ESQNews.id, JAKARTA - Budaya kerja dinilai sangat berpengaruh terhadap kemajuan organisasi atau perusahaan. ACT Consulting International menjadi lembaga survei untuk membantu perusahaan mengukur seberapa sehat budaya kerja di dalamnya, sehingga dapat menawarkan solusi serta bantuan untuk meningkatkan kesehatan budaya kerja.
Sudah lebih dari 5000 instansi yang bekerja sama dengan ACT Consulting International baik itu di pemerintahan, BUMN, dan swasta. Kini, Asbanda atau Asosiasi Bank Pembangunan Daerah mengambil kesempatannya untuk dapat bekerja sama dengan ACT Consulting International dalam melakukan survei kesehatan budaya kerja serta peningkatan kapasitas SDM.
Pada hari Kamis, 15 Agustus 2024 Asbanda melakukan pertemuan online bersama dengan ACT Consulting International untuk mendengarkan pemaparan hasil survei kesehatan budaya Asbanda.
Survei sudah dilakukan sejak bulan mei hingga juni lalu yang melibatkan 11 BPD (Bank Pembangunan Daerah) dengan jumlah 4.589 responden.
Ary Ginanjar Agustian selaku founder ACT Consulting International, Universitas Ary Ginanjar, dan ESQ Business School yang melakukan survei kesehatan budaya kerja terhadap Asbanda mengatakan bahwasannya banyak-banyak berterima kasih karena kesungguhan Asbanda membangun budaya kerja demi melahirkan Asbanda yang unggul supaya siap bersaing di kancah nasional dan internasional.
“Saat ini saya sedang berada di Australia, kemudian saya menanyakan kepada mahasiswa, dosen, dan orang yang ada di sini. Mengapa Australia ini maju? Kemarin, olimpiade mendapat urutan ke 3, dan Indonesia berada di urutan 27.
Saat ini pun perkapitanya sudah mencapai 65.000 US Dollar. Kemudian, kita benchmark, apa yang membuat Australia maju?
Jawabannya adalah budaya kerja atau corporate culture. Saya melihat gedung-gedung tinggi di Melbourne di atasnya adalah lembaga konsultan dunia bidang SDM. Sehingga hubungannya dengan acara hari ini tentu dengan corporate culture.” Tutur Ary Ginanjar.
Founder ACT Consulting International tersebut juga menyebutkan ada 3 tujuan dari memahami budaya kerja Asbanda itu sehat dengan mengukurnya. Tujuan pertama adalah benchmarking dengan seluruh anggota Asbanda sehingga akan memudahkan direksi untuk membuat keputusan berdasarkan potret budaya kerja.
Kemudian yang kedua adalah dapat melakukan benchmarking terhadap HIMBARA dengan angka-angkanya, mengetahui letak kekuatan mereka dan menjadi pengembangan dari Asbanda.
Ketiga, akan melakukan benchmarking terhadap bank internasional yang kini data-datanya sudah ada di dalam Universitas Ary Ginanjar, sehingga akan mengetahui persis bagaimana dapat berkompetisi dengan bank swasta terbaik, internasional, agar tidak tertinggal.
“Saya acungkan dua jempol kepada Asbanda. Dari semua organisasi, Asbanda yang paling serius membangun moral bangsa dan sistematik baru. Semoga pada tahun 2045, Asbanda lah yang akan memimpin.” Harap Ary Ginanjar.
Drs. Subekti Heriyanto, MBA selaku Direktur Operasional Asbanda menanggapi, “Saat ini Asbanda baru 11 BPD yang mengisi survei. Ditahap berikutnya, kami harap semua BPD dapat mengikuti survei ini.
Dari hasil survei yang sudah dilakukan oleh ACT Consulting International pada bulan Mei dan Juni lalu yang sudah diikuti oleh 11 BPD, kami ingin mengetahui penyakit serta kelemahan dari budaya kerja kita.
Tentu akan kita lihat, apabila sudah baik akan dipertahankan dan ditingkatkan, dan apabila kurang baik kita akan perbaiki dan tingkatkan.”
Sebelum pemaparan hasil survei yang akan dibacakan oleh Hesti Herminiati (Direktur ACT Consulting International), Subekti juga menyebutkan bahwa Asbanda tentu akan mendukung program yang akan dikerjakan oleh ESQ, dan menghimbau 16 BPD yang belum mengikuti survei untuk turut serta.
“Mudah-mudahan, dengan 11 BPD yang keluar hasilnya akan menjadi gambaran dan memotivasi yang lain untuk ikut di tahap berikutnya. Semoga akan membawa manfaat kepada kita semua, dan kita bisa sejajar dengan perbankan lainnya dalam persaingan yang ketat ini.”
<more>
Asbanda sudah mengikuti program survei yang dilakukan oleh ACT Consulting International yaitu Organization Culture Health Index (OCHI) dan juga Employee Engagement Survey (EES) yang berdasarkan hasil survei budaya organisasi di 11 BPD yang sudah memenuhi minimum responden, yang dilakukan pada Q2 di tahun 2024.
Hesti selaku Direktur ACT Consulting International menyampaikan bahwa responden survei tertera dari 11 BPD yang sudah memberikan tanggapannya. Sehingga hasil survei yang disampaikan adalah akumulasi dari 11 BPD Asbanda.
Dari hasil survei tentu akan ditemukan positive findings dan area improvement. Hesti menyampaikan executive summary, dari positive findings yang ditemukan adalah profesional dan disiplin merupakan DNA organisasi di 11 BPD, kedua adalah saat ini organisasi 11 BPD ini fokus pada transformasi dengan membangun hubungan baik di internal dan eksternal melalui kesamaan visi misi untuk menjaga stabilitas bisnis.
Dan yang ketiga adalah 11 BPD memiliki perilaku-perilaku yang mendukung pencapaian kinerja yang efektif dan efisien, serta nomor empat yaitu karyawan bekerja dengan semangat dan merasakan ikatan yang cukup kuat dengan perusahaan, dan yang kelima adalah reputasi perusahaan menjadi salah satu faktor pendorong yang cukup baik dalam menjelaskan tingkat keterikatan kerja karyawan.
Selain positive findings yang didapatkan melalui hasil survei, ACT Consulting International juga memaparkan area improvement yang perlu menjadi perhatian khusus bagi Asbanda yakni berintegritas adalah nilai yang perlu lebih diperhatikan lagi di masa mendatang, rendahnya motivasi berkinerja unggul dari diri dalam pegawai, implementasi kompeten, adaptif, harmonis merupakan nilai terendah jika dibandingkan dengan lainnya (point of view nilai inti BUMN: AKHLAK), dan yang terakhir adanya kecenderungan karyawan untuk meninggalkan organisasi jika ada kesempatan yang lebih baik.
Dalam hal ini, survei yang sudah dilakukan terhadap 11 BPD Asbanda telah menjadi potret bagaimana Asbanda dapat meningkatkan area-area improvement dan juga mempertahankan positive findings yang sudah dijabarkan.
“Hasil yang kami sampaikan adalah akumulasi dari 11 BPD bagi Asbanda, dan tentu setiap BPD memiliki potret presisinya masing-masing.
Apabila ingin kembali kami jelaskan, terbuka lebar bagi BPD yang ingin mengetahui hasil survei secara presisi dan spesifik masing-masingnya, bisa ajukan jadwal dan kami akomodir.” Ujar Hesti menutup sesi pemaparan hasil survei Asbanda.



