Jumat, H / 07 November 2025

Pelopor Manajemen Talenta Berbasis AI Ada di Madrasah Kemenag

Rabu 05 Mar 2025 22:50 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Kementerian Agama lagi-lagi menjadi kementerian pertama yang menjadi penggerak untuk mewujudkan Program Semesta Bertalenta bersama UAG University dan ESQ. 

Sebelumnya, Kementerian Agama membuka jalan lebar untuk mewujudkan Sejuta Keluarga Harmonis bersama UAG University & ESQ melalui APRI (Asosiasi Penghulu Republik Indonesia). 

Kali ini, Kementerian Agama di bawah naungan Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA membuka jalan lebar untuk program Sejuta Pelajar Bertalenta bersama UAG University dan ESQ melalui MGBK MA Nasional (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling Madrasah Aliyah).

Sebagai langkah awal mewujudkan program Sejuta Pelajar Bertalenta, UAG University dan ESQ memberikan pembekalan melalui Pelatihan Konseling Berbasis AI TalentDNA Bagi Guru Bimbingan Konseling (BK) di Lingkungan Madrasah Aliyah (MA) yang berlangsung pada tanggal 5-6 Maret 2025 di Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan.

Lewat program tersebut, maka Pendidikan Islam (Pendis) jadi pelopor di Indonesia dengan TalentDNA. Dimana para Guru BK-nya memiliki kemampuan Konseling berbasis Talent Management AI. Sehingga harapannya program ini bisa jadi upaya untuk menghindari dan mengatasi salah jurusan pada anak-anak di Lingkungan MA.



“Program ini didukung langsung untuk memajukan madrasah se-Indonesia, yang dimana sebagai bentuk tri dharma perguruan tinggi UAG University.” Ujar Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, founder UAG University & ESQ ketika menyapa para peserta pelatihan di ruang Gibraltar, Menara 165.

Pelatihan yang difasilitasi langsung oleh UAG University menghadirkan lebih dari 72 Guru BK secara offline dari berbagai daerah se-Indonesia. Mulai dari Aceh Timur, Padang, Batam, Jambi, Bengkulu, Bangka Tengah, Lampung, Sumedang, Sambas, gowa, Kendari, Lombok, Sorong, hingga daerah Jabodetabek.



Antusiasme dari Guru BK yang hadir membuat semangat baru untuk memajukan madrasah bersama dalam gerakan Sejuta Pelajar Bertalenta. Pun, Ary Ginanjar sebagai founder UAG University juga menyambut hangat semangat angin baru ini.

“Saya berbicara di depan sini sebagai Duta Madrasah, yang kembali mengabdi kepada sekolah saya dahulu. 

Melihat dari sekolah saat ini hanya cenderung pada kecerdasan intelektual saja, padahal dari penelitian yang ada 80% kesuksesan yang berhasil itu melalui kecerdasan emosional.  

Dan penelitian berikutnya di tahun 90 ditemukan god spot, bahwa manusia menderita kekeringan dan kehilangan makna apabila dia tidak mengenal 3 pertanyaan siapa kita, dimana kita, dan kemana kita. Yang kita sebut dengan kecerdasan spiritual.”  Tutur Ary Ginanjar.



Sedangkan, yang terjadi saat ini adalah di Indonesia sekolah baru mementingkan kecerdasan intelektual, sehingga situasi masyarakat saat ini adalah 3 orang perhari yang bunuh diri, munculnya kenakalan remaja, hingga korupsi karena tidak ada kecerdasan spiritual dan emosional.

Founder UAG University tersebut melanjutkan, dari tragedi yang terjadi saat ini, Ary Ginanjar menghampiri salah satu menteri yang menjadi jembatan, yaitu Kementerian Agama. Melalui Dirjen Pendidikan Islam, akan digerakkan dalam program Sejuta Pelajar Bertalenta menggunakan AI TalentDNA kepada para pendidik di Madrasah.

“Saya percaya, satu-satunya pendidikan di muka bumi yang berbasis kecerdasan spiritual adalah madrasah. Terlebih dengan jumlah madrasah di Indonesia insyaAllah optimis Indonesia Emas 2045 menjadi kenyataan.” Harap Ary.



Optimisme ini juga ditangkap oleh Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA “Dahsyat sekali kerjasama ini. Dengan alat yang canggih, ESQ dan UAG University menampilkan AI TalentDNA, sehingga kecanggihan teknologi ini dapat mengembangkan pendidikan keagamaan.

Terimakasih kepada Pak Ary Ginanjar dan tim ESQ. Saya tahu persis bahwa ini kegiatan yang sangat advance, sangat mahal, tapi semuanya ini digratiskan oleh Pak Ary. Jadi bulan suci Ramadan ini saya malah justru iri kepada Pak Ary bisa melakukan hal seperti ini.

Saya juga memberikan apresiasi kreativitas yang dilakukan, ini semuanya tentu luar biasa. Apalagi datang dari berbagai daerah. Saya juga kaget. Saya pikir hanya Jabodetabek saja, tapi ternyata ada yang dari Papua dan dari Aceh, masya Allah. Ini dahsyat.



Mudah-mudahan kerjasama ini bisa terus kita lanjutkan nanti Pak Ary. Karena ini luar biasa. Dan kepada seluruh para peserta yang hadir pada kesempatan ini, ini “Lailatul Qadar“ buat Anda semua. Jadi bisa mendapatkan materi yang sangat canggih dari ESQ yang menampilkan sesuatu yang sangat baru.

Artificial Intelligence ini masih diwacanakan orang, tapi kita sudah melaksanakannya terlebih dahulu, kita sudah mendemonstrasikan. Nanti saya berharap banyak kepada rekan-rekan semuanya, sekembalinya nanti ke tempat tugas masing-masing bisa bercerita dan sekaligus bisa mengamalkan, mempraktekkan, bagaimana efisien, efektifnya menggunakan Artificial Intelligence di dalam mengembangkan pendidikan keagamaan ini," tuturnya.



Dengan program pembekalan untuk guru BK dari UAG University sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat ini, Dirjen Pendidikan Islam yakni Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag mengatakan bahwa kelak guru-guru BK dapat mengenali talentanya anak-anak, sehingga potensi anak akan terlihat sejak dini.

“Dengan jumlah madrasah yang sudah besar sekali, tentu kita membutuhkan pemetaan talenta dengan cepat. Agar bisa memotret talenta anak-anak sedini mungkin. 

Oleh karena itu, manajemen talenta AI yang ditawarkan oleh TalentDNA tentu akan sangat membantu para guru BK untuk dapat memahami potensi anak dengan baik.” Ungkap Dirjen Pendidikan Islam.

Ia berharap, "Begitu mereka sudah melakukan pelatihan yang langsung dipimpin oleh Pak Ary mereka akan menerapkan, mengimplementasikan program ini di tengah-tengah siswanya, memastikan agar siswanya semakin kelihatan mapping talentnya. 

Sehingga bagaimana guru mengasah bakat minatnya juga tepat pada anak-anak yang tepat. Masa depan anak-anak akan lebih jauh lebih baik, akan lebih profesional."



Disampaikan juga oleh Dr. Thobib Al Asyhar, S.Ag, M.Si (Direktur GTK Madrasah), "Prinsipnya kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan ESQ yang khususnya Universitas Ary Ginanjar untuk meningkatkan kapasitas para guru BK. 

Setelah pulang dari sini, kami berharap mereka mampu untuk menerapkan ilmunya, mampu men-detect terhadap talenta anak-anak, lalu kemudian mengarahkan pada mereka baik dari sisi karakter maupun pilihan-pilihan pembelajaran saat mereka di sini maupun setelah lulus dari Madrasah Aliyah. Ini insyaAllah akan sangat bermanfaat buat kami."

<more>



Kemudian Siti Kulsum (Guru BK dari MAN 2 Bandung sekaligus menjabat sebagai Ketua MGBK MA Nasional) mengatakan, "Besar harapan kami bahwa dengan pelatihan ini akan sangat membantu guru pembimbingan dan konseling di Madrasah Aliyah untuk membantu peserta didik mencapai potensi-potensi terbaiknya yang kelak akan menjadi generasi emas Indonesia tahun 2045. 

Tentu ini bukan hanya sekedar mimpi, tetapi insyaallah bisa menjadi kenyataan dibantu yang sangat luar biasa dari talentDNA melalui UAG University."

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA