Kamis, H / 28 Maret 2024

Antara Iman dan Imun (1)

Selasa 16 Jun 2020 18:24 WIB

Reporter :Redaksi

Ilustrasi

Foto: anselmhouse.org

Oleh: Dzanur Roin


Guru SD Muhammadiyah 12 Surabaya (SDM dubes)


ESQNews.id, JAKARTA - Sebagai orang yang beriman kita wajib mempercayai segala sesuatu yang terjadi di dunia ini atas kehendak dan ketentuanNya. Segala sesuatu terjadi atas ijinNya. Iman secara bahasa berarti membenarkan. Sedangkan secara istilah iman itu memiliki arti keyakinan dalam hati, perkataan di lisan, memulai dengan anggota badan, bertumbuh dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.


“Katakanlah, ‘Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahaim, Ismail, Ishak, Ya’kub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka, dan kami berserah diri kepadaNya.” (QS Al-Baqarah: 136)



<more>


Rukun iman yang wajib kita percayai ada enam. Yaitu iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman kepada para Rasul, iman kepada hari akhir dan iman kepada qada dan qadarnya. Enam rukun iman tersebut wajib kita imani tanpa pengecualian. Tidak kita kurangi apalagi kita tambahi.


Sebuah hadits yang diriwaytkan dari Umar bin Khattab. Ketika kami sedang duduk di sisi Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba muncul ke arah kami seorang laki-laki. Sangat putih pakaiannya, hitam pekat rambutnya, tidak tampak pada tubuhnya tanda-tanda sehabis dari bepergian jauh dan tiada seorangpun di antara kami yang mengenalnya.


Lalu orang itu duduk dihadapan Nabi Muhammad dengan menyandarkan kedua lutut beliau serta meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha beliau dan berkata.


“ . . . . Beritahu kepadaku tentang iman” Nabi menjawab adalah iman adalah engkau beriman kepada Allah, Malaikatnya, Kitab-kitabnya, para Rasulnya, hari akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk” Ia berkata, Engkau benar. . . . . kemudian lelaki tersebut segera pergi. Sementara kami berdiam diri saja dalam waktu yang lama, sehingga nabi bertanya. Hai Umar tahukah kamu siapakah orang yang bertanya itu? Aku menjawab Allah dan Rasulnya lebih mengetahui. Dia bersabda “Dia adalah Jibril, telah datang kepada kalian untuk mengajarkan urusan agama kalian” (HR Bukhori)


Tahun 2020 Kita semua di uji oleh Allah SWT dengan didatangkan sebuah wabah yang bernama Virus Corona. Sebuah virus yang meluluh lantahkan segala sendi kehidupan. Politik, Sosial, Ekonomi, Kesehatan, dan Pendidikan semuanya berubah bahkan berhenti sementara dengan mewabahnya virus corona.


Saat ini iman kita di uji. Apakah iman kita bertambah dengan ujian ini ataukah justru sebaliknya iman kita berkurang dengan datangnya ujian yang bertubih-tubih dalam kehidupan ini?


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA