Sabtu, H / 18 Oktober 2025

Hadir Kompetensi AI & Coding! Ary Ginanjar Support Kemendikdasmen Lahirkan Talenta Digital dengan TalentDNA

Kamis 02 Jan 2025 10:27 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Di hari Jumat yang penuh berkah tanggal 20 Desember 2024, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti dengan ramah menerima kehadiran Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Corp) beserta timnya.

Maksud kunjungan Ary Ginanjar kali ini yakni untuk silaturahmi, bincang-bincang santai perihal pentingnya penggalian talenta dalam pendidikan dasar dan menengah. Serta membahas terkait kompetensi coding.



Dikatakan oleh Pendiri Menara 165 tersebut bahwa kompetensi coding merupakan skills penting (cari kompetensinya online) yang dimiliki anak-anak perlu juga disupport oleh talenta yang tepat. 

"Karena kita ingin semua anak bisa sukses sesuai dengan minat bakatnya masing-masing. Termasuk para gurunya, perlu dibekali skills yang dapat memfasilitasi serta me-coaching generasi baru menggunakan deep thinking dan deep learning untuk menggali kreativitas dan prestasi anak di bidangnya masing-masing," tuturnya.

<more>

Bicara soal kompetensi coding, melansir dari beragam media, disebutkan bahwa Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyampaikan telah menitipkan pesan kepada Kemendikdasmen agar mengupayakan penerapan mata pelajaran AI dan Coding di tingkat satuan pendidikan SD dan SMP.

Untuk itu Ary sampaikan, "Saya menyambut baik Coding menjadi mata pelajaran pilihan bagi anak sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA. Lebih bagus lagi kalau kita bisa mengetahui talenta-talenta yang cocok untuk belajar coding. Talenta yang pas untuk belajar coding talentanya harus Logika, Terstruktur, dan Analitik. 

TalentDNA dapat membantu menemukan bakat anak dengan cepat dan tepat dengan bantuan Artificial Intelligence. Hal ini tentu tidak bisa kita lakukan secara manual, karena jumlah talenta yang tersebar tidak merata.

Cara yang lebih keren lagi bisa dengan memilih anak-anak yang hebat terlebih dahulu di bidang digital, lalu cek apa saja talenta DNA-nya. Misalnya hasilnya adalah logis, analitis, terstruktur, inovasi. Lalu kita "kloning" dengan cara mencari siswa yang memiliki Talent DNA yang sama, baru kemudian latih dia untuk coding.

Untuk pelajar SD, ada games atau permainan-permainan yang dirancang untuk mengetahui minat dan bakatnya dengan Talent DNA. Untuk pelajar SMP dan SMA metodenya pun berbeda. 

Namun hasilnya sama, yakni kita dapat menghasilkan generasi-generasi unggul untuk masa depan dan siap menjadi talenta digital yang hebat di Generasi Emas 2045. Maju terus Generasi Emas 2045," papar Ary.



Lebih lanjut, "Terima kasih atas penerimaan yang ramah dan terbuka dari Mendikdasmen Bapak Abe Mukti yang baik hati. Tak terasa satu jam berbincang-bincang mengenai manajemen talenta dan metode Deep Learning untuk para guru.

Semoga misi mulia Pak Menteri bisa menjadi kenyataan demi lahirnya Generasi Emas 2045, Aamiiin."



Di depan awak media, Mu'ti mengatakan Kemendikdasmen masih mengkaji secara menyeluruh soal dua mata pelajaran yang baru (AI dan Coding). Sebagai kajian awal, mata pelajaran AI dan Coding akan mulai diterapkan dari kelas 4 SD.

Apalagi dunia terus berubah, sehingga diperlukan sebuah kompetensi dalam menjawab tantangan-tantangan ke depan. Maka penguatan teknologi, lanjutnya, harus dimulai sejak dini. Ia berharap mata pelajaran tersebut sudah bisa diterapkan pada tahun ajaran baru.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA