ESQNews.id, MAKASSAR - BerAKHLAK merupakan program budaya yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo) kala itu sebagai panduan perilaku seluruh ASN dalam bekerja di kesehariannya. Termasuk ASN di Pemerintah Kota Makassar. Maka, diperlukan juga internalisasi BerAKHLAK untuk Abdi Negara Pemkot Makassar agar dapat memahami core valuesnya secara komprehensif.
Sebab itu, BKPSDM Kota Makassar telah melaksanakan Pelatihan Capacity Building: Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Makassar dari ESQ pada tanggal 12 – 13 Agustus 2024 yang bertempat di Hotel Karebosi Premier Makassar.

Tujuan pelatihan tersebut untuk pembekalan dan penanaman budaya kerja BerAKHLAK sebagai panduan perilaku serta penemuan makna bekerja atau memaknai pekerjaan dengan menemukan the grand why (motivasi luhur bekerja dan berkontribusi).
Artinya, output yang diharapkan dari pelatihan ini yakni mampu memberikan manfaat serta meningkatkan kemampuan dan juga kualitas seseorang menjadi pribadi yang lebih taat kepada Tuhan dan bermanfaat untuk sesama.

Mewakili Walikota Makassar, Drs. Andi Muhammad Yasir, M.Si (Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Makassar) hadir menyapa 100 lurah yang berkumpul dalam satu ruangan itu.
“Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan profesionalisme ASN yaitu percepatan sistem kerja dan mendorong efektifitas dan efisiensi kerja, hal ini dapat diaplikasikan dalam implementasi core values BerAKHLAK.
Bersama ESQ inilah, suatu kegiatan kajian sumber daya manusia yang mengenalkan, mengembangkan, dan menyeimbangkan antara peran kecerdasan, membentuk karakter, perubahan pola pikir menuju peningkatan pelayanan yang maksimal kepada Masyarakat.
Ruh capacity building sesungguhnya adalah menggali seluruh potensi bapak ibu secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Dan bapak ibu semua sebagai lurah adalah garda terdepan," tuturnya di hadapan para abdi negara.

Ia melanjutkan, "Kita akan terus dituntut untuk terus belajar, mengolah diri, dan mengembangkan diri. Seorang lurah tidak hanya bekerja memvalidasi surat-surat yang ada di kelurahan, tapi lebih daripada itu banyak hal-hal kemasyarakatan yang harus dilakukan dan diketahui dengan baik oleh seorang lurah yang merupakan garda terdepan.
Socrates menyampaikan bahwa ada tiga pertanyaan yang perlu kau jawab sebelum engkau menutup mata walaupun engkau sedang terkantuk-kantuk. Pertama, apa yang telah aku perbuat ? kedua, apakah aku telah melakukan dosa ? dan ketiga, apa yang aku telah sempurnakan ? ketiga pertanyaan ini akan terus mengingatkan kita tentang bagaimana kita telah menjalani hari dan juga bagaimana kita membangun hubungan dengan orang lain.
Terakhir, kita sebagai ASN jangan selalu merasa bisa, tapi biasakan untuk bisa merasa. Bisa merasa bagaimana perasaan warga kita yang menunggu mendapatkan pelayanan yang baik.”

