Fenomena di atas mencerminkan bahwa perkembangan dan kecepatan teknologi informasi memengaruhi pola pikir dan interaksi anak. Namun, kecepatan anak-anak mengakses teknologi informasi tersebut seringkali tidak sebanding dengan orangtuanya.
Seorang kepala sekolah Taman Kanak-kanak di sebuah kota mengaku senang kalau anaknya pergi ke warnet dan senantiasa membekalinya dengan sejumlah uang.
Baginya, jika anaknya pergi ke warnet dan dapat mengoperasikan komputer berarti anaknya tidak gagap teknologi (gaptek) seperti dirinya.
Ibu tersebut sama sekali tidak menyadari bahwa banyak hal yang negatif dari dunia maya jika tanpa pendampingan.
<more>
Permasalahan di dunia pendidikan dan pengasuhan senantiasa meningkat dari waktu ke waktu.
(Dikutip dari Buku Mendidik Karakter dengan Karakter Karya Ida S Widayanti)