ESQNews.id, BEKASI - Sambut dan hadapi era digitalisasi dengan perkembangan zaman yang begitu pesat, RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid (CAM) Kota Bekasi gandeng ESQ untuk menggelar Kick off Meeting AI Talent Management pada Rabu 11 Desember 2024 di Aula lantai 8 Gedung A RSUD CAM, Bekasi.
Menariknya, RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid (CAM) Kota Bekasi menjadi RS pertama yang mempergunakan AI Talent Management di Indonesia setelah kedatangan Jensen Huang NVIDIA. Secara otomatis juga menempatkan Bekasi menjadi Kota pertama yang terdepan dalam memanfaatkan AI di bidang SDM.
Menanggapi segala tantangan zaman serta merespon cepat teknologi yang serba canggih saat ini, tak heran jika RSUD CAM berhasil meraih segudang prestasi dan penghargaan.
Salah satunya yang terbaru adalah Penghargaan Bekasi Innovation Week 2024 dengan kategori Juara 1 Inovasi terbaik melalui aplikasi SIPABOLANG (Siap Antar Pasien Boleh Pulang) serta Juara 3 Perangkat Daerah Ter-Inovatif.
Dalam kesempatannya, Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad, Founder ESQ Corp Ary Ginanjar Agustian turut mengapresiasi atas pencapaian luar biasa RSUD CAM Kota Bekasi yang dinakhodai oleh dr. Kusnanto Saidi (Direktur Utama RSUD CAM Kota Bekasi).
"Karena saat ini kita hidup di tengah situasi yang kompetitif, apalagi RSUD dan Puskesmas di Kota Bekasi ini ada banyak. Tentu kita harus bisa dan mampu bersaing untuk tetap eksis di dalam situasi kondisi saat ini," himbau Gani Muhammad di hadapan ratusan para pimpinan RSUD CAM yang hadir baik luring atau daring.
Ia menambahkan, "Agar kita bisa tetap eksis, maka harus didukung dengan sumber daya manusia yang terpilih. Nah, bagaimana cara memilih sumber daya manusia yang terbaik? Yakni dengan AI Talent Management dari ESQ.
Saya begitu kagum saat AI Talent Management disimulasikan tadi, ternyata dalam waktu singkat dan cepat bisa memperoleh sumber daya manusia yang tepat dengan pekerjaannya.
Sehingga saya sangat mengapresiasi sekali dengan adanya inovasi AI Talent Management dari ESQ ini. Inovasi ini mempunyai arti yang penting untuk mempermudah kita dalam menemukan sosok-sosok atau SDM yang tepat khususnya untuk mengisi job-job di sebuah organisasi.
Alhamdulillah di Kota Bekasi melalui RSUD CAM menjadi pelopor untuk menerapkan AI Talent Management atau TalentDNA. Diharapkan dengan menggunakan metode ini akan terpilih dan lahir orang-orang yang the right man on the right place."
Menurutnya, AI Talent Management sangat mendukung kinerja organisasi dan juga akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap RSUD CAM.
"Ini merupakan suatu langkah yang sangat spektakuler. Saya harap ini segera kita jalankan, kita terapkan. Karena dengan menggunakan AI Talent Management kita akan mengurangi cost dalam rangka assessment SDM yang ada di sini.
Tak lupa, saya juga apresiasi kepada pencetus ide ini yang betul-betul mempunyai kemanfaatan yang sangat besar bagi lembaga-lembaga baik pemerintah maupun swasta, apabila komit dan konsisten mau menjalankan AI Talent Management ini," paparnya.
Lebih lanjut "Saya juga sangat merekomendasikan langkah yang diambil oleh Pak Dirut RSUD CAM dengan menerapkan AI Talent Management khususnya di RSUD CAM ini dan lakukan langkah sampai kita mendapatkan suatu hasil yang terbaik dan bisa menjadi sebuah lembaga pionir atas keberhasilan penggunaan metode ini.
Saya juga merekomendasikan AI Talent Management ini untuk lembaga-lembaga baik di swasta maupun pemerintah untuk kemajuan dan eksisting kita di dalam kondisi saat ini.
Terkhusus, terimakasih kepada Pak Ary Ginanjar dan tim ESQ. Saya dalam kesempatan selalu menjadi orang yang beruntung apabila saya mendengar, menyimak, apa-apa yang disampaikan oleh beliau.
Karena apa yang disampaikan oleh Pak Ary dan tim itu selalu menjadi inspirasi bagi kita untuk bisa kita kembangkan di dalam diri kita menjadi yang diamanahkan oleh Yang Mahakuasa sebagai pemimpin di Kota Bekasi ini.
Mudah-mudahan dari semua inspirasi tadi membawa pengaruh yang sangat positif dan sebesar-besarnya kemanfaatan buat masyarakat Kota Bekasi," harapnya.
Tanggapan dr. Kusnanto Saidi tentang AI Talent Management
Menurut dr. Kusnanto Saidi, AI Talent Management penting sekali untuk para pelaku pekerja kesehatan organisasi, para pemimpin organisasi kesehatan baik di pemerintah maupun milik swasta.
"Di era saat ini, dimana pola penyakit yang berubah-ubah. Kemudian banyaknya SDM-SDM yang mungkin mengalami kejenuhan dalam proses pekerjaan sehari-hari. AI Talent Management menjadi solusinya dan perlu segera diterapkan.
Jadi saya berterimakasih buat Pak Ary Ginanjar dan Jensen Huang dari NVIDIA, ini sungguh luar bisa. Sehingga saya lebih mengetahui cara bagaimana memimpin rumah sakit, dimana masyarakat hadir penuh dengan kekhawatiran, penuh dengan ketakutan kalau dilakukan dengan orang-orang yang profesional bukan hanya di bidangnya akan tetapi di jiwanya, di passionnya, di DNA nya.
Maka pelayanan kesehatan di Indonesia akan sangat luar biasa, dan bisa diterima oleh masyarakat Indonesia.
Saya juga kagum, kaget dan turut mengapresiasi AI Talent Management yang sudah disimulasikan tadi, dengan waktu 1 detik ternyata bisa terlihat semua potensi-potensi orang, kelemahannya dimana.
Sehingga saya sebagai leader bisa menempatkan orang pada posisi yang tepat. Dan ini bisa dibuktikan oleh sejawat para direktur Se-Indonesia bahwa saya berani melakukan yang pertama untuk melakukan AI Talent Management dari ESQ.
Karena selama ini kan saya melakukan rotasi mutasi penempatan seseorang itu berdasarkan intuisi atau feeling saja, melihat dari sosok luarnya, cara mereka bersikap dan lainnya. Namun dengan AI Talent Management saya jadi bisa melihat mereka lebih dalam lagi potensinya.
Dan setelah kami melakukan mapping AI Talent Management saya yakin akan bisa berdampak lebih luar biasa di RSUD ini. Mudah-mudahan bisa terus mendapatkan juara nasional berturut-turut."
Sang dokter melanjutkan paparannya, "Saya juga punya badan diklat untuk bisa memberikan atau berbagi pengalaman, keilmuan untuk teman-teman sejawat. Ada beberapa yang sudah belajar ke sini terkait dengan manajemen. Maka AI Talent Management juga pasti akan saya bagikan, terangkan juga kepada mereka karena ini sesuatu yang baru.
Saya akan katakan bahwa untuk menjadi Direktur yang tidak mau pusing-pusing dengan pemilihan SDM nya, cukup gunakan AI Talent Management saja. Karena sangat efektif dan efisien. Sehingga cost efektif dalam penggunaan anggaran kemudian dalam pencapaian target, ini sudah bisa saya petakan.
Karena paling penting melakukan pengelolaan organisasi rumah sakit, puskesmas maupun dinas kesehatan adalah bagaimana melakukan penempatan SDM yang tepat. Saya selaku Kepala Dinas Kesehatan menghimbau agar seluruh RS dan Puskemas wajib gunakan tools atau AI Talent Management ini."
Tentang AI Talent Management
Dijelaskan oleh Ary Ginanjar Agustian bahwa AI Talent Management adalah hasil kolaborasi antara ESQ dengan Lintasarta dan Indosat Ooredoo Hutchison serta disupport langsung oleh NVIDIA.
"Ini menggabungkan kerangka manajemen talenta holistik dari ESQ dengan teknologi canggih sovereign artificial intelligence NVIDIA milik Lintasarta, menjadi yang pertama dan satu-satunya di Asia untuk menjamin keandalan dan keamanan solusi AI berbasis talenta," ujar Ary Ginanjar.
Riset dari Toggl Blog 2024 menyatakan bahwa untuk menemukan talenta sangat mahal dan memakan waktu. Proses saat ini untuk mengidentifikasi talenta memerlukan waktu sekitar 8-26 minggu dan biaya hingga Rp. 380 juta per karyawan.
