Senin, H / 22 September 2025

Wujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi & Tekan Angka Perceraian Hingga Diapresiasi Menag, UAG University Gelar Training Komunikasi & Konseling Berbasis AI TalentDNA untuk Para Penghulu!

Selasa 14 Jan 2025 21:35 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - UAG University menggelar Pelatihan Komunikasi dan Konseling Berbasis AI TalentDNA pada tanggal 13-14 Januari 2025 di Menara 165, Jakarta, untuk Para Pengurus dan Anggota Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) sebanyak 80 orang dari berbagai daerah di Indonesia secara free. 

Menteri Agama RI Prof. Nasaruddin Umar, Direktur Bina KUA Cecep Khairul Anwar, serta Kasubdit Kepenghuluan Kementerian Agama RI M. Afief Mundzir hadir secara online untuk memberikan dukungan dan apresiasi terhadap pelatihan ini. 

Sedangkan Ketum APRI, Madari, hadir secara luring selama 2 hari kegiatan yang dipandu langsung oleh Ary Ginanjar Agustian (Founder UAG University dan ESQ Corp.) bersama para kadernya.  

Sekilas informasi, UAG University adalah institusi pendidikan tinggi yang berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia Emas dengan memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan menginspirasi masyarakat melalui keseimbangan spiritual, kreativitas, dan intelektualitas dalam implementasi Tridharma Perguruan Tinggi. 

Sebagai bagian dari pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat, UAG University merasa penting untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut yang berfokus pada peningkatan kapasitas, terutama di kalangan masyarakat yang berperan langsung dalam kehidupan sosial keagamaan, seperti para penghulu.

Dengan adanya pelatihan yang pertama di Indonesia ini diharapkan dapat terjadi perubahan besar dalam upaya menurunkan angka perceraian dan membentuk keluarga yang lebih harmonis, bangsa yang toleran sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Diketahui, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perceraian di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 463.654 kasus, dari 1,5 juta pernikahan 31% cerai. 

Ary Ginanjar prihatin dengan adanya data tersebut, ia berkata, "Dari 10 pernikahan di Indonesia, sebanyak 3 di antaranya berakhir dengan perceraian. Di Jakarta, angka ini bahkan mencapai 4 dari 10. Berdasarkan riset, anak-anak yang orang tuanya bercerai atau mengalami kekerasan memiliki potensi besar untuk mengulangi pola tersebut di masa depan.

Sehingga ini bisa menghambat terwujudnya keluarga yang harmonis dan toleran. Padahal Pak Menag mengatakan bahwa aset terbesar dari Indonesia adalah toleransi dan harmonisasi, di mulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga. Saya sangat mendukung hal itu. 

Beliau berkata Kementerian Agama berperan dalam membentuk keluarga yang baik. Keluarga baik membentuk masyarakat baik. Masyarakat baik membentuk negara yang baik."

Sebab itu, kata Ary, dalam pelatihan ada 5 kompetensi yang diberikan kepada Para Penghulu di antaranya meliputi kemampuan berkomunikasi (public speaking), neuro-linguistic programming (NLP), konseling dalam mengatasi perceraian atau coaching, serta penggunaan teknologi AI TalentDNA untuk mendeteksi dinamika hubungan pasangan.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Penghulu dalam berbagai aspek, termasuk komunikasi publik, konseling rumah tangga, serta kemampuan psikologis dan psikiater berbasis teknologi AI TalentDNA.

"Kekuatan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki negara lain adalah KEHARMONISAN DAN TOLERANSI. Dan toleransi hanya bisa terwujud jika kita mampu memahami perbedaan, dan pernikahan adalah langkah awal untuk memahami perbedaan tersebut.

Karenanya, dibutuhkan keahlian khusus bagi para penghulu, yaitu kemampuan dalam konseling, memahami TalentDNA calon pengantin, serta memberikan bimbingan ketika muncul permasalahan.

Peran "penghulu" menjadi sangat penting, karena hulu dari pernikahan adalah para penghulu, yang pada akhirnya akan menghasilkan "hilir" berupa keturunan generasi yang damai dan sejahtera dan toleran. Penghulu adalah hulu dari masyarakat, keluarga adalah mata air kebangkitan bangsa."

<more>

Mendengar dengan seksama lewat zoom meeting, Menag memberikan apresiasi kepada UAG University di bawah naungan Ary Ginanjar atas dedikasinya dalam mewakafkan ilmu dan materinya demi kemajuan umat.

“Saya mengapresiasi kegiatan ini. Bahkan saya penasaran bagaimana itu Artificial Intelligence (AI) digunakan dalam komunikasi. Ini para penghulu yang hadir dalam kesempatan ini harus mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dari Pak Ary Ginanjar,” imbuh Menag.

Menag menambahkan, dalam dunia yang semakin cepat saat ini, keterampilan komunikasi dengan memadukan teknologi seperti AI menjadi salah satu modal agar dapat menghadapi perubahan. 

“Saya berharap, kemampuan komunikasi yang diperoleh saat ini, dapat berdampak terhadap turunnya angka perceraian,” kata Menag.

Beliau berharap program ini dapat disosialisasikan di seluruh Indonesia, menurutnya Penghulu sebagai garda terdepan Kementerian Agama pada tingkat kecamatan dapat berkontribusi menurunkan angka perceraian yang jumlahnya kian mengkhawatirkan.

Sedangkan, Ketua Umum APRI, Madari, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas adanya kolaborasi ini.

Ia berharap pelatihan serupa dapat diikuti oleh seluruh Penghulu di Indonesia, bahkan CPNS Penghulu, agar program ini dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi keluarga Indonesia.

"Kami merasa memiliki tanggung jawab untuk membentuk umat melalui keluarga, dan melalui kerjasama ini, harapan kami untuk membentuk keluarga yang lebih baik semakin terbuka,” ungkap Madari.

Selain itu, Direktur Bina KUA, Cecep Khairul Anwar, juga menyampaikan harapannya agar lebih banyak Penghulu yang mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan ini. 

"Pelatihan ini penting untuk meningkatkan kompetensi Penghulu dalam berkomunikasi dan memberikan solusi bagi masalah rumah tangga," katanya.

Di akhir acara, APRI yang diwakili oleh Yenson dan Madari mengajukan agar Ary Ginanjar diangkat sebagai anggota kehormatan APRI, sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusinya dalam pengembangan kemampuan Penghulu di Indonesia.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA