Selasa, H / 30 September 2025

Berharap Lailatul Qadar, Inilah Kehangatan Mabit di Mesjid Ar-Rahim Menara 165

Minggu 23 Mar 2025 14:12 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Malam Bina Iman dan Taqwa ( Mabit) di Mesjid Jami Ar-Rahim, di rooftop Menara 165, Jakarta berlangsung pada tanggal 22-23 Maret 2025 dengan tema Reset Hati & Healing Spiritual diikuti sedikitnya 500 jemaah untuk menemukan makna hidup di 10 akhir Ramadhan.


Kajian oleh Dr. KH. Nashirul Haq, Lc, MA mengingatkan pentingnya fokus dalam melaksanakan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan dimana godaan makin kuat datang di tengah persiapan Mudik Lebaran, merencanakan Open House, mempersiapkan THR dan rencana lainnya.


“Keistimewaan 10 hari terakhir Ramadhan seharusnya fokus ibadah tapi umumnya umat Muslim di sibukkan oleh persiapan mudik Lebaran dan kegiatan duniawi lainnya yang menyibukkan” kata ustad Nashirul Haq.




Padahal satu-satunya ibadah umat Muslim untuk Allah SWT adalah berpuasa di bulan Ramadhan sehingga Nabi Muhammad beritikaf di mesjid untuk mempertebal keimanan, beribadah, berzikir, berdoa kepada Allah dengan maksimal.


“Di periode ini umat Muslim akan menguatkan niatnya untuk meningkatkan keimanannya dengan maksimal dan berharap mencapai puasa hingga akhir Ramadhan seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.”


Hati dan keimanan umat kecendrungannya selalu berubah-ubah karena itu di bulan suci ini di reset dengan healing spiritual sehingga mampu menemukan makna hidup terutama di sepuluh hari terakhir Ramadhan, ungkap Nashirul Haq.




Setiap umat Rasululah SAW tak pernah tahu apakah bisa mencapai babak final yaitu berpuasa penuh hingga akhir Ramadhan atau masih bisa bertemu Ramadhan dan Idul Fitri di tahun 2026 ?


Oleh karena itu saat itikaf berdoa, berzikir dan membaca Al-Quran dilakukan karena menjadi obat bagi jiwa yang gersang bahkan 97% bacaan Al-quran bisa menyembuhkan penyakit.




Kegiatan Mabit ini dikoordinasi oleh Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ Jabodetabek dan mahasiswa UAG University dan setelah diawali berbuka bersama maupun sholat magrib dilaksanakan penyerahan bantuan yaitu zakat & santunan peduli disabilitas dari ESQ Kemanusian dan ESQ Corp.


Lina Aryani, kordinator kegiatan mengatakan minat masyarakat untuk mengikuti Mabit di Mesjid Jami Ar-Rahim ini besar sekali sehingga pihaknya harus membatasi undangan.


“Jumlah panitia dari alumni ESQ dan mahasiswa UAG saja sudah 60 orang,” ungkap Lina Aryani yang melibatkan putrinya, Vinka, seorang dokter muda untuk melakukan cek kesehatan seperti kadar gula, kolestrol dan lainnya.


Shalat Tarawih dipimpin Imam. Ust. Ghiza Fiqri lalu disambung kajian oleh Dr. KH. Nashirul Haq, Lc..MA. Qiyamulail dipimpin oleh Imam KH. Akhyar Al Hafidz, Dzikir & Muhasabah oleh Coach Iman G. H dilanjutkan sahur bersama diikuti shalat sunnah Shalat Subuh dan shalat Shubuh. Sedangkan ceramah Subuh, oleh ust Izzuddin Qassam, Lc


Kuliah subuh yang disampaikan Ust Izzuddin Qassam mengungkapkan bahwa itikaf itu dilakukan Rasululah SAW baik siang dan malam dan itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan hukumnya sunah sedangkan mengurus dan mengutamakan keluarga hukumnya adalah wajib.


“Jadi meski mengejar malam Lailatul Qadar, jangan sampai mengabaikan urusan keluarga. Ridho istri dibutuhkan karena itikaf itu sunnah,” jelasnya, melansir dari bisniswisata.co.id.


<more>


Semua umat Muslim pasti melewati momen Lailatul Qadar, namun saat momen itu tiba baik di siang hari atau di malam hari sebaiknya dalam kondisi sedang beribadah, berdoa, berzikir. Jadi di tengah kesibukkan tetaplah berzikir sehingga ketika momen itu melewati Indonesia, misalnya, itikafnya lagi maksimal.


Mesjid Jami Ar Rahim dibangun di rooftop Menara 165 dimana atapnya bertuliskan lafal Allah. Nama gedung sendiri makna angka 1 adalah ihsan, angka 6 adalah rukun iman yang juga diwujudkan dalam bentuk mahkota persegi enam sebagai atap masjid Ar Rahim. Lalu angka 5, bermakna rukun islam yaitu Syahadat, Shalat, Zakat, Berpuasa, dan Berhaji bagi yang mampu.


Selain dari sisi agama, 165 juga dapat dilihat dari sisi nasionalis. Di mana Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 sehingga ada dua makna nama menara 165 itu yaitu simbol Agamis dan simbol Nasionalis.


Tari dari Bekasi, Levi dan Yani dari kawasan Tangsel rela jauh-jauh datang untuk itikaf meraih hidayah Allah. Kunjungan untuk pertama kalinya itu memberi kesan mendalam apalagi shalat di atas ketinggian lantai 27.


Saat ibadah tahajud, lampu ruangan masjid dimatikan menambah suasana syahdu untuk berbicara dari hati pada sang penciptanya Allah SWT.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA