ESQNews.id, JAKARTA – Semenjak pandemi, segala aktivitas
menjadi serba daring, sama seperti Training ESQ yang mau tak mau dilaksanakan
secara online. Sebagian orang mengatakan bahwa suasana Training online tidak
sampai masuk ke dalam hati, dengan alasan karena ini dan itu.
Namun tak sedikit pula yang merasakan dahsyatnya Training
ESQ meskipun hanya melalui Zoom Meeting dan media lainnya. Seperti yang
dirasakan 100 orang lebih dari 2 negara yaitu Malaysia dan Indonesia ini. Mereka
menampakan berbagai ekspresinya dalam layar, baik itu sedih, senang, terharu,
bahkan menangis.
<more>
Mereka telah mengikuti Training ESQ bertajuk “Ayo Bangkit”
pada Sabtu (19/6/2021) via Zoom Meeting yang dibawakan langsung oleh Dr. (H.C)
Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group), Coach Bramanto Wibisono (trainer
ESQ) dan tim.
“Coach Bram terimakasih sudah membantu sebarkan ilmu ini, sehingga
banyak sekali yang mendapat inspirasi. Siapa yang mendapat inspirasi dari ilmu
yang telah disampaikan Coach Bram, angkat tangan,” kata Ary dengan senyuman
ramahnya.
Terlihat di layar zoom, partisipan mengangkat tangan dan bersorak
“sayaaaaa” dengan semangat dan antusias.
“Ilmu yang sudah dimiliki ini segera praktekkan ya. Karena
di dalam hidup saya ada 2 periode. Periode hidup sebelum tahun 2000 dan periode
hidup sesudah tahun 2000. Sebelum tahun 2000 hidup saya dari bawah ke atas. Walhasil
kehancuran yang saya rasakan. Seharusnya dari atas ke bawah. Ilmu itu bernama
Grand Why yang mengubah hidup saya menjadi lebih baik dan bahagia,” kenang
Master Trainer ESQ itu.
Menurutnya, ketika manusia beranjak dari Grand Why (Pengabdian kepada Sang Pencipta), maka kepastian, tantangan, eksistensi, relasi/cinta, perkembangan akan didapatkan.
“Awalnya jujur saja ada sebuah keraguan di pikiran saya. Apakah
saya akan miskin setelah itu. Saya hanya berfikir bagaimana untuk memberikan
kontribusi untuk masyarakat dan untuk rumah. Saya tidak peduli nasib saya menjadi
orang kaya atau orang miskin yang penting saya menjalankan misi. Saya ingin
berbakti kepada Allah, saya ingin melihat baginda Nabi Muhammad tersenyum. Dan saya
kira dengan berpikir seperti ini menjadikan saya lebih baik setelah tahun 2000,”
sambungnya.
Lantunan musik hiasi training itu, sehingga menambah kesyahduan suasana siang itu. Sehingga para peserta terus menyimak paparan dari trainernya hingga akhir acara. Itulah pelatihan ESQ dengan ciri khasnya, membuat acara senyaman mungkin dan cocok untuk semua umur.
“Baik bapak dan ibu, kali ini saatnya menjawab pertanyaan yang ada di layar. Tentang apa makna dalam hidup Anda,” kata Bram dari Studio lantai 23 Menara 165 berikan instruksinya.
Kurang lebih 10 menit, puluhan peserta training menulis
jawaban di selembar kertas lalu sharing.
Faruq, “Yang pertama, makna hidup saya Insya Allah menjadi
hambanya Allah, bagian dari peradaban employee of Allah. Saya juga ingin handal
di public speaking bicara leadership dan semacamnya. Relasi saya dalam peradaban
employee of Allah. Karena saya seorang pembelajar yang selalu tumbuh, ingin
memiliki teamwork sevisi dan misi, ingin menjadi bagian dari perjuangan
Indonesia Emas.”
“MasyaAllah kerennn. Terimakasih dan maaf lahir batin apabila saya dan Coach Bram ada kekurangan. Saya doakan semoga keberhasilan kita semua bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Keberhasilan bukan hanya untuk bapak ibu, tuan dan puan saja namun kepada anak, cucu, cicit serta turunan lainnya. Hingga akhir jaman, aamiin,” tutup Ary.