ESQNews.id,
JAKARTA – Tak sedikit kendala atau halangan bagi orang-orang yang ingin
menunaikan ibadah haji. Misalnya pada tahun 2019, ada berita terkait 59 jamaah
terlantar di Bandara. Padahal mereka tinggal berangkat, tapi tidak jadi.
Ada pula berita, bahwa jamaah haji sudah diberangkatkan. Tapi tidak wukuf, karena ditahan oleh Pemerintah Arab Saudia.
Maka dari itu, ESQ Tours & Travel mengupas tuntas permasalahan yang umum terjadi, secara online. Dipandu langsung oleh pakarnya yaitu Muhammad Solihin sebagai General Manager ESQ Tours.
<more>
“Saat pelatihan, kita bangun mindset haji terlebih dahulu. Agar pada saat di lapangan tidak hanya spirit dan semangat saja dalam berhaji. Bisa mengantisipasi dan meminimalisir jamaah yang kena tipu, kendala dalam hal teknis dan lainnya. Menambah wawasan agar memperoleh haji yang mabrur,” tutur pria yang sudah menjadi Tour Leader Haji dan Umroh sejak tahun 2004 itu.
Ia juga menjelaskan ada 3 jenis ber-haji, yaitu Haji Pemerintah (Reguler), Haji Kuota (Khusus), dan Haji Mujamalah (Furoda). Ketiganya sudah tertera pada UU No. 08/2019 perihal penyelenggaraan Haji. Yang isinya sesuai dengan Pasal 18 yaitu:
1. Visa haji Indonesia terdiri atas Visa haji Kuota dan Visa haji Mujamalah undangan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
2. Warga Negara Indonesia yang mendapatkan undangan Visa haji Mujamalah dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib berangkat melalui PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus).
3. PIHK yang memberangkatkan warga negara Indonesia adalah yang mendapatkan undangan visa haji Mujamalah dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi wajib melapor kepada Menteri.
“Solusi lainnya, untuk para peserta yang ingin berangkat haji atau umroh. Tanpa tertipu, dengan prosedur yang jelas, dibekali pelatihan atau asupan ilmu. Mari gabung bersama trainer handal di ESQ Tours & Travel. Yang insya Allah menjadikan kalian haji yang mabrur. Kemudian tersedia Training manasik online berupa modul terdiri dari beberapa video,” papar Coach Hasan, selaku host saat pelatihan berlangsung kepada 500 peserta.