ESQNews.id, JAKARTA – Menuju pertengahan bulan April
2021, banyak sekali kisah, berita yang menarik perhatian publik. Entah dari
ranah ESQ, Nasional, BUMN, hingga berita terkait kerjasama dengan awak media
lain. Namun, ESQNews.id hanya akan mengambil tiga artikel terpopuler saja
seperti biasanya dalam sepekan terakhir.
Tiga artikel dengan minat baca terbanyak hingga Senin (12/4/2021)
di antaranya berjudul:
1. Banjir Bandang di NTT, Motivator Indonesia Komentar Ini!
2. Prajurit TNI dan PNS Kemenhan Menuju Masa Purnabakti, ESQ
MPP Solusinya
3. Kisah Nyata Wanita Saat Hamil, Zaidul Akbar Paparkan Ini!
Menurut berita yang beredar, banjir bandang yang menghantam
Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4) pukul 01.00
WITA, merupakan yang terbesar dari sisi korban Jiwa, lebih dari 10 tahun
terakhir.
Dalam 1 dekade terakhir, setidaknya ada 2 bencana banjir
cukup besar yang pernah melanda Nusa tenggara Timur (NTT).
Selengkapnya di sini: http://esqnews.id/berita/banjir-bandang-di-ntt-motivator-indonesia-komentar-ini
Terlihat dalam potret ada sebuah banner berukuran besar
warna bendera merah putih, dengan tulisan “Bimbingan Teknis, Emotional Spiritual
Quotient (ESQ) Bagi Prajurit TNI dan PNS Kemenhan yang Memasuki Masa Persiapan
Pensiun TA 2021.”
Acara dibuka langsung oleh Brigjen TNI Agape Zakariya R.
Dondokambey S.E. (Direktur SDM Kemenhan RI) dan Kolonel Infantri Permadi Ashari
(Kasubdit Sahlur Kemenhan RI). Mereka memberikan sambutan serta memboyong
sekitar 40 insan Abdi Negara untuk mengikuti pelatihan.
Selengkapnya di sini: http://esqnews.id/berita/prajurit-tni-dan-pns-kemenhan-menuju-masa-purnabakti-esq-mpp-solusinya
Fase kritis pencetakan itu dimulai saat janin di kandungan
sampai lahir dan berusia 5 tahun. Lalu apa yang perlu dilakukan jika sudah
terjadi?
Bertaubat, meminta ampun kepada Allah, minta maaf kepada
anak atas kesalahan yang pernah dilakukan. Mempelajari agama dan tanamkan ilmu
agama lebih kuat lagi kepada anak, agar orangtua tidak perlu “membayar” semua
tagihan itu sekaligus dan bisa “dicicil” perlahan-lahan agar tidak kaget nanti
kalau diminta “full payment” oleh anak.