ESQNews.id, BOGOR - Dalam upaya mendongkrak responsivitas birokrasi dan meningkatkan kualitas kinerja aparatur negara, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menggelar program Peningkatan Kapasitas Pegawai bagi insan di unit kerja SDM dan Umum.
Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, pada 23-24 Desember 2024 di Harris Hotel Sentul, Bogor, dan menghadirkan pelatihan intensif bertajuk “Growth Mindset & Outbound”.
Sebanyak 44 peserta mengikuti program pembekalan ini yang dipandu oleh trainer profesional dari ACT Consulting International (ESQ), yakni Coach Dudi Supriyadi dan Coach M. Nadzar Akbar. Dengan pendekatan experiential learning, pelatihan ini memadukan sesi in class dan aktivitas luar ruang yang penuh makna.
Transformasi Diri Demi Transformasi Organisasi
Dalam sambutannya, Janti Suksmarini menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas diri merupakan elemen penting dalam tata kelola SDM yang unggul.
“Kecerdasan intelektual tidak cukup. Kesuksesan justru lebih dekat pada mereka yang memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang tinggi. Inilah yang menjadikan seseorang paripurna,” ujar Janti.
Dengan mengusung nilai budaya ASN, yaitu BerAKHLAK, peserta diajak untuk tidak hanya menjadi pribadi yang kompeten, tetapi juga luwes (agile) dalam menghadapi tantangan zaman yang penuh ketidakpastian – era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity).
Mengasah Super Agility di Era Disrupsi
Coach Dudi Supriyadi menjelaskan urgensi agility di era yang cepat berubah ini. "Bayangkan tantangan hari ini seperti mobil ber-cc besar, melaju cepat. Sedangkan kapasitas diri kita ibarat mobil dengan cc kecil. Kalau tidak ditingkatkan, bisa tertinggal jauh dan mengalami kelelahan mental,” ujarnya.
Melalui pendekatan Super Agility, peserta dibekali lima kecakapan penting: Change Agility, Mental Agility, People Agility, Learning Agility, dan Result Agility. Seluruhnya dibingkai dalam Total Transformation Model yang menyeimbangkan antara transformasi bisnis dan transformasi budaya organisasi.
Mengenali Diri Lewat TalentDNA dan Refleksi Keberhasilan
Peserta juga diajak memahami TalentDNA—life tools dari ESQ untuk mengenali karakter dan potensi diri melalui tiga domain utama: Drive, Network, dan Action.
Melalui refleksi keberhasilan di masa lalu, peserta menggali talenta unik yang mendukung keberhasilan mereka, serta bagaimana hal itu bisa diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari.
Di sesi lainnya, peserta diperkenalkan pada ESQ Matrix yang memetakan motivasi kerja menjadi tiga lapis: fisik, emosional, dan spiritual. "Motivasi tertinggi adalah spiritual motivation, yakni kesadaran bahwa pekerjaan adalah ibadah,” ujar Coach Dudi.
Outbound Seru, Energi Positif, dan Semangat Kolaboratif
Kegiatan luar ruang menjadi wahana peserta untuk menyegarkan semangat dan mempraktikkan nilai-nilai BerAKHLAK secara nyata dan menyenangkan. Ada berbagai permainan interaktif seperti:
• Game Snake: Menyusun strategi membawa tali melewati bangunan tanpa menyentuhnya.
• Game Lego: Melatih komunikasi antar tim lewat instruksi tak langsung.
• Game Janggo: Mendorong kerja sama tim dalam menggiring bola menggunakan semprotan air.
• Game Roulette: Sinergi dan koordinasi tim untuk menyebut angka secara cepat dan akurat.
• Game Api Semangat: Menguatkan kolaborasi dalam membawa api ke tujuan meski ada rintangan.
Kegiatan ditutup dengan refleksi dan final project yang mengajak peserta memaknai kembali perjalanan mereka dalam program ini.
Testimoni Peserta: Ada Harapan, Ada Perubahan
Peserta pelatihan menyampaikan kesan positif mereka terhadap pelatihan ini:
Dewi Kartikasari sampaikan, “Tentunya kegiatan selama dua hari ini sangat berkesan, kesan yang baik, positif. Di antaranya kebersamaan, sinergi dan terutama yang paling penting juga adalah terkait dengan komunikasi.
Penting training semacam ini baik secara teori maupun secara praktek. Sebab ini mendukung kinerja kita sehari-hari dalam tugas dan fungsi apapun.”
Triono katakan, “Kami sangat terkesan dan gembira yang berarti tak ada sekat lagi, karena sehari-hari kami merasa ada sekat.
Manfaat yang dirasakan kita jadi lebih fresh, selama ini kita jadi lebih tahu tentang potensi dan bakat teman-teman yang ada.
Dan, harapannya bisa menyelesaikan persoalan yang ada di kantor untuk meningkatkan kinerja kami. Harapan kami, semua insan perpusnas diberi kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan ini.”
Arzety Namirah Basri tuturkan, “Selama kegiatan ini sangat menarik, karena dapat menggali apa yang ada di dalam diri kita yang tertutup selama di kantor. Karena suasana kantor yang formal, serius. Sehingga potensi terdalam diri kita tidak keluar.
Saya sangat mendukung kegiatan ini dilakukan secara rutin, sebab kegiatan ini mampu membangun kerjasama yang sebelumnya tidak kita duga dari orang lain, karena kita baru mengetahui karakter diri orang lain sehingga bisa menjalin kerjasama dengan orang tersebut.”
Penutup: Menuju ASN Unggul dan Humanis
Program peningkatan kapasitas ini merupakan langkah nyata menuju birokrasi yang adaptif dan humanis. Melalui pembekalan komprehensif, insan Perpustakaan Nasional RI tidak hanya dibekali kompetensi teknis, tapi juga ketangguhan mental, spiritual, dan sosial untuk memberikan pelayanan terbaik bagi bangsa.