ESQNews.id, Banjarmasin - Pekan Imunisasi Nasional dan Pencegahan Stunting Jadi Fokus Pemerintah Kota Banjarmasin. Beragam program kegiatan diselenggarakan salah satunya melalui ESQ Personal Transformation Program yang berlangsung di Aula Kayuh Baimbai pada Rabu 24 Juli 2024.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Kota Banjarmasin, Siti Wasilah itupun mengangkat tema “Rahasia Komunikasi Positif: Teknik Coaching untuk Ibu dan Anak”.
Acara dipandu oleh Coach Arief G. Rachman dan Coach Denny (trainer ESQ lisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian), yang expert di bidang coaching dan bersertifikasi BNSP.
"Guru kami, Pak Ary Ginanjar mengatakan bahwa manusia itu bukan ember yang harus diisi namun manusia itu adalah api yang harus dinyalakan. Dan adanya coaching untuk ibu serta anak ini agar komunikasinya lebih positif.
Seorang ibu bisa mengetahui keinginan sang anak atau kegalauan ananda tercintanya dengan teknik bertanya dan mendengarkan. Bukan dengan cara menasehati, menceramahi, menyuruh ini dan itu kepada anak," ujar coach Arief.
Lebih lanjut, "Seperti yang kita tahu, kita berhadapan dengan masalah generasi saat ini, karena orang tua yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Dan bisa berdampak pada kesehatan mental sang buah hati.
Padahal potensi anak generasi saat ini sangat luar biasa. Oleh karena itu, penting sekali, kesehatan mental dimulai dari komunikasi positif di rumah."
Dalam kesempatannya, Siti Wasilah menekankan pentingnya momentum hari anak untuk mengedukasi masyarakat mengenai komunikasi yang efektif antara ibu dan anak.
Seperti topik yang diangkat dalam ESQ sangat relevan, terlebih berdekatan dengan hari anak.
“Tawaran dari Coach Denny dan Coach Arief ini sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan,” ujar Wasilah.
Ia menginformasikan bahwa Kota Banjarmasin baru saja meluncurkan Pekan Imunisasi Nasional dengan target 89.400 lebih anak, jumlah terbanyak di Kalimantan Selatan. Pihaknya ingin memastikan anak-anak di Banjarmasin terlindungi dari penyakit seperti polio yang sangat menular.
“Program imunisasi ini penting untuk memberikan kekebalan komunitas secara menyeluruh,” ucapnya.
Kemudian, Ia mengimbau seluruh pihak untuk mendukung kampanye ini, memastikan anak-anak usia 0-7 tahun mendapatkan vaksin polio. Dalam tiga periode pemberian vaksin, Ia berharap semua wilayah, mulai dari Kecamatan, Kelurahan, hingga organisasi lainnya turut membantu.
<more>
Selain imunisasi, Siti Wasilah juga menyoroti pentingnya penanganan stunting melalui program kunjungan Posyandu yang diluncurkan pada bulan Juni dengan tema “Gerakan Intervensi Serentak Penanganan Stunting”.
Ia mengingatkan bahwa stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak, tetapi juga mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan otak, dan kesehatan secara umum.
“Kita tidak ingin anak-anak kita di tahun 2045, saat kita merayakan tahun emas kemerdekaan, masih banyak yang stunting. Ini akan mempengaruhi daya saing mereka,” katanya, tegas.
Ia juga menyampaikan bahwa kunjungan Posyandu pada bulan Juni meningkat, dengan 97 persen anak diperiksa tumbuh kembangnya, dibandingkan biasanya yang hanya 85 persen. Namun, prevalensi stunting di Kalimantan Selatan masih tinggi, mencapai 31 persen dari yang sebelumnya 26 persen di tahun 2022.
Di Banjarmasin sendiri, prevalensinya turun menjadi 22 persen, namun masih perlu perhatian serius karena dari 10 anak, hampir 25 persen di antaranya stunting. Ia berharap upaya-upaya ini menjadi kontribusi positif bagi Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan Indonesia.
“Dari data bulan Juni, 70% anak yang diperiksa memiliki masalah gizi yang jika tidak diintervensi dapat berujung pada stunting. Saat ini ada 1.300 anak di Banjarmasin yang didiagnosa stunting dan pemerintah telah menyiapkan program penanganannya,” ujar Wasilah.