Selasa, H / 23 Desember 2025

Kuliah Subuh Bab Berobat

Kamis 18 Dec 2025 08:33 WIB

Author :Kontributor

Tangkapan Layar

Foto: Dokumen Pribadi

Oleh: Mushlihin 


ESQNews.id, LAMONGAN - Alumni Perguruan Muhammadiyah Takerharjo dan saya menjenguk Bu Musyarofah dan Pak Muhammad Syafii yang sedang berobat di rumah sakit Muhammadiyah Lamongan, Selasa (16/12/2025).


Saya menaik colt Mitsubishi, Jari kaki telunjuk saya tersandung bak mobil. Darah segar mengalir dari ujung kuku.


Setiba di rumah saya ambil obat di kotak P3K. Yakni obat luka antiseptik populer yang mengandung Povidone Iodine.


Sebab efektif membunuh kuman, mencegah infeksi pada luka ringan serta membantu mempercepat penyembuhan dengan cara dioleskan. 


Kemudian ketua takmir masjid Al Jihad Takerharjo Solokuro Lamongan menugaskan saya kuliah subuh, Rabu (17/12/2025). Saya pun mengangkat tema bab berobat.


Setelah jamaah subuh, saya menaik mimbar. Saya menyapa sekitar empat ratusan jamaah. Lalu berucap hamdalah, syahadat dan salawat serta membaca dalil naqli.


Usamah berkata, "Orang Arab pedalaman bertanya kepada Rasulullah. Wajibkah kami berobat jika sakit? Rasulullah menjawab. Ya, berobatlah."


Abu Darda' pun berkata, "Rasulullah bersabda: Allah menurunkan penyakit dan obatnya, dan Allah memberikan obat untuk setiap penyakit. Karenanya berobatlah, tetapi jangan berobat dengan yang haram."


Muhammadiyah menyarankan mukmin yang sakit berobat secara medis, tradisional, doa atau pengobatan alternatif.


Syarat pengobatannya harus ahli, tidak merusak akidah dan berakhlak mulia. Jangan berobat kepada dukun atau dokter cabul.


Selanjutnya obat yang digunakan bukan barang haram dan tidak membahayakan.


Berikutnya cara mengobatinya tidak ada unsur syirik, bid'ah, khurafat, tidak berbahaya, tidak menggunakan jin atau makhluk halus. Sebab jin malah menambah dosa dan salah.


Lebih dari itu kita wajib meyakini otoritas penyembuh adalah Allah (As Syafi). Sebagaimana ayat 80 dari Surat Asy-Syu'ara (Penyair) adalah 


"وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ" 


(Wa iżā maridltu fa huwa yasyfīn), yang artinya "Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku". 


Ayat ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim yang menegaskan bahwa hanya Allah yang berhak menyembuhkan penyakit, meskipun manusia tetap dianjurkan untuk mencari sebab-sebab kesembuhan dengan berobat.


Semoga Allah memberikan kesembuhan sehingga kita sehat rohani dan jasmani alias seroja.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA