ESQNews.id, JAKARTA – Kesekian kalinya PT Pupuk Indonesia
Group (PIHC) ikutserta dalam program yang digelar ACT Consulting. Selama 3 hari
pada Senin-Rabu (19-21/4/2021) puluhan insan PIHC mengikuti kegiatan “Culture
Leader Workshop PIHC” secara online.
Dudi Supriadi (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) memandu pesertanya selama 3 hari penuh. Serta memperkenalkan ilmu coaching kepada leaders PIHC.
“Biasanya cara berkomunikasi pimpinan itu seperti apa yaa
bapak dan ibu? Apakah dengan cara konseling, directing, mentoring, atau
coaching?” tanya Coach Dudi dari Studio ACT Consulting.
Peserta dengan kompak menjawab, “Mentoring atau memerintah
bawahan, harus begini dan begitu.”
“Nah…beda halnya dengan coaching yaa pak. Inilah cara yang
dipakai Pak Ary untuk mengembangkan potensi kader dan karyawannya. Karena 85%
terdiri dari kaum milenials, kalau metodenya dengan mentoring, yang ada mereka
kabur,” sanggah trainer berkacamata itu.
“Coaching sebuah teknik mendengarkan dan bertanya secara
terstruktur yang dilakukan coach (seorang expert coaching) kepada coachee
(orang yang dicoaching) demi mengembangkan potensi atau menyelesaikan masalah
dirinya sendiri. Tanpa diberikan perintah, ceramah, atau dinasehati,”
lanjutnya.
Menurut International Coach Federation (ICF) coaching adalah proses kemitraan dengan coachee untuk memprovokasi proses berfikir coachee secara kreatif dan menginspirasi untuk memaksimalkan potensi dan performance coachee.
Pimpinan PIHC memperhatikan dengan seksama paparan dari Coach Dudi itu, nampak dari layar zoom meeting.
“Lalu, bagaimana caranya? Ada 3 tahapan dalam coaching yaitu partnering (saling percaya) bangun building trust, creative thinking (ajukan beberapa pertanyaan), maximizing (komitmen) atau gols dari hasil coaching biasanya nanti membuat action plan,” tutupnya.