Selasa, H / 28 Oktober 2025

Pembunuhan 31 Pekerja, Komisi III DPR Minta Densus 88 Dikirim Ke Nduga

Selasa 04 Dec 2018 15:17 WIB

Reporter :Redaksi

Densus 88 Anti Teror

Foto: blogspot

ESQNews.id, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Aboebakar Alhabsyi menilai pembinuhan 31 pekerja PT. Isataka Karya yang tengah membangun Jembatan Habema-Mugi, Kabupaten Nduga, Papua sudah termasuk tindakan terorisme. Pasalnya, lanjut dia,  hal tersebut dirasa sudah menebar teror dengan membunuh puluhan pekerja.


"Ini adalah tindakan keji dan biadap, kita mengutuknya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/12).


Menurut Anggota Komisi III DPR ini, aparat keamanan harus punya atensi yang tinggi terhadap persoalan ini. Sebab itu dia menilai, pemerintah sebaiknya segera mengirim Densus 88 anti Teror untuk menyelesaikan teror tersebut.


"Hukum harus ditegakkan, pelaku teror harus diburu dan diadili sesuai dengan prosedur yang ada," tandas dia.




Lebih jauh, pria yang akrab disapa Habib ini mendesak aparat harus mampu menjaga stabilitas keamanan, jangan sampai pelaku teror dibiarkan tanpa penegakan hukum. 


"Saya rasa ini harus menjadi atensi khusus Ka Densus dan BNPT," pungkasnya.


Diberitakan sebelumnya, Sebanyak 31 karyawan PT. Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua dikabarkan meninggal dunia. Para korban diduga ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).


KKB menyerang para pekerja di barak yang terletak di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Sabtu (1/12/2018). Dalam penyerangan itu, menewaskan 24 pekerja.


KKB selanjutnya dikabarkan mengejar delapan korban yang bersembunyi di rumah salah satu anggota DPRD pada Minggu (2/12/2018). Dalam kejadian ini, tujuh korban dilaporkan tewas ditembak, sedangkan satu korban lainnya berhasil menyelamatkan diri.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA