Selasa, H / 28 Oktober 2025

Rahasia di Balik Bulan Ramadhan (2)

Rabu 29 Apr 2020 15:27 WIB

Reporter :Redaksi

Ilustrasi

Foto: oasis4humanity.com

Lalu bagaimana dengan kita yang hidup tak sampai se-abad pun? Inilah mulianya Nabi kita Muhammad SAW, yang namanya bersanding dengan kalimat Allah. Yang Allah istimewakan, Allah muliakan untuk masuk Surga paling mula-mula, paling banyak pengikutnya yang selamat.

Mengapa demikian? padahal mereka tak memiliki banyak waktu mencari bekal akhirat ketika hidup? sebanyak apa ibadah yang dilakukan dalam usia umat Rasulullah yang singkat itu?

Seandainya ada seseorang yang memiliki umur 63 tahun, catatlah 15 tahun awal ia belum baligh, 15 tahun yang lain ia habiskan untuk tidur/istirahat, 25 tahun untuk bekerja. Lalu belum terhitung waktu untuk makan, minum, mandi, dan berbagai aktifitas manusiawi, juga hiburan/berlibur.

Maka berapakah waktu yang tersisa khusus untuk beribadah? Catatlah maksimal 10 tahun, apakah 10 tahun dari 63 tahun yang dimilikinya adalah perbandingan yang cukup dan sepadan untuk menyelamatkannya di akhirat yang abadi?

<more>

Maka inilah rahasianya, kita memiliki Ramadhan yang setiap amalnya akan dilipatgandakan 1000 kali lipat. Kita juga memiliki lailatul qadr pada 10 malam ganjil terakhirnya. Yang derajatnya sama dengan beribadah seribu bulan, bermakna setara lebih dari 83,3 tahun.

Kapan kita bisa dicatat dan dihitung telah beribadah hingga 83 tahun penuh? sementara usia kita pun belum tentu sampai pada angka tersebut. Oleh karenanya lailatul qadr adalah malam yang dirahasiakan Allah, semata agar setiap hamba berlomba-lomba meraih keagungan-Nya.

Namun malam tersebut dapat dikenali dari ciri-cirinya, yakni malam yang teduh dan penuh kedamaian, malam turunnya semua kitab suci para nabi dan Al-quran , malam dimana para malaikat yang jumlahnya lebih banyak dari bilangan pasir turun berdesakan ke langit dunia. Hingga tak ada sejengkal pun ruang yang tersisa.

Mereka meliputi seisi langit dan bumi, karena diperintahkan Allah untuk memohonkan ampun bagi hamba-hambaNya yang beriman dan sedang beribadah kepadaNya di malam itu. Pada malam itu pula ditetapkan takdir setiap hamba dalam setahun, sehingga kita berharap apabila Allah mendapati kita pada malam itu dalam keadaan bertaqwa.

Para malaikat yang ditugaskan menetapkan takdir akan memberi takdir yang terbaik. Karena ada takdir-takdir yang dapat diubah dengan doa, ada musibah yang tertolak dengan amal dan sedekah, dan setiap kebaikan senantiasa menghapuskan keburukan sebagaimana air memadamkan api.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA