Era Baru Haji: Bukan Siapa Cepat Daftar, Tapi Siapa Paling Siap

ESQNews.id, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan pembenahan tata kelola penyelenggaraan ibadah haji, seiring meningkatnya kompleksitas layanan, standar keselamatan, serta tuntutan akuntabilitas.

Salah satu perubahan penting yang kini perlu dipahami masyarakat adalah pergeseran paradigma haji: pendaftaran semakin mudah, tetapi keberangkatan semakin selektif dan berbasis kesiapan nyata.

Hal tersebut disampaikan oleh Muhamad Solihin, Direktur ESQ Tours, dalam Monopodcast Pagi bertema “Era Baru Haji: Bukan Siapa Cepat Daftar, Tapi Siapa Paling Siap”.

Menurutnya, masih terdapat kesenjangan pemahaman di masyarakat antara proses pendaftaran haji dan kesiapan menuju keberangkatan.

“Hari ini masyarakat relatif mudah mendaftar haji. Namun perlu dipahami, pendaftaran tidak otomatis berarti siap berangkat. Keberangkatan haji kini sangat ditentukan oleh kesiapan kesehatan, administrasi, dan terutama kesiapan keuangan,” ujar Solihin.

Berdasarkan dinamika penyelenggaraan haji beberapa tahun terakhir, tercatat sekitar 20 hingga 30 persen jemaah haji tunggu yang seharusnya berangkat pada tahun berjalan memilih menunda keberangkatan.

Alasan yang paling dominan adalah belum siapnya kondisi keuangan untuk pelunasan biaya haji pada waktu yang telah ditentukan.

Fenomena tersebut telah diantisipasi oleh Pemerintah. Dalam penyelenggaraan Haji Khusus, Pemerintah bahkan mencadangkan hingga 50 persen dari total kuota sebagai langkah antisipatif terhadap jemaah yang seharusnya berangkat namun menunda.

Solihin menegaskan bahwa konsep istithaah dalam ibadah haji saat ini tidak dapat dimaknai secara sempit. Istithaah bukan hanya kemampuan membayar setoran awal, tetapi kesiapan menyeluruh hingga tahap pelunasan dan keberangkatan.

Oleh karena itu, ia mengimbau jemaah yang telah mendaftar Haji Khusus untuk menyiapkan perencanaan keuangan sejak dini melalui tabungan atau instrumen keuangan syariah di bank-bank syariah resmi.

“Di era baru haji ini, bukan siapa yang paling cepat mendaftar, tetapi siapa yang paling siap—secara spiritual, kesehatan, dan keuangan—yang akan benar-benar berangkat,” pungkasnya.

Tentang ESQ Tours:

ESQ Tours adalah Penyelenggara Ibadah Haji Khusus dan Umrah yang mengusung konsep Meaningful Journey, mengintegrasikan layanan profesional, pembinaan spiritual, dan edukasi berbasis data serta regulasi.

Kementerian Koperasi Berikan Pelatihan ESQ untuk Tingkatkan Pengembangan Talenta Kepada 300 Lebih PMO Koperasi

ESQNews.id, JAKARTA - Dalam rangka memperkuat pengembangan talenta bagi Project Manager Officer (PMO) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia, Kementerian Koperasi Republik Indonesia melalui LPBD Koperasi bekerja sama dengan ESQ untuk memberikan pelatihan Pengembangan Talenta PMO Koperasi selama 2 hari di tanggal 20 sampai 21 Desember 2025.Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari tersebut dihadiri oleh lebih dari 300 PMO di seluruh Indonesia secara luring (luar jaringan) dan daring (dalam jaringan).Krisdianto Soedarmono selaku Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) mengatakan bahwasannya kegiatan ini adalah bentuk dari inisiatif Menteri Koperasi yakni Ferry Julianto, dengan tujuan agar program koperasi berjalan sesuai rencana. Dengan harapan, seluruh PMO yang mengikuti kegiatan tersebut dapat meningkatkan semangat dan menjalankan program koperasi sesuai dengan tujuan yaitu mensejahterakan masyarakat. Sehingga program koperasi ini tak hanya berjalan secara administratif, namun memberikan dampak ekonomi dan sosial yang nyata bagi masyarakat desa dan kelurahan di Indonesia.Founder ESQ juga menyambut baik dan menyatakan dukungan untuk memperkuat masing-masing PMO melalui penggunaan TalentDNA sebagai life-tools identifikasi talenta alami setiap orang, agar dapat mendorong kemajuan pengembangan talenta di lingkungan PMO. Karena bagi Ary, Koperasi Merah Putih bukanlah hanya struktur dan sistem, namun bagian dari jiwa atau ruh, sehingga perlu untuk menjalani KDKMP (Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih) orang-orang di dalamnya merasa penuh tanggung jawab.“Kami menggunakan TalentDNA untuk manajemen talenta di PMO, sehingga dapat meningkatkan ketepatan penempatan personil.” Ujar Destry Anna Sari selaku Deputi Pengembangan Talenta & Daya Saing Koperasi.Melalui harapan tersebut, maka ESQ memberikan materi 5G (Grand Why, Gift, Growth Mindset, Grind, dan Great Hope) kepada para PMO.Mulai dari menguatkan nilai mulia menjadi PMO serta mempersiapkan diri terbaik menjadi PMO yang dapat menginspirasi & mengajarkan makna. PMO yang dapat menjunjung nilai-nilai koperasi dan menunjukkan nilai-nilai koperasi dalam perilaku keseharian.Dipandu dengan Coach Iman (Licensed Trainer by Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian), para PMO diajak menemukan unique gifts yang membedakan mereka dengan orang lain, agar dapat memaksimalkan kontribusi, mengelola tantangan personal, serta kolaborasi lebih efektif di dalam tim menggunakan life-tools TalentDNA. TalentDNA membantu seseorang untuk memahami potensi terbaiknya melalui 45 talenta yang dimiliki, sehingga dapat memaksimalkan potensinya dan menjadi pemimpin yang autentik. Sebagai pemimpin, TalentDNA juga dapat membantu untuk melatih talenta terbaik sebagai potensi keunggulan dan kekuatan dari masing-masing timnya. Melalui TalentDNA, setiap orang dapat mensinergikan beragam potensi unik dan mewujudkan target institusi dan nasional.“Harapan kami setelah sesi ini, PMO tak hanya bekerja untuk mendapatkan gaji saja, namun dapat membawa semangat karena mereka berasal dari provinsi dan kabupaten tersebut, untuk mengajak koperasi memaksimalkan atau memperbaiki di tempatnya. Sehingga, koperasi di Indonesia dapat mencapai tujuan akhir yaitu pemerataan dan meningkatkan ekonomi di desa.” Ujar Deputi Pengembangan Talenta & Daya Saing Koperasi, Destry Anna Sari.

Prediksi Belanja Online 2026: Dominasi Shoppertainment dan Video Commerce Berlanjut

ESQNews.id, JAKARTA - Konsep shoppertainment diprediksi akan berlanjut di 2026. Selain itu, konsep berjualan via video atau dikenal dengan video commerce, juga akan tetap mendominasi lingkup belanja online.“Konsumen kini mengharapkan gabungan antara belanja dan hiburan (shoppertainment). Kehadiran video commerce (termasuk live shopping dan video pendek) terus mendominasi ekosistem e-commerce,” ujar Head of Research Jakpat, Aska Primardi.Data survei Jakpat menunjukkan bahwa live shopping bukan sekadar tren sesaat, melainkan metode belanja yang terus memperkuat posisinya di pasar. Hal ini dibuktikan dengan tingkat kesadaran (awareness) masyarakat yang sudah sangat tinggi sejak akhir tahun lalu, yakni sebesar 80% pada paruh kedua 2024, dan terus menanjak hingga mencapai 85% pada paruh pertama 2025.Kepercayaan konsumen untuk berinteraksi dalam ekosistem ini juga meningkat pesat. Pada semester pertama 2024, sebanyak 74% konsumen mengaku pernah bergabung (ever join) dalam sesi live dan tumbuh menjadi 79% di semester kedua 2025. Meskipun angka pembelian (purchase) mengalami sedikit fluktuasi dari 46% di paruh awal 2024 menjadi 44% di paruh akhir 2025, dominasi keterlibatan audiens yang konsisten selama setahun terakhir menegaskan bahwa live shopping akan tetap menjadi saluran favorit bagi konsumen untuk mengeksplorasi produk dan membangun koneksi dengan brand di masa depan.“Awareness live shopping meningkat di paruh pertama 2025, dan diikuti juga oleh peningkatan persen keikutsertaan dalam live shopping,” simpul Aska.Ia menambahkan, fenomena ini tak lepas dari fragmentasi saluran belanja yang dipicu dari ledakan social commerce yang mengintegrasi fitur belanja (live shopping, video commerce) di platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. "Konsumen mencari entertainment sambil berbelanja (shoppertainment)," ucap Aska.Menghadapi 2026Jakpat memprediksi fragmentasi pasar akan terus berlanjut dimana konsumen akan terus berpindah antara social commerce, marketplace, dan Direct-to-Consumer (DTC). Artinya, tidak akan ada lagi dominasi tunggal."Perilaku shoppertainment telah menjadi kebiasaan yang terbentuk karena social commerce. Konsumen menikmati interaksi dan konten yang berbeda di setiap channel," tambah Aska.Hal ini akan menimbulkan penyatuan pengalaman belanja dimana garis antara marketplace dan social commerce hampir hilang. Platform media sosial akan memiliki kemampuan pemenuhan logistik yang lebih canggih, dan marketplace akan mengintegrasikan fitur content creation dan live stream yang lebih mulus."Semua platform berlomba menciptakan 'super-app commerce' dimana konsumen bisa menemukan, berinteraksi, dan menyelesaikan transaksi (termasuk logistik) dalam satu aplikasi," terang Aska terkait evolusi belanja daring di 2026.Bagaimana perubahan preferensi belanja di 2025? rekomendasi strategis bagi brand atau pelaku industri agar dapat bertumbuh dan tetap kompetitif di 2026? Dapatkan hasilnya dengan data mendetail dalam laporan Jakpat “Consumer & Commerce Outlook 2026” pada tautan berikut: https://insight.jakpat.net/jakpat-consumer-commerce-outlook-2026/

Pemprov Kaltim Gandeng ESQ Bedah Algoritma Perilaku SDM-nya Melalui TalentDNA Collaboration

ESQNews.id, SAMARINDA – Dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang semakin solid dan adaptif, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sukses menggelar kegiatan Penguatan Kapasitas Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama/Retreat. Kegiatan yang diinisiasi oleh BPSDM Provinsi Kaltim ini resmi dibuka oleh Gubernur Kaltim H. Rudy Mas'ud, S.E.,M.E. (melalui Zoom Meeting) sedangkan acara ditutup oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (17/12/2025).Kegiatan ini bukan sekedar penyegaran organisasi, namun menjadi momentum strategis bagi para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan evaluasi menyeluruh menjelang anggaran tahun 2026. Dalam arahannya, Sekda Sri Wahyuni menekankan pentingnya integritas dan kolaborasi lintas sektor sebagai pondasi utama menjaga sistem pemerintahan."Dalam sistem Pemprov Kaltim terdapat struktur yang harus dijaga bersama. Setiap pimpinan OPD memiliki keunggulan dan keterbatasan masing-masing, namun bekerja dalam satu sistem yang saling terhubung. Ketika kolaborasi terbangun dengan baik, berarti kita ikut menjaga sistem tersebut," tandas Sri Wahyuni dengan tegas.Membangun Kolaborasi Melalui TalentDNAMenariknya, sesi penguatan ini menghadirkan perspektif baru dalam dunia kepemimpinan melalui kehadiran tim ESQ. Menghadirkan Coach Dudi dan Coach Idham Trainer ESQ berlisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, para pimpinan JPT Pratama diajak membedah materi "TalentDNA Collaboration".Dalam sesinya, Coach Dudi memaparkan pentingnya memahami "algoritma perilaku" manusia agar kolaborasi antar-OPD tidak lagi terhambat oleh friksi atau miskomunikasi. Melalui metode TalentDNA, para pemimpin diajak untuk menerima orang lain secara utuh, dengan segala kelebihan dan kekurangannya."Penting bagi kita untuk mengenali pola perilaku yang natural dan spontan. Jika kita memahami TalentDNA diri sendiri dan orang di sekitar kita, maka kebahagiaan, kesuksesan, dan keharmonisan kerja akan tercipta secara otomatis," ungkap Coach Dudi.Transformasi Digital dan Keunggulan TalentDNATalentDNA sendiri merupakan buah pemikiran Dr. Ary Ginanjar Agustian selama 24 tahun yang kini telah bertransformasi menjadi sistem digital berbasis Kecerdasan Buatan (AI). Teknologi ini mampu mengidentifikasi 45 tipe talenta yang terbagi dalam tiga kategori utama: Drive, Network, dan Action.Bagi organisasi seperti Pemprov Kaltim, implementasi TalentDNA memberikan manfaat konkret: * Efektivitas Kepemimpinan: Membantu pemimpin mengelola tim dengan lebih presisi. * Peningkatan Kinerja: Meminimalisir friksi antaranggota tim dan meningkatkan kualitas kolaborasi. * Produktivitas: Menjadikan organisasi lebih berkinerja tinggi melalui penempatan orang yang tepat sesuai bakat alaminya.Sebagai instrumen yang kredibel, TalentDNA telah resmi dilindungi oleh Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), baik secara Hak Cipta maupun Hak Merek, menjamin orisinalitas dan akurasi metode yang digunakan.Melalui kegiatan ini, Pemprov Kaltim optimis menyongsong tahun 2026 dengan barisan pemimpin yang lebih profesional, akuntabel, dan memiliki sinergi yang selaras dengan visi pembangunan Kalimantan Timur.Tentang TalentDNASebuah metode identifikasi algoritma perilaku manusia berbasis AI yang dikembangkan oleh ESQ. Membantu individu, keluarga, dan organisasi memahami pola pikir dan tindakan secara otomatis untuk mencapai harmonisasi dan performa maksimal.

Seperempat Abad Konsisten Bangun Karakter Bangsa, Ary Ginanjar (Founder ESQ) Terima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 dari Menteri Kebudayaan

ESQNews.id, JAKARTA - Sebuah pencapaian monumental kembali ditorehkan oleh Founder ESQ, Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian. Tepat di penghujung tahun 2025, Kementerian Kebudayaan memberikan apresiasi tertinggi atas dedikasi seperempat abad dalam membangun fondasi moral dan karakter bangsa.Dalam malam puncak Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2025 yang digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Rabu (17/12), Ary Ginanjar Agustian resmi menerima penghargaan Satya Budaya Narendra sebagai Tokoh Pembangunan Karakter Bangsa. Penghargaan ini merupakan apresiasi khusus dari Menteri Kebudayaan RI Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. bagi tokoh yang karyanya memberikan dampak luas bagi pemajuan kebudayaan dan peradaban Indonesia.Menerima penghargaan tersebut, Ary Ginanjar menyampaikan rasa syukur yang mendalam. Baginya, penghargaan ini bukan sekedar prestasi pribadi, melainkan pengakuan atas gerakan moral yang ia rintis sejak tahun 2000 melalui metode ESQ (Emotional Spiritual Quotient)."Alhamdulillah, dengan segala kerendahan hati, setelah 25 tahun berikhtiar melalui ESQ dalam membangunkan moral dan karakter bangsa, kami menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 kategori Satya Budaya Narendra," ungkap Ary Ginanjar dengan nada haru.Beliau menegaskan bahwa kejayaan sebuah bangsa tidak bisa hanya diukur dari kemajuan fisik semata."Pembangunan bangsa tidak hanya soal infrastruktur dan ekonomi, tetapi tentang manusia. Tentang hati yang berakhlak, pikiran yang bernilai, dan tindakan yang bermakna. Di situlah pembangunan karakter menjadi fondasi utama peradaban," tambahnya.Selama 25 tahun terakhir, ESQ telah hadir sebagai gerakan moral yang konsisten dengan 7 Budi Utama. Gerakan ini bertujuan menyentuh hati terdalam masyarakat, membangun kesadaran, dan menyiapkan SDM Indonesia agar tetap memiliki pegangan nilai spiritual, emosional, dan intelektual di tengah derasnya arus perubahan zaman."Terima kasih kepada Menteri Kebudayaan, Bapak Fadli Zon atas apresiasi ini. Terima kasih kepada seluruh keluarga besar ESQ, para pendidik, pemimpin, dan generasi muda yang terus menjaga api karakter bangsa tetap menyala," pungkasnya.Negara Hadir Menjaga Ekosistem BudayaMenteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, dalam sambutannya menegaskan bahwa AKI 2025 adalah simbol kehadiran negara dalam mendukung para penggerak budaya.Menurutnya, dedikasi para tokoh adat, seniman, dan praktisi pembangunan karakter memiliki arti strategis bagi keberlanjutan identitas Indonesia."AKI 2025 dirancang agar kita dapat melihat kebudayaan secara menyeluruh sebagai ekosistem yang hidup. Setiap penghargaan yang diberikan menjadi pengakuan negara atas kerja-kerja yang menjaga ingatan, memperkaya imajinasi, dan merawat keberlanjutan identitas Indonesia," ujar Fadli Zon.Penyelenggaraan AKI Tahap III ini mengusung tema Renjana Penggerak Budaya yang menegaskan bahwa kebudayaan terus hidup dan berkembang berkat api renjana yang senantiasa menyala dalam diri para pelaku budaya.Senada dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, menyampaikan bahwa kebudayaan adalah arah dan harapan di tengah tantangan zaman."AKI adalah pengingat bahwa kekuatan bangsa ini tidak hanya terletak pada apa yang kita bangun, tetapi pada nilai yang kita rawat bersama," tuturnya.Pada kesempatan ini, AKI 2025 memberikan penghargaan kepada para pelaku budaya pada sejumlah kategori, yakni maestro seni tradisi, pelestari, pelopor dan/atau pembaru, media, anak, masyarakat adat, dan sastra.Selain penganugerahan kepada tujuh kategori utama, Kementerian Kebudayaan juga menganugerahkan Satya Budaya Narendra sebagai bentuk apresiasi khusus Menteri Kebudayaan kepada tokoh-tokoh budaya yang perjuangan, jasa, serta karya-karyanya telah menjadi rujukan dan memberikan dampak luas bagi pemajuan kebudayaan Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional.Selama penyelenggaraan, AKI 2025 dilaksanakan melalui mekanisme yang ketat, berjenjang, dan akuntabel. Proses diawali dengan sosialisasi kepada pemerintah daerah di seluruh Indonesia, dilanjutkan dengan pengusulan calon penerima oleh pemerintah daerah serta Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kebudayaan di wilayah.Seluruh usulan dihimpun melalui sistem berbasis digital dan kemudian dinilai oleh dewan juri yang kompeten, profesional, dan berintegritas. Penilaian dilakukan secara objektif dengan mempertimbangkan rekam jejak, dampak karya, dedikasi jangka panjang, serta kontribusi terhadap ekosistem kebudayaan.Turut hadir, Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa; Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono; Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kebijakan Publik, Media Humas, dan Pengembangan SDM, Ismail Cawidu; Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali; Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri; Yusharto Huntoyungo; Anggota DPD RI 2024-2029, Alfiansyah Komeng; para tim penilai AKI 2025; maestro; seniman dan budayawan; serta para penggerak budaya dari seluruh daerah. Hadir jajaran Kementerian Kebudayaan, di antaranya Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo; Sekretaris Jenderal, Bambang Wibawarta; Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Inspektur Jenderal, Fryda Lucyana; serta jajaran Kementerian Kebudayaan.Daftar Penerima Penghargaan:Kategori Media (3 Penerima)1. Rumah Sri Ksetra (Nopri Ismi) - Palembang, Sumatera Selatan. Bidang: Multimedia2. Jaya Baya (K. Sudirman, S.H.) - Surabaya, Jawa Timur. Bidang: Media Cetak Berbahasa Jawa3. JTV (Rina Prabawati) - Surabaya, Jawa Timur. Bidang: Industri Televisi LokalKategori Anak (3 Penerima)1. Aliya Sakina Murdoko - Malang, Jawa Timur. Bidang: Seni Rupa2. Adhyastha Swarna P. M. - Surakarta, Jawa Tengah. Bidang: Seni Pedalangan3. Janessa Shanne Putri - Depok, Jawa Barat. Bidang: Seni SuaraKategori Masyarakat Adat (5 Penerima)1. Baris Sitanggang - Samosir, Sumatera Utara. Komunitas Adat: Bius Sitolu Hae Horbo Salaon2. Sutomo - Probolinggo, Jawa Timur. Komunitas Adat: Masyarakat Adat Tengger3. Eko Warnoto - Pasuruan, Jawa Timur. Komunitas Adat: Masyarakat Adat Tengger4. Bambang Sutrisno - Bojonegoro, Jawa Timur. Komunitas Adat: Masyarakat Samin Sedulur Sikep5. Usif (Raja) Namah Benu - Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Komunitas Adat: Komunitas Adat BotiKategori Sastra (3 Penerima)1. Godi Suwarna - Ciamis, Jawa Barat. Bidang: Sastra2. Sutardji Calzoum Bachri - Indragiri Hulu, Riau. Bidang: Penyair3. D. Zawawi Imron - Sumenep, Jawa Timur. Bidang: Penyair dan Budayawan MaduraKategori Pelopor dan/atau Pembaru (7 Penerima)1. Muhammad Ridwan Alimuddin - Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Bidang: Pembuatan Perahu Mandar2. Didin Ahmad Zaenudin - Lamongan, Jawa Timur. Bidang: Pegiat Aksara Nusantara3. Mustafa Mansur, S.S., M.Hum. - Ternate, Maluku Utara. Bidang: Dokumentasi Loloda4. Moch. Awam Prakoso - Tangerang Selatan, Banten. Bidang: Dongeng Anak5. Yusri Saleh - Banda Aceh, Aceh. Bidang: Kreasi Tari Ratoh Jaroe6. Agus Dermawan Tantono - Daerah Istimewa Yogyakarta. Bidang: Kurator dan Kritikus Seni Rupa7. Kampung Seni Tegal - Kota Tegal, Jawa Tengah. Bidang: Seni BudayaKategori Pelestari (5 Penerima)1. Uswatun Hasanah - Tuban, Jawa Timur. Bidang: Batik Tulis dan Tenun Gedog2. Ika Arista - Sumenep, Jawa Timur. Bidang: Pengetahuan Tradisional Keris3. Felix Edon - Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Bidang: Musik Tradisional Manggarai4. Yohana - Sekadau, Kalimantan Barat. Bidang: Tenun Kebat Dayak Mualang5. Iswati Fersida - Palembang, Sumatera Selatan. Bidang: Musik KeroncongKategori Maestro Seni Tradisi (5 Penerima)1. Tobani Rinyo Tiku - Sigi, Sulawesi Tengah. Bidang: Kerajinan Kain Kulit Kayu2. Siti Rahela - Tebo, Jambi. Bidang: Seni Tari Tradisi klik Lang3. B. Blawing Belareq - Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Bidang: Budaya Adat Suku Long Gelit dan Bahau Busang4. M. Din - Aceh Tengah, Aceh. Bidang: Seni Didong Gayo5. Sangkeh - Pangandaran, Jawa Barat. Bidang: Seni Tembang WawacanApresiasi Khusus Menteri Kebudayaan Satya Budaya Narendra (7 Penerima):1. Jaya Suprana2. Pieter F. Gontha3. I Nyoman Wenten4. Sunaryo Soetono5. Elvy Sukaesih6. Ary Ginanjar7. Anhar Gonggong

KAI Corporate University Gelar ESQ 3.0 Coaching Certification Camp

ESQNews.id, BANDUNG – Dalam upaya mencetak pemimpin yang mampu menggali potensi terbaik timnya, KAI Corporate University bersinergi dengan ESQ Coaching Academy menyelenggarakan program ESQ 3.0 Coaching Certification Camp. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari, Senin-Jumat (1-5 Desember 2025), ini diikuti oleh para peserta yang antusias bertransformasi menjadi professional coach.Pelatihan dilaksanakan secara hybrid, dimulai pada 1-2 Desember melalui Zoom Meeting, dan dilanjutkan secara tatap muka pada 3-5 Desember 2025 di Gedung Ketepatan Waktu, KAI Corporate University Laswi, Bandung.Dipandu oleh duo Master Coach serta Trainer berlisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian yakni Coach Arief G. Rahman S. dan Coach Achmad Ferdi W., enam orang peserta terpilih diajak menyelami teknik coaching yang melampaui metode konvensional.Bukan sekadar bertanya, para peserta diajarkan untuk melihat manusia secara utuh dengan menggabungkan tiga dimensi utama: Intelektual (IQ), Emosional (EQ), dan Spiritual (SQ).Dalam sesi yang penuh kehangatan, Coach Arief menekankan bahwa coaching sejati adalah tentang meluaskan sudut pandang dan membangun kesadaran mendalam."Coaching adalah cara kita menguatkan keyakinan coachee, menggali solusi dari dalam diri, serta membangun kesadaran melalui proses bertanya. Dalam coaching, bagaimana kita mendengar akan mempengaruhi bagaimana kita merespons. Maka, kita perlu hadir seutuhnya (presence) untuk coachee," ungkap Coach Arief.Beliau juga menjelaskan bahwa keunggulan metode ESQ 3.0 Coaching terletak pada kemampuan pelatih untuk membantu coachee menghadapi limiting belief (mental blok) dan menemukan inner drive atau dorongan spiritual terdalam dalam mencapai tujuan.Keunikan lain dalam pelatihan ini adalah penggunaan asesmen atau life tools TalentDNA. Para calon coach dibekali pemahaman mengenai talenta bawaan mereka sendiri.Tujuannya agar mereka mampu mengoptimalkan potensi pribadinya dan memiliki gaya unik saat melakukan sesi coaching di kemudian hari.Suasana kelas terasa hidup dan dinamis. Peserta tidak hanya melakukan simulasi antar sesama rekan, tetapi juga diberikan kesempatan mengundang anggota tim mereka langsung ke dalam kelas untuk mempraktikkan ilmu yang baru didapat secara riil.Testimoni Mengharukan: "Pelatihan yang Terasa Seperti Rumah"Salah satu peserta, Gina Rahmalia Ginandjar, Manager of Learning Partnership, Branding, and Communication, memberikan kesan yang mendalam setelah mengikuti rangkaian kegiatan ini."Saya mendapatkan banyak hal, mulai dari silaturahmi dengan keluarga baru hingga ilmu yang sangat bermanfaat. Belajar inner coaching dan bagaimana inner drive mengembalikan manusia ke fitrahnya, serta mengenal TalentDNA. Yang saya rasakan, pelatihan ini seperti rumah; saya merasa dibersamai dan mendapatkan ilmu tanpa merasa 'didikte'," tutur Gina penuh syukur.Dengan berakhirnya program ini, diharapkan para lulusan ESQ 3.0 Coaching Certification Camp mampu membawa perubahan positif di lingkungan PT KAI, menciptakan budaya kerja yang berbasis solusi, serta mendorong performa perusahaan melalui pendekatan kemanusiaan yang lebih menyentuh hati.Tentang ESQ Coaching AcademyESQ Coaching Academy adalah lembaga pelatihan dan sertifikasi coaching profesional yang merupakan bagian dari ekosistem ESQ Corp. (dibawah naungan Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian).Berbeda dengan lembaga coaching pada umumnya, ESQ Coaching Academy memiliki ciri khas pada penggabungan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.Meskipun membawa nilai-nilai spiritual, kurikulum yang diajarkan di ESQ Coaching Academy tetap berbasis pada International Coaching Federation (ICF). Ini berarti teknik yang diajarkan telah diakui secara global, namun diperkaya dengan kearifan lokal dan pendekatan spiritual khas ESQ.

ESQ GROUP
ESQ TRAINING
ACT CONSULTING
ESQ TOURS TRAVEL
165 SUITE
ESQ MAGZ
ESQ COURSE
ESQ BUSINESS SCHOOL
ESQ MALAYSIA
LSP TRAINER INDONESIA
ASURANSI AMANAH GITHA
PT GRHA 165. TBK (MENARA 165)
MEDINA CATERING
LSP ESQ
LEMBAGA KEMANUSIAAN ESQ
WAKAF 165
LSP Telekomunikasi Prima Indonesia

ESQ GROUP

LSP TRAINER INDONESIA

ASURANSI AMANAH GITHA

PT GRHA 165. TBK (MENARA 165)