ESQNews.id, JAKARTA – Perdana, pada tanggal 16 Juni 2022 di
The Westin Hotel Jakarta , Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gandeng ESQ Group
adakan Program Pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negera
Berintegritas (PAKU INTEGRITAS) Batch 1 untuk para Eselon 1 dan 2 Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK).
Paku Integritas merupakan salah satu program pendidikan
untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan antikorupsi khusus bagi para
penyelenggara negara di Kementerian/Lembaga.
Pejabat KPK yang hadir di antaranya Nurul Ghufron (Wakil Ketua KPK), Wawan Wardiana (Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat), Dian Novianthi (Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK), para Kepala Biro, Direksi, Kepala Pusat, Inspektur KPK, serta Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group) dan Rhenald Kasali (Akademisi dan Praktisi Bisnis) selaku narasumber.
“Sebelumnya apa motivasi kita berkumpul di sini? Ya, kita
akan bahas tentang integritas. Di sini saya hanya sampaikan kulitnya saja,
nanti isinya dipaparkan oleh Pak Ary Ginanjar. Integritas itu bisa disebut JuPe
(Jujur Peduli), Bedil (Bertanggungjawab dan Adil) dan lainnya,” ucap Nurul
memberikan sambutannya.
Menurutnya, Korupsi adalah ketika sesuatu itu digunakan kepada
kepentingan pribadi. Serta ketika ada kepentingan yang dibebankan kepada kita
atau kepada negara untuk kepentingan publik namun yang memanggul adalah kita,
baik KLHK maupun KPK.
“Semuanya memanggul kepentingan public. Kalau KPK memanggul penegakkan hukum agar adil sedangkan KLHK memanggul pada tujuan-tujuan upaya secara sistematis dan terpadu untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan. Para aparatur negara ini adalah kepentingan umum sektor hukum agar kebijakan untuk menjaga keadilan, menyampaikan publik pada keadilan. Kalau KLHK menyampaikan daya dukung lingkungan agar terjaga dan tetap lestari,” sambungnya.
Wakil Ketua KPK itu juta beberkan 3 strategi utama dalam
mencegah praktik korupsi oleh setiap penyelenggara negara.
"Pertama, penindakan. Harapannya agar takut untuk
melakukan tindak pidana korupsi dan pelakunya jera," katanya.
Kedua, perbaikan sistem tata kelola keuangan, tata kelola
penyelenggaraan layanan publik dan administrasi pemerintahan agar tidak ada
celah bagi siapa saja untuk melakukan korupsi.
Terakhir, dalam menerapkan PAKU Integritas, KPK menggunakan
strategi pendekatan pendidikan dan peran serta masyarakat agar menumbuhkan
integritas dari dalam dirinya untuk tidak mau melakukan praktik korupsi.
“Mengapa saya sampaikan ini? Karena nanti di akhirat tubuh
termasuk mulut kita akan bersaksi, dimintai pertanggungjawabannya. Oleh
karenanya, integritas yang termasuk jujur, adil, peduli dan lain-lain itu hanya
akan lahir dari jiwa-jiwa yang sadar bahwa kehidupannya untuk akhirat. Bahwa
dirinya dihadirkan untuk memberi manfaat yang begitu penting,” tutupnya.

<more>
Sementara itu, Wawan Wardiana berharap, setelah kegiatan ini
para Pejabat Eselon I dan II KLHK ini mampu mengimplementasikan nilai-nilai
integritas dalam pelaksanaan tugas di instansinya masing-masing.
“Pelatihan Paku Integritas di batch pertama ini adalah untuk
Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Sesuai tujuan program ini, Anda
juga diharapkan menjadi teladan dalam mengemban tugas, mampu merefleksikan diri
agar terhindar dari korupsi dan mampu memimpin pemberantasan korupsi di
instansi Anda.”
Wawan juga menambahkan, “Nanti juga dari Pak Ary Ginanjar Agustian
kita akan tahu bagaimana cara membangun karakter penyelenggara negara. Mudah
mudahan atmosfir yang diharapkan itu bisa membuat kita mendapat manfaatnya.
Supaya melekat pada diri kita, sehingga menyiapkan kita agar terhindar dari
korupsi, kolusi dan lainnya.”

Oleh karenanya, Ary Ginanjar turut hadir sebagai narasumber
untuk memaparkan terkait Pelatihan beserta Pengenalan tagline PAKU Integritas, Insight
terkait penerapan integritas, serta De Brief dan Refleksi Integritas.
“Berikan applause dulu kepada Pak Nurul dan Pak Wawan karena
sudah memberikan pencerahan dan menyejukan hati kepada kita. Tadi di awal sesi,
dilantunkan Mars KPK yang merupakan lagu semangat pemberantasan korupsi. Dan hari
ini, saya akan memberikan lagi training untuk KPK dalam program pendidikan
antikorupsi, khususnya di lingkup KLHK,” kata Ary yang dulu pernah memberikan
training kepada KPK 22 tahun lalu hingga hari ini.
Ia melanjutkan, “Dimana kita tahu bahwa untuk membangun
bangsa yang bebas korupsi tidak cukup hanya penindakan dan tidak cukup hanya
pencegahan. Tetapi harus tahu bagaimana membangun integritas sebagai identitas
yang masuk ke dalam hati.

Dalam kesempatan itu, para peserta juga mengunjungi Rumah Tahanan KPK sebagai refleksi studi dan membangun kesadaran diri agar terhindar dari tindak pidana korupsi.
Diklat ini merupakan muara dari program PAKU Integritas. Sebelumnya para penyelenggara negara beserta pasangannya mengikuti pembekalan antikorupsi melalui executive briefing.



