Rabu, H / 15 Oktober 2025

Mengapa Kulit Lebih Perih Tersayat Kertas Daripada Pisau?

Rabu 13 Nov 2019 16:18 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Ilustrasi

Foto: Freepik

ESQNews.id, Jakarta - Kulit adalah organ tubuh terbesar, dengan luas total sekitar 20 kaki persegi. Kulit melindungi kita dari mikroba dan unsur-unsurnya, membantu mengatur suhu tubuh, dan memungkinkan sensasi sentuhan, panas, dan dingin.

Kulit memiliki tiga lapisan:

  • Epidermis, lapisan kulit terluar, memberikan penghalang tahan air dan menciptakan warna kulit kita.
  • Dermis, di bawah epidermis, mengandung jaringan ikat yang kuat, folikel rambut, dan kelenjar keringat.
  • Jaringan subkutan yang lebih dalam (hipodermis) terbuat dari lemak dan jaringan ikat.

Warna kulit dibuat oleh sel-sel khusus yang disebut melanosit, yang menghasilkan pigmen melanin. Melanosit terletak di epidermis.



<more>

Pernahkah kalian semua merasakan lebih perih terkena luka sayat akibat kertas dibanding pisau? Jika iya, berikut penjelasannya. 

Spesialis kulit dr. Hayley Goldbach dari University of California, Los Angeles, menjelaskan dalam @req.kesehatan, jari adalah indra utama tubuh untuk berinteraksi dengan dunia.

Ketika jari menyentuh sesuatu yang sangat panas atau tajam, rasa sakit dan kaget akan muncul bersamaan. "Jadi masuk akal kalau kita memiliki banyak ujung saraf di sana, ini semacam mekanisme keamanan," ujarnya.

Mengapa ujung saraf bisa bekerja seperti itu? dikatakan Goldbach sebagai hasil evolusi yang memang bekerja sebagaimana mestinya. Ujung saraf ini disebut nosiseptor. Yakni saraf pertama yang menerima dan menyalurkan rangsangan nyeri, lewat sinyal listrik dan kimia.

Mereka memperingatkan otak untuk mengantisipasi bahaya cedera agar Anda tetap aman. Melalui sensasi rasa sakit yang berlaku juga ketika tubuh merasakan suhu tinggi, bahan kimia berbahaya, dan tekanan yang bisa menghancurkan kulit.

Bukan cuma itu yang membuat sayatan kertas terasa sakit, tekstur kertas juga. Jika dilihat dengan mata telanjang, tepian kertas seakan tampak lurus. Namun bila diperbesar, teksturnya lebih mirip gergaji yang bergerigi dibanding pisau yang mulus.

Jadi ketika jari tersayat, jejaknya tidak rapi. Berbeda dengan tersayat pisau yang menyisakan luka lurus, sedangkan luka tersayat kertas itu semacam merobek dan menghancurkan kulit dengan kasar.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA