Tujuh nama korban dari pihak aparat, yang telah dikonfirmasi oleh Polri: Serda Rikson (meninggal dunia), Serka Arif (luka tusuk di kepala), Sertu Nendra (luka panah di kepala), Bripda Sawaki (luka panah di kaki kiri), Bripda Dedi (luka panah di leher), Bripda Rifli (luka panah di tangan kiri), Bharada Akmal (luka panah di punggung).
ESQNews.id, JAYAPURA - Konflik setelah perlakuan rasis yang diterima mahasiswa Papua di Surabaya masih terus bergejolak. Dilaporkan ada enam sipil dan satu aparat tewas dalam konflik lanjutan yang terjadi di Deiyai Papua.
Seperti dilansir dari abc.net.au, Dua warga sipil lainnya dilaporkan luka-luka dan enam aparat lainnya juga menjadi korban luka. Kepolisian Republik Indonesia mengatakan, situasi terbaru (28/8) di Deiyai sudah terpantau kondusif.
Mengenai korban jiwa yang diawali demo ricuh tersebut, salah satu surat kabar, Suara Papua melansir aparat sempat mengeluarkan tembakan. Hingga saat ini, enam korban tewas dan dua korban luka belum diketahui pasti identitasnya.
Salah seorang pengacara Hak Asasi Manusia yang sering menjadi advokat masalah Papua, Veronica Koman menyebutkan korban luka tidak hanya dua orang, melainkan belasan orang. Korban luka juga menimpa anak-anak yang dinilai merupakan akibat dari tembakan aparat.
-Soal Papua, Ini kata Boaz Solosa
Kepala Biro Humas Polri, Brigjen Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya masih melakukan cross check di lapangan terkait informasi korban tewas tersebut.
"Sampai sekarang pihak kami masih mengonfirmasi kebenaran laporan itu," ujar dia seperti ditulis ABC, (28/8).
Polri justru menjelaskan ada tujuh korban yang berasal dari aparat. Ada empat dari anggota kepolisian yang sedang dirawat intensif, sedangkan tiga lainnya adalah aparat TNI dimana satu dari mereka meninggal dunia.
Berikut tujuh nama korban dari pihak aparat, yang telah dikonfirmasi oleh Polri: Serda Rikson (meninggal dunia), Serka Arif (luka tusuk di kepala), Sertu Nendra (luka panah di kepala), Bripda Sawaki (luka panah di kaki kiri), Bripda Dedi (luka panah di leher), Bripda Rifli (luka panah di tangan kiri), Bharada Akmal (luka panah di punggung).
