ESQNews.id, JAKARTA – Menunaikan ibadah haji bagi umat muslim hukumnya wajib bagi yang mampu. Masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, tentu saja setiap tahun di Mekkah dipadati oleh bangsa Indonesia.
Ada beberapa informasi yang disampaikan dari akun Twitter @KemenkesRI perihal Jemaah Haji Indonesia 2019. Dengan beraneka tagar #HajiSehatHajiMabrur #Haji2019 #HajiSehat. Mengenai faktor gangguan pada kesehatan para Jemaah Haji dan cara mengatasinya.
Kepala seksi kesehatan Daker Bandara, dr. Karmijono Pontjo mengungkapkan mayoritas Jemaah mabuk perjalanan saat mendarat di Bandara. Perjalanan panjang dan guncangan pada perubahan cuaca menjadi faktor pemicu gangguan kesehatan bagi Jemaah Haji Indonesia.
- Haji itu panggilan, dipanggil atau terpanggil?
- Kemenkes RI: Bahagia Bisa Jadi Obatnya
Untuk menanggulangi masalah tersebut Kemenkes RI menyiagakan tim kesehatan mobile bandara selama 24 jam. Untuk melayani Jemaah Haji Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan saat baru mendarat di Bandara Madinah atau Bandara Jeddah Arab Saudi.
Tim mobile diperkuat 20 orang yang terdiri dari dokter, perawat dan tenaga farmasi serta didukung oleh 4 orang tenaga pendukung kesehatan. Mereka dilengkapi dengan mobile kit yang berisi obat-obatan emergensi, infus dan peralatan kesehatan.
- Daftar Haji? Ini Keunggulan yang Ditawarkan ESQ Tours
- Gempa Bali, Kemenpar: Beberapa Fasilitas Publik Rusak
Untuk kasus-kasus ringan, pelayanan dilakukan bersama Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang menyertai Jemaah dalam kloter. Untuk yang berat akan dilakukan tindakan dulu di Klinik bandara atau langsung dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.