Jumat, H / 12 September 2025

11 Adab Utang Piutang Menurut Alquran dan Hadits

Jumat 25 Jul 2025 15:48 WIB

Editor :Kontributor

Ilustrasi

Foto: freepik

ESQNews.id, JAKARTA - Allah SWT berfirman: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah SWT amat berat siksa-Nya.” (Q.S. Al Maidah/5: 2)


Adapun penjelasannya antara lain:


Utang-piutang merupakan salah satu bentuk tolong-menolong, dan dengan mengikuti adab utang-piutang, akan menghindarkan dari perbuatan zalim dan dosa. Di dalam Alquran dan hadits sudah dijelaskan secara lengkap adab-adab utang piutang, sbb:


1) Mencatat utang piutang: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya." (QS Al Baqarah: 282);


2) Jangan ada niat tidak melunasinya: "Siapa saja yang berutang, sedang ia berniat tidak melunasinya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang pencuri." (HR Ibnu Majah);


3) Takut mati jika masih punya utang: "Semua dosa orang yang mati syahid diampuni kecuali utang." (HR Muslim);


4) Jangan merasa tenang jika masih punya utang: "Barangsiapa mati dan masih berutang 1 dinar atau dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena di sana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR Ibnu Majah);


5) Jangan menunda-nunda melunasi utang: "Menunda-nunda (bayar utang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah kezaliman." (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi);


6) Jangan menunggu ditagih: "Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran utang." (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi);


7) Jangan pernah mempersulit dan banyak alasan dalam pembayaran utang: "Allah ‘Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi utang." (HR An-Nasa’i dan Ibnu Majah);


8) Jangan pernah meremehkan utang meskipun sedikit: "Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada utangnya sampai utangnya dibayarkan." (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah);


9) Jangan pernah berbohong ke orang yang memberi utang: "Sesungguhnya, ketika seseorang berutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkar."(HR Bukhari dan Muslim);


10) Jangan pernah berjanji jika tidak mampu memenuhinya: "… Dan penuhilah janji karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawaban ..." (QS Al-Israa’: 34);


11) Jangan lupa doakan orang yang telah memberi utang: "Barang siapa telah berbuat kebaikan kepadamu, balaslah kebaikannya itu. 


Jika engkau tidak menemukan apa yang dapat membalas kebaikannya itu, maka berdoalah untuknya sampai engkau menganggap bahwa engkau benar-benar telah membalas kebaikannya." (HR An-Nasa’i dan Abu Dawud)


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA