ESQNews.id, BANDUNG – “Kebanyakan para pensiunan tidak siap menghadapi masa purnabakti,” demikian disampaikan Rinaldi Agusyana, trainer ESQ MPP(Masa Persiapan Pensiun) dalam materi bertajuk Wisdom Living. Pembekalan tersebut diberikan pada sekitar 50 peserta pelatihan Masa Pensiunan MPP lingkup Balitbangtan Kementerian Pertanian RI dari seluruh Indonesia yang berlangsung 18-20/9 di Hemangini Hotel, Bandung.Berdasarkan survey yang dilakukan oleh ESQ MPP terhadap semua peserta sebelum training ditemukan sebanyak 59,58% calon pensiunan merasa belum siap pensiun, dan sekitar 40,42% sudah merasa siap. Hal tersebut disampaikan Rinaldi.
Rinaldi juga memaparkan bahwa Prof. Manfred Kets de Vries, direktur INSEAD Global Leadership Center, melakukan penelitian pada 700 CEO seluruh dunia dan akhirnya menemukan teori “Retirement Syndrome”. Efek dari pensiun secara psikologis menyebabkan 5 hal: kehilangan pekerjaan utama, menurunnya kesehatan dan vitalitas, kurangnya pertemuan dengan rekan, kehilangan power dan perhatian, kehilangan kestabilan keuangan.
Oleh karena itu sangat diperlukan pembekalan untuk menyiapkan para karyawan siap ketika saat pensiun tiba. Melalui materi Wisdom Living dengan pendekatan kecerdasan emosi dan spiritual para peserta diajak membangun mindset yang tepat tentang masa pensiun.
Beberapa peserta dalam diskusi interaktif dan suasana santai mengatakan bahwa selama ini MPP seringkali diartikan Makan Pelan-Pelan, Mau Polah Payah, bahkan ada yang mengatakan Mati Pelan-Pelan. Dengan pemahaman yang baru maka MPP menjadi sesuatu yang positif, antusias, dan semangat. Sehingga para peserta mengubah pengertian MPP menjadi Masa Pergi-Pergi dan Makin Punya Prestasi.
Mulyadi salah seorang peserta dari Balitbang Kementan Jogja mengatakan setelah sesi Wisdom Living merasa lebih siap menghadapi pensiun.
“Materi tadi cukup membuat saya lebih siap. Meskipun menurut keyakinan saya sendiri sudah siap, tapi sekarang saya merasa lebih siap lagi, ujar Mulyadi.
Training ESQ MPP dirancang untuk membantu para pensiunan menghadapi masa purnabakti dengan produktif, sehat, berkualitas, dan terhidar dari kecemasan. Tidak hanya materi Wisdom Living, namun peserta juga dibekali berbagai materi yang variatif baik mengenai Keluarga Bahagia dan Bermakna, Perencanaan Keuangan, Kesehatan, dan Enterpreneurship.