"Anda bisa mencintai orang lain tanpa memimpin mereka, tetapi Anda tidak bisa memimpin orang lain tanpa mencintai mereka" - Ary Ginanjar Agustian.
ESQNews.id, JAKARTA – Siapa yang tak kenal, kisah seorang
Serda Aprilio Perkasa Manganang yang dulu hingga kini booming diperbincangkan
publik? Ya, menurut banyak informasi, dia terlahir dengan nama Aprilia Santini
Manganang.
Ia dikenal sebagai seorang prajurit Tentara Nasional
Indonesia yang sebelumnya berprofesi sebagai pemain bola voli Indonesia yang
berkompetisi sebagai wanita tetapi kemudian bertekad untuk menjadi pria
interseks pasca pensiun.
Kisah tersebut diulas kembali di dalam acara yang digelar oleh Persatuan Istri Tentara (Persit Kartika Chandra Kirana) dan ESQ Leadership Center pada Jumat (26/3/2021) melalui beberapa media seperti Zoom Meeting, Instagram, dan Youtube Persit. Sekaligus merayakan HUT Persit Karika Chandra Kirana yang ke 75 tahun.
Webinar motivasi yang bertajuk “Membangun Keluarga Santun
dan Harmonis di Era Digital dengan Kecerdasan Emosional dan Spiritual” dihadiri
oleh Ny. Hetty Andika Perkasa (Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana), Ary
Ginanjar Agustian (President ESQ Group), bersama 1.000 orang Persit dari Sabang
hingga Merauke.
“Saat kasus Aprilia Manganang, bu Hetty memilih respon positif
atau negatif? Dengan kecewa, marah atau menerima dengan lapang dada?” tanya Ary
dari Studio Rumahnya di Depok.
Wanita berseragam hijau cerah itu menjawab dengan sangat
kompak, “Positifffff.”
“Ya, bu Hetty bisa menerima dan menyelesaikan kasus itu. Resultnya, semua pada terharu. Ujian saat itu merupakan ujian besar untuk bangsa Indonesia. Namun, yang datang adalah cahaya, Persit Kartika Chandra Kirana menerangi seluruh Indonesia,” kenang sang motivator sambil meneteskan air mata.
Tak hanya Ary Ginanjar dan Hetty yang menangis, insan persit
turut merasakan atmosfer kesedihan dan rasa salut itu.
Desni Watijadi, “Ikut sedih..”
Irma Putrimasya, “Allah tabarakallah bagus banget terima
kasih bapak.”
Lina Reginawati, “Leadership.”
Irma Putrimasya, “Allah tabarakallah salut sam ibu ketua kita sehat selalu ibu.”
"Terimakasih Pak Ary, terimakasih ibu-ibu semua," ucap Hetty.
Suasana menjadi sangat mellow, para perempuan Indonesia itu saling berpelukan dan menguatkan satu sama lain.
“Jarang pemimpin yang memimpin seperti beliau, yang bisa menghadapi persoalan dengan tepat. Karena banyak orang yang fokus kepada permasalahan, kita lupa respon kita seperti apa. Kita lupa bahwa hasil akhirnya tergantung dari kita,” puji pria ber-jas hitam itu.
Tak hanya suasana haru yang dirasakan, namun suasana fun terlihat dalam acara tersebut. Karena beberapa lagu diputar oleh tim ESQ Group.