Selebihnya, kegiatan 2 hari ini dipandu oleh Coach Dudi Supriadi serta Coach L.M. Novrianto (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian).
Berkaitan dengan tema kegiatan, Coach Dudi sampaikan bahwa ada dua hal yang perlu dipertahankan dalam menghadapi era VUCA yaitu core values & core purpose.
Walaupun goals perusahaan, strategi ataupun operasional berubah. Maka, penting setiap perusahaan untuk mempertahankan core values (nilai yang dipegang teguh dan menjadi prinsip lalu diaplikasikan dalam panduan perilaku) dan core purpose (alasan mengapa sebuah perusahaan itu dibentuk, biasanya berkaitan dengan kontribusi untuk lingkungan secara luas).
Modul lainnya yang diberikan untuk ASN Pemkot Makassar yakni Total Transformational, Coaching, dan masih banyak lagi.
Bicara soal modul Total Transformational, terdapat dua sisi yang penting dalam meraih tujuan organisasi yaitu sisi transformasi renstra dan transformasi budaya. Sebagai seorang pemimpin penting untuk menyeimbangkan 2 hal tersebut untuk mengeksekusi hingga menjadi kinerja organisasi.
Transformasi renstra berkaitan dengan struktur, strategi dan system. Hal-hal tersebut senantiasa berubah menyesuaikan perkembangan zaman.
Sedangkan Transformasi budaya kerja berkaitan dengan behaviour, believe atau berkaitan dengan people. Kerap kali hal ini dikesampingkan dalam mencapai kinerja, padahal ini merupakan elemen penting dalam membangun kinerja.
Lalu, agar performance perusahaan, organisasi, atau lembaga itu eksponensial atau melejit, para SDM nya perlu di coaching atau dibekali metode coaching.
Coaching menurut Timothy Gallwey “Coaching is unlocking a person’s potential to maximize their own performance. It is helping them learn rather than teaching them."
Dijelaskan oleh trainer, bahwa coaching ada 3 proses di antaranya Listening, Asking, Response. Artinya, kualitas kita dalam mendengar (listening) akan mempengaruhi kualitas pertanyaan (asking) yang akan diajukan. Pertanyaan yang berkualitas maka akan menghasilkan jawaban (response) yang berkualitas.
Namun, kata para trainer ESQ semua itu juga harus didasari oleh niat yang kuat atau alasan para peserta menjadi ASN.
Dalam buku Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, niat atau motivasi dibagi menjadi tiga yaitu Strong Why, Big Why, dan Grand Why.
The Strong Why (motivasi yang dalam melakukan sesuatu yang berfokus pada untuk mendapatkan materi semata), The Big Why (motivasi seseorang dalam mendapatkan sesuatu yang berfokus pada emosi atau pengakuan orang lain semata), dan The Grand Why (motivasi untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu dan berfokus untuk bermanfaat luas dan mengumpulkan ladang amal).
Dari ketiga motivasi, pastikan untuk menjadikan Grand Why sebagai landasannya dan membuat setiap pekerjaan yang dilakukan menjadi bentuk ibadah kepada Tuhan Yang Mahaesa atau Allah SWT. Karena tujuan manusia diciptakan adalah hanya untuk beribadah kepada Tuhannya.
<more>
Selepas pelatihan, peserta mengungkapkan perasaan bahagianya telah mengikuti seluruh rangkaian acara melalui testimoni.
Marsuki (Lurah Barana, Kec. Makassar) katakan, “Alhamdulillah kami diikutkan dalam kegiatan ini, kesan kami selama pelatihan ini kami menyadari bahwa keterampilan itu tidak cukup, harus dilengkapi dengan kecerdasan emosional dan spiritual.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada BKPSDM Kota Makassar karena telah memfasilitasi kami untuk ikut dalam kegiatan ini. Yang disampaikan oleh tim ESQ selama dua hari ini benar-benar menggambarkan apa yang akan kami hadapi di lapangan dan semoga kami bisa menjalankan apa yang telah kami dapatkan."
Sedangkan Hasfirama (Lurah Mandala, Kec. Mamajang) sampaikan, “Sangat banyak manfaat yang saya dapatkan dari kegiatan ini, dimana saya dapat menggali potensi-potensi yang ada dalam diri saya. Begitu pun saya dalam pelayanan ke masyarakat, banyak ilmu yang saya dapatkan selama dua hari ini.
Untuk ke depannya saya berharap kegiatan seperti ini bukan hanya dilaksanakan untuk lurah-lurah, namun di structural paling bawah dalam organisasi kepemerintahan juga dilaksanakan hal seperti ini.”


