Sabtu, H / 11 Oktober 2025

Ippho Santosa: Rugi, Kok malah Bersyukur?

Kamis 12 Oct 2023 11:59 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Ippho Santosa memaparkan mengenai dahsyatnya bersyukur

Foto: Finansialku


ESQNews.id, JAKARTA - Ippho Santosa adalah sosok pemegang Rekor MURI, creative marketer dan Penulis Bestseller 13 Wasiat Terlarang! Dahsyat Dengan Otak Kanan! Apa rahasia di balik kesuksesan beliau ini? Salah satunya Ippho selalu bersyukur kepada Allah SWT Sang Pencipta.

 

Sebenarnya, otak kanan bukan soal kreativitas, imajinasi, dan intuisi semata. Jarang-jarang orang ngeh ternyata syukur (gratitude) pun terletak pada otak kanan. Terkait itu, jauh-jauh hari pepatah China sudah mengungkapkan, “Bu yao pa, bu hao hui,” yang artinya, “Jangan pernah takut, jangan pernah menyesal.” Maknanya, apa yang akan terjadi, tidak perlu disesali. Pepatah China lainnya melengkapi, “Fan shi gan ji,” yang artinya, “Apa pun yang terjadi patut disyukuri.”

 

Dan itu pula yang saya pegang teguh selama ini. Asalkan yang terjadi itu bukan bersifat dosa, maka sedikit pun tidak akan saya sesali. Entah itu berupa masalah, kegagalan, kerugian, penghinaan, atau sakit. Bukankah itu semua terjadi dengan izin Allah? Bukankah kejadian itu merupakan yang terbaik untuk kita menurut Allah? Kalau memang itu terjadi dengan izin Allah, kalau memang kejadian itu terbaik untuk kita menurut Allah, lantas mengapa tidak kita syukuri?

 

Kebetulan saya diminta menjadi kolumnis di majalah komunitas umat Budha di Jambi dan majalah komunitas umat Hindu di Bali. Nah, sepengetahuan saya, konsep bersyukur juga diajarkan dan dianjurkan oleh setiap agama tanpa terkecuali.  Bahkan, bukan saja bersyukur setelah memperoleh nikmat, melainkan juga bersyukur sebelum memperoleh nikmat. Dan di atas segalanya, inilah yang terbaik.

 

Sejenak, coba cermati surat Al-Fatihah dan adab berdoa secara umum. Apa yang pertama-tama harus dibaca? Tidak lain tidak bukan, lafal syukur. Kemudian? Barulah meminta. Saya perjelas: syukur dulu, baru meminta. Sayangnya, yang jamak terjadi, minta dulu. Kalau terkabul? Yah, baru bersyukur. Kalau tidak? Boro-boro bersyukur! Padahal, Allah telah komit, “Sesungguhnya jika engkau bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepada engkau.” Dan tentunya kita tahu persis bahwa Ia tidak bakal mangkir.

 

Tambahan lagi, rasa syukur sepenuh hati memungkinkan Anda menerawangi hikmah dari kejadian demi kejadian-kejadian buruk sekali pun. Istilahnya, blessing in disguise. Nah, tahun ini buatlah daftar hal-hal yang harus Anda capai atau raih. Namun jangan lupa, buat juga daftar hal-hal yang telah Anda capai pada tahun lalu –dan syukuri semuanya. Se-mu-a-nya! Jangan tunda lagi, ucapkanlah: Alhamdulillah.

 

Omong-omong, sudah baca buku kecil berpengaruh besar The Secret? Dipaparkan di sana, syukur adalah anak tangga mutlak untuk mempercepat sukses. Wejangan si pengarang, “Bayangkan harapan-harapan Anda dengan penuh rasa syukur, seakan-akan Anda sudah menerimanya. Dengan demikian, Anda akan menerimanya dengan segera.” Inilah output dari hukum tarik-menarik yang universal. Di buku Your Infinite Power To Be Rich pun dijelaskan, andai seluruh proses menuju kekayaan material, mental, dan spiritual dipadatkan menjadi satu kata, maka kata itu adalah “syukur”.

 

Akhirnya, John Maxwell, penulis tentang kepemimpinan yang dikagumi oleh Ary Ginanjar, mengingatkan kita semua, “Talenta adalah karunia, namun karakter adalah pilihan.” Penafsirannya menurut saya, adalah hak Anda untuk bersyukur atau tidak. Yah, Andalah yang memutuskan. Menutup artikel ini, semoga rasa syukur selalu menyertai kita. Salam juang 165!


Pernah diterbitkan di ESQ Magazine No. 02/V Januari 2009


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA