ESQNews.id, JAKARTA - Potongan rambut yang bergumpal-gumpal
itu selalu berhamburan setiap kali anak laki-laki itu mencoba menyapunya. Untuk
usianya yang baru menginjak lima tahun, pekerjaan itu tentu tak mudah. Namun, dia
dengan senang hati membantu ibunya yang membuka salon kecantikan di rumahnya.
Ruangan itu memang sudah tak asing bagi kehidupan si anak laki-laki. Sejak kecil, dia kerap ditimang sang ibu sambil memantau karyawannya bekerja, juga para pelanggannya. Boleh jadi, itulah dunia pertama yang dikenalnya tempat dia belajar tentang banyak hal.
Baginya, semua itu menarik untuk diamati. Dia melihat bagaimana alat-alat salon bekerja. Dia melihat bagaimana rambut manusia yang amat beragam itu dipotong, juga bagaimana upaya para wanita untuk mempercantik diri.
<more>
Banyak wanita yang datang silih berganti ke tempat itu, baik yang berlangganan maupun tidak. Di situlah, dia mengamati sekaligus mengenal lebih jauh tentang sosok wanita. Dia melihat bagaimana para wanita itu berbicara, berinteraksi, dan bersikap.
Sang ibu tidak menyadari apa yang terjadi dengan anaknya. Berpuluh tahun kemudian pun tak tampak sesuatu yang aneh pada diri anak laki-lakinya yang kini berprofesi sebagai perancang busana. Dia cukup bangga karena apa yang ditanamkan sejak kecil, yaitu untuk senantiasa belajar mandiri dan berjiwa wirausaha, telah membuahkan hasil.
