Jumat, H / 19 April 2024

Millennials Fakultas Hukum Universitas Yarsi Perdalam Public Speaking dari ESQ Melalui 3 Pendekatan! Bagai Keluarkan Mutiara dari dalam Kerang

Jumat 30 Sep 2022 13:25 WIB

Reporter :EDQP

Potret saat kegiatan berlangsung

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Berbicara di depan umum memerlukan lebih banyak persiapan daripada sekadar bicara karena ditujukan untuk berkomunikasi tentang suatu topik di depan banyak orang untuk mempengaruhi, membujuk, berubah pendapat dan untuk memberikan informasi.


Karenanya, Universitas Yarsi menggaet Dinas Pendidikan dan ESQ untuk mengadakan Pelatihan ESQ Public Speaking selama 2 hari pada tanggal 22 - 23 September 2022 bertempat di Ballroom Al Quddus Universitas Yarsi.


Pelatihan ini dirancang khusus untuk 100 Mahasiswa Baru (Maba) Fakultas Hukum Universitas Yarsi untuk memberi keterampilan berbicara di depan umum dan meningkatkan keterampilan ini. Apalagi ketika mereka sudah masuk publik akan sangat dibutuhkan di masa depan, pendidikan tentang kebutuhan berbicara di depan umum ini sangat penting dimiliki para remaja di era millennial saat ini. 


Seperti yang dikatakan oleh Coach Rendy Yusran (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) tujuan training ini adalah untuk menjadikan mahasiswa mampu tampil berani berbicara dengan baik, secara personal kepada siapapun atau kepada orang banyak.


"Adek adek, saya akan sampaikan beberapa materi yang bersumber dari ESQ Public Speaking Model yang sudah dirangkum oleh Pak Ary Ginanjar Agustian. Tentang apa saja? Misalnya cara memahami sebagai pembawa pesan (messenger), belajar menyampaikan pesan dengan diawali Amazing Opening dan ditutup secara Powerfull lalu paham metode yang digunakan dengan menggabungkan pendekatan belajar seseorang secara visual, auditori dan kinestetik," paparnya dengan tersenyum.


Coach Rendy menyampaikan apa yang pernah disampaikan oleh Gurundanya itu bahwa selama 25 tahun perjalanan, Ary menyimpulkan bahwa banyak orang-orang pandai yang tidak jadi apa-apa. Otaknya pandai sekali, hatinya baik sekali, tetapi tidak jadi apa-apa. Dalam artian, Pendiri Menara 165 itu sedang berbicara tentang ilmu mengeluarkan mutiara dari dalam kerang.


“Kebaikan yang ada di hatinya tidak mampu disampaikan kepada orang lain. Jadi ibarat mutiara tersimpan selamanya di dalam kerang. Sehingga kerang tersebut tidak pernah terbuka. Tetapi untuk membuka kerang tersebut, kita punya ilmunya yaitu public speaking," ucap Director of ESQ Communication dengan intonasi yang menyesuaikan dengan gurundanya.


Lebih lanjut, "Dan itu tidak diajarkan ketika kita sekolah ataupun di university. Kita hanya diajarkan matematika, biologi, kimia dan semua ilmu kita pelajari. Tetapi kita tidak mampu menyampaikan apa yang ada dipikiran dan hati kita. Kita tidak mampu menyampaikan visi misi kita."


<more>


Hal itu seperti kerang yang di dalamnya terdapat mutiara namun tidak bisa dibuka. Saat itu, Ary tunjukkan cara membuka kerang tersebut melalui Coach Rendy.


“Why itu kan motif atau motivasinya. Jadi seseorang itu harus dibangun dulu, dibuka dulu motifnya terhadap 1 audien. Sehingga ‘why’ menjadi urutan pertama yang membantu pemikiran audien,” tutur Rendy.


Karena menurutnya bukan tentang sehebat apa kita dalam berbicara, tapi tentang seberapa besar tingkat pemahaman bagi si penerima.


"Selain itu, kita perlu paham beberapa objective dalam public speaking. Karena kalau sudah dipanggung bisa lupa diri. Ini salah satu penyakit saat performance yaitu lupa waktu, sehingga lari dari objective,” lanjutnya.


Menurut Rendy, Memorizing Process pun perlu dipahami dalam public speaking.


“Agar kita tahu kapan saat yang tepat untuk memulai bicara, dan bagaimana presentnya, hingga cara mengakhiri acara dengan seperti apa,” tutupnya.


Saat perform, Rendy ditemani oleh Asisten Trainernya yaitu Coach Syaifullah. Ia mengatakan, "Materi yang disampaikan sangat penting, namun metode penyampaian jauh lebih penting, akan tetapi yang ternyata jauh jauh jauh lebih penting adalah ruh/spirit orang yang menyampaikannya."




Selepas pelatihan, ada seorang Mahasiswi bernama Adara yang menyampaikan perasaannya dengan sangat antusias dan menggebu gebu.


"Setelah mengikuti pelatihan ESQ Public Speaking selama dua hari, dan saya merasa lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat, sharing bersama teman teman. Dan banyak hal yang saya dapatkan terutama mulai dari tujuan apa yang saya inginkan ke depannya. Saya mulai fokus dengan apa yang seharusnya saya kerjakan, seharusnya saya kembangkan. Adapun hal hal baru yang bisa saya dapatkan mulai dari pendapat pendapat yang belum pernah saya dengar, teori teori tentang public speaking, ilmu komunikasi dan masih banyak lagi," jelasnya.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA