ESQNews.id, POSO - Pemerintah Kabupaten Poso menunjukkan komitmen seriusnya dalam membangun kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga unggul dalam integritas, emosi, dan spiritual. Melalui inisiasi strategis, sebanyak 118 ASN Poso mengikuti Bimbingan Teknis ASN BerAKHLAK melalui Pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) yang berlangsung intensif selama dua hari, Senin hingga Selasa, 13-14 Oktober 2025.
Kegiatan akbar yang dipandu oleh Coach Eka Chandra dan Coach Kifli dari tim ESQ ini dipusatkan di Gedung Torulemba, Rumah Jabatan Bupati Poso.
Dari Kecerdasan Teknikal Menuju Kekuatan Batin (Inner Strength)
Wakil Bupati Poso, Bapak H. Soeharto Kandar, menegaskan bahwa kemajuan daerah membutuhkan lebih dari sekadar kecerdasan emosional dan teknis.
> "Poso terus berupaya untuk meningkatkan kualitas profesionalisme ASN, tidak hanya dari sisi kemampuan teknis dan intelektual, tetapi juga dari emosional dan spiritual. Sebab kita menyadari bahwa kemajuan daerah tidak hanya dituntut oleh kecerdasan [intelektual], tetapi juga oleh karakter, integritas, dan nilai moral yang kuat dari para pelaksana pemerintahan," ujar H. Soeharto Kandar.
>
Beliau menekankan bahwa Pelatihan ESQ ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan ASN yang berintegritas, berakhlak mulia, profesional, dan memiliki etos kerja yang tinggi.
"Melalui pendekatan emosional spiritual quotient, kita berharap akan tumbuh kesadaran baru di kalangan ASN, untuk bekerja bukan sekadar menggugurkan kewajiban, melainkan mengabdi dengan hati, dengan makna, dengan semangat melayani," tegasnya, menambahkan bahwa ASN membutuhkan inner strength, empati, dan nilai spiritual sebagai pondasi etis.
Menemukan Grand Why: Transformasi Motivasi Bekerja
Program Bimbingan Teknis ESQ ini bertujuan melakukan internalisasi Nilai Inti (Core Values) BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) melalui penemuan The Grand Why atau motivasi luhur bekerja.
Coach Eka Chandra menjelaskan bahwa keberhasilan implementasi BerAKHLAK sangat dipengaruhi oleh tingkat kondisi kultural sosial ASN, yang terbagi dalam lima level:
* Dependent (Fokus materi)
* Ego-Independent (Fokus ego)
* Socio-Dependent (Fokus jabatan/lingkungan sosial)
* Intra-Independent (Fokus prinsip dan nilai)
* Inter-Dependent (Fokus kontribusi sosial)
> "BERAKHLAK adalah bibit yang memerlukan tanah yang subur untuk tumbuh berkembang. Tiga tipe motivasi bekerja ASN adalah Strong Why, Big Why, dan Grand Why—yaitu menempatkan pekerjaan yang kita lakukan sebagai wujud kita mengabdi kepada Tuhan," jelas Coach Eka, menekankan bahwa Grand Why adalah kunci pertumbuhan nilai BerAKHLAK.
>
Pelatihan ini menargetkan agar peserta mampu beralih dari motivasi sekadar gaji atau jabatan menuju motivasi Grand Why—bekerja sebagai ibadah dan kontribusi.
Bupati Poso: Digugah Hati, Kembali ke Jalan Idealis
Bupati Poso, dr. Verna Gladies Merry Inkiriwang, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang luar biasa atas terselenggaranya kegiatan ini.
> "Saya mengikuti kegiatan [ESQ] ini selama satu hari ini semuanya berjalan Alhamdulillah puji Tuhan dengan baik. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Ari, kepada Pak Eka dan seluruh tim yang sudah dengan sangat luar biasa bisa memberikan insight, memberikan masukan, memberikan pandangan-pandangan yang baik untuk pemerintah daerah Kabupaten Poso," kata Bupati Verna.
>
Beliau menambahkan bahwa acara ini sangat bermakna, strategis, dan memberikan dampak luar biasa, terutama untuk "digugah hatinya. Pikirannya kita juga bisa kembali berpikir dengan cara-cara yang idealis. Sehingga kita bisa kembali on the track dalam melaksanakan tugas-tugas kita."
Testimoni: Personal Values di Atas Personal Branding
Dampak pelatihan ini langsung dirasakan oleh para peserta:
* Mustapa Abdul Tohan Saenong, SP., MP (Kepala Dinas Pertanian): "Banyak ilmu yang saya peroleh, banyak motivasi-motivasi yang membuat saya bisa lebih semangat, bisa lebih bersinergi, berkolaborasi dan bisa berkontribusi kepada Kabupaten Poso... Sehingga kami ASN di Poso bisa menjadi insya Allah ASN-ASN yang mempunyai nilai."
* Sukimin, SH., M.Si (Inspektur Inspektorat): "Selama ini kami selalu personal branding. Ternyata yang lebih utama dan lebih penting adalah personal values. Jadi dengan adanya Bimtek ESQ ini, kami diajarkan atau dipencerahan bahwa kerja adalah ibadah... Intinya, kita harus betul-betul bekerja ikhlas, jujur, bahwa kerja itu adalah ibadah."
Pelatihan ini diharapkan melahirkan ASN yang memiliki keseimbangan antara kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, yang siap membawa Kabupaten Poso menjadi daerah yang semakin maju, harmoni, dan berdaya saing.