"Nah dengan cara konvensional jika RSUD CAM Bekasi memiliki 1.800 karyawan, biaya yang diperlukan sekitar Rp. 380 Juta x 1.800 = Rp. 684 Milyar. Itupun dibutuhkan ribuan expert atau psikolog untuk menanganinya. Luar biasa yah? Maka dari itu ESQ luncurkan AI Talent Management," kata Ary.
Proses yang panjang ini secara signifikan menghambat pengambilan keputusan bisnis yang cepat dan meningkatkan risiko ketidaksesuaian dalam penempatan talenta, baik dari segi job fit maupun culture fit.
Pria yang sudah berpengalaman lebih dari 25 tahun menangani sumber daya manusia itu katakan, "Oleh karenanya kita perlu sebuah kecepatan, ketepatan yang sangat tinggi untuk memonitor seluruh karyawan ataupun rekrutmen dengan AI Talent Management.
AI Talent Management, sebuah Teknologi AI yang inovatif ini memungkinkan solusi yang cepat, tepat, akurat, dan hemat biaya dan menjadi langkah awal untuk identifikasi Talent Fit, Job Fit dan Culture Fit dalam 1 detik.
Talent fit (kecenderungan alami seseorang yang mempengaruhi apa yang dirasakan, dipikirkan, dan dilakukan). Job fit (kesesuaian antara talenta alami individu dengan kompetensi pekerjaan seperti Ijazah, CV). Serta culture fit (kesesuaian antara talenta alami individu dengan nilai-nilai inti organisasi atau budaya kerja).
Dampak talenta terhadap performa dan keterlibatan karyawan: Talent-based job fit meningkatkan kinerja karyawan hingga 40%. Sedangkan Talent-based culture fit bisa meningkatkan keterlibatan karyawan dengan kata lain peningkatan engagement sebesar 60% dan peningkatan sense of belonging sebesar 55%."
Uniknya, dasar-dasar atau konsep mengidentifikasi talenta seseorang ini sudah ditemukan 25 tahun yang lalu oleh Ary Ginanjar Agustian lewat buku ESQ. Namun seiring perkembangan zaman, sekarang diramu secara digital, disupport dengan AI, lahirlah AI Talent Management ini.
"Untuk itu, saya mengucapkan selamat atas kecepatan tindakan dan langkah yang dilakukan oleh Dirut RSUD CAM Bekasi Dokter Kusnanto. Dan juga tentu atas bimbingan dari Pj. Walikota Pak Raden Gani Muhammad untuk merespon dengan cepat setelah kehadiran AI Talent Management.
Ini sangat penting di dalam dunia pelayanan kesehatan contohnya saja untuk mencari orang atau dokter seperti apa yang pas ditempatkan di UGD, dimana orang dalam keadaan darurat, nyawa orang sepersekian detik. Nah untuk mencari orang-orang yang seperti itu tentu punya kriteria bukan hanya dia adalah seorang dokter, perawat, tetapi tentu dia harus memiliki TalentDNA yang pas.
Pastinya dia bukan orang yang kontemplatif (orang yang cenderung terlalu lama berfikir, merenung) dan bisa bisa ada korban. Apalagi ditambah dia punya karakter perfectionis dimana saat itu alat alat medis sedang tidak lengkap. Bisa bisa korbannya semakin banyak dan complain semakin meledak.
<more>
Lalu pertanyaannya siapakah orang yang memiliki intensity atau kecepatan tapi dia tetap seorang dokter atau perawat. Dengan AI Talent Management kita bisa langsung ketahui DNA atau karakter seseorang. Dan saat itu juga kita akan mengetahui siapa dokter yang mampu dan tepat ditempatkan di UGD. Dan mampu ditempatkan di tempat yang sesuai di bidangnya masing-masing.
Karena ini ujungnya atau dampaknya kepada pelayanan masyarakat. Ujungnya penyelamatan masyarakat. Dan ingat, kita hidup di era yang teknologinya berjalan pesat dan cepat. Tentu tidak bisa lagi dengan cara manual. Dan RSUD CAM Bekasi sudah mendahului penerapan ini. Saya berharap bahwa hal seperti ini penting juga untuk rumah sakit lainnya demi keselamatan nyawa orang.
Dan di RSUD CAM Bekasi harus mampu menentukan generasi generasi atau pergantian dokter yang pas. Mudah mudahan RSUD CAM Bekasi menjadi spirit atau ujung tombak untuk membangun pelayanan kesehatan supaya rumah sakit di Indonesia bisa bersaing dengan rumah sakit asing.
Selamat untuk dokter Kusnanto atas kecepatannya untuk melakukan efisiensi, efektivitas dan ketepatan SDM nya."