ESQNews.id, JAKARTA - Telah ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Komunitas Pengusaha Tangan Di Atas (TDA) dengan UAG University-ESQ Business School dalam rangka meningkatkan hubungan kemitraan dan program family business, tridharma serta magang.

Penandatanganan ini dilakukan oleh President TDA 8.0 Eko Desriyanto dengan dengan Rektor UAG University Sujoko Winanto pada tanggal 25 Oktober 2024 di Menara 165 Jakarta.

Kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat tujuan TDA untuk mengajak para membernya To The Next Level melalui kolaborasi program dengan UAG University yang akan diadakan dalam waktu dekat. Salah satunya yaitu Second Generation Program.

<more>

Second Generation Program dari UAG University-ESQ Business School ini hadir untuk mengatasi tantangan transisi bisnis yang dihadapi 80% pengusaha keluarga di Indonesia yang sulit melanjutkan usaha ke generasi berikutnya. 

Dengan dukungan komunitas TDA, UAG University-ESQ Business School bertekad untuk memastikan keberlanjutan bisnis para pengusaha.

Karena, UAG University-ESQ Business School juga berkomitmen untuk memberdayakan pengusaha Indonesia. Dan Second Generation Program menjadi langkah awal dalam sinergitas ini.

Ali Zainal Abidin (Director PMB UAG University & ESQ Business School) sampaikan, "Alhamdulillah hari ini telah terlaksana MoU yang sangat monumental buat kami. Karena kami punya sebuah program yang dinamakan second generation program. 

Dan Pak Ary Ginanjar membuat program ini berangkat dari sebuah keprihatinan. Karena mayoritas pengusaha family business hingga 80% itu tidak sanggup melanjutkan bisnisnya di generasi ke-2 dan generasi seterusnya."

Ali menambahkan, "Jadi ini keprihatinan kita bersama. Kita harus selamatkan para pengusaha-pengusaha Indonesia dimulai dari pengusaha yang ada di Komunitas Pengusaha Tangan Di Atas. Terimakasih Pak Eko, mari kita sama-sama membangun bangsa Indonesia melalui MoU ini."

Kemudian sambil tersenyum, Eko Desriyanto mengatakan, "Kami melihat ada sekitar 20% dari total populasi komunitas pengusaha TDA yang 47.000 itu merupakan second generation.

Namun, beberapa di antara teman-teman tersebut menyatakan bahwa mereka mengalami kendala transisi generasi dari founder yang notabenenya adalah orangtua kepada generasi kedua ataupun generasi ketiga." 

Lebih lanjut, "Oleh karena itu, kami berkolaborasi dengan Universitas UAG dan ESQ Business School dalam second generation program. Tujuannya adalah untuk membantu teman-teman pengusaha di Komunitas Pengusaha Tangan Di Atas, untuk membuat semua proses itu menjadi lebih smooth, lebih berjalan dengan baik. 

Jadi apa yang menjadi cita-cita besar dari orangtuanya, dari para foundernya itu bisa diteruskan bahkan dibesarkan, menjadi luar biasa lagi oleh generasi berikutnya. 

Dan saya sudah mendengar paparan dari Pak Ary Ginanjar dan teman-teman ESQ Business School bahwa program ini menggali dengan sangat komprehensif. Bagaimana sebuah keluarga atau sebuah generasi bisa meneruskan bisnisnya ke generasi berikutnya." 

Eko berharap, "Ini segera dilakukan sebagai modul ke 4 di modul edukasi bisnis di TDA, kita menyebutnya begitu. Modul pertamanya adalah foundation workshop series, growth workshop series, corporate workshop series. Dan dengan kerjasama ini kemarin kita sudah sounding akan menamai sebagai regeneration business workshop series."