ESQNews.id, JAKARTA - Seorang anak menangis keras menolak
untuk sikat gigi sebelum tidur. Berbagai cara sudah dilakukan oleh ibunya,
membujuk, memberi pengertian, dan memberi contoh. Tapi anak itu tetap menolak.
Kini, ia mulai menggunakan amukan untuk menolak “ritual”
malam hari tersebut.
Malam itu udara sangat panas, si ibu sudah sangat lelah. Secara
mental, ia tidak siap menghadapi tantrum (ngamuk) anaknya itu. Makin dibujuk
anak itu makin keras menangis dan tetap bersikukuh, “Mau tidur saja, tidak mau
sikat gigi!”
Lalu ibu itu menatap wajah anaknya, betapa mengenaskan. Wajah
buah hatinya itu sudah terlihat lelah. Suaranya serak.
Ia merasa amat kasihan, dan ingin memeluknya. Ia ingin membiarkan
anaknya tidak sikat gigi, lalu cepat beristirahat.
Dalam keadaan hampir frustasi dan nyaris ingin mengalah, ibu
itu ingat tentang pentingnya konsisten dalam mendidik anak.
Ia pun teringat, sebagai orangtua jangan takut saat menerapkan konsistensi, mungkin anak akan tantrum untuk adu kekuatan.
Ibu itu menarik nafas panjang dan hatinya menjadi sedikit ringan dan bertekad untuk tetap konsisten, namun dengan sikap tenang dan lembut, tanpa ancaman dan kemarahan.
(Dikutip dari Buku Mendidik Karakter dengan Karakter Karya Ida S. Widayanti pakar parenting)