangkan spiritual komitmen itu, Anda merasa senantiasa dilihat dan diperhatikan oleh Tuhan. Inilah BerAKHLAK di mulai dari titik nol di Kemendagri,” tutupnya.