Selasa, H / 28 Oktober 2025

Optimalisasi Layanan Kesehatan, Dinkes DKI Jakarta Rasakan Manfaat dari Pengukuran BerAKHLAK dan Life Tools TalentDNA

Jumat 25 Oct 2024 21:54 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Founder ESQ (ACT Consulting International) Ary Ginanjar Agustian turut mendukung Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk selalu memberikan layanan kesehatan yang optimal dan lebih baik. 

Oleh karenanya, Ary Ginanjar diundang oleh Dinkes Provinsi DKI Jakarta untuk hadir dalam kegiatan "Executive Summit Meeting" dengan tema "Meningkatkan Kepastian Layanan Kesehatan Melalui Layanan Rujukan Berbasis Kompetensi Fasyankes."



Kegiatan yang bertempat di Hotel Aryaduta Menteng pada Jumat tanggal 25 Oktober 2024 tersebut dihadiri juga oleh Pj. Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi.

<more>

Dalam sesinya, Ary Ginanjar sampaikan modul dengan tema Membangun Layanan Kesehatan Berkualitas Melalui Manajemen Perubahan yang BerAKHLAK.

"Seperti yang kita ketahui saat ini Kementerian Kesehatan telah mencanangkan 6 pilar transformasi sistem kesehatan yaitu Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Tranformasi Teknologi Kesehatan.

Dan ujung-ujungnya siapakah yang melaksanakan dan mengeksekusi itu semua? Ya manusia juga kan?" ujar Ary.



Disampaikan oleh motivator ulung di Indonesia itu, ketika kita bicara people atau manusia, tentunya kita bicara tentang kompetensi. Ada 3 kompetensi yang harus dimiliki yaitu skill, knowledge dan attitude.



"Hasil riset mengatakan skill dan knowledge antara 10-20%, maksimal 25%. Dan ternyata 75-90% faktor penentu keberhasilan adalah attitude (perilaku) manusianya. 

Maka wajib bagi kita sebagai pemimpin, pejabat, pebisnis maupun pengusaha untuk memahami ilmu pengetahuan.

Peter Drucker seorang pakar terkemuka dunia dibidang manajemen pada akhirnya menyimpulkan: If you talk about business and management, you talk about people behavior and people institutions," papar Ary.



Performa Ary Ginanjar disaksikan langsung juga oleh Pj. Gubernur DKI Jakarta, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati beserta seluruh pemangku kepentingan di setiap fasilitas kesehatan di Jakarta, baik dari tingkat puskesmas maupun rumah sakit.



"Teruntuk Pak Ary Ginanjar Agustian, kami dari jajaran pemerintah provinsi mengucapkan terimakasih, karena bapak sudah berkenan hadir dan memberikan pencerahan dalam forum ini untuk Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan seluruh jajarannya," ucap Teguh.

Lebih lanjut, "Insyallah apa yang bapak sampaikan akan menjadi bahan kita untuk bisa melakukan pelayanan kesehatan lebih baik lagi."



Kemudian Ani Ruspitawati sampaikan, "Layanan kesehatan merupakan salah satu layanan dasar yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Karena itu sangat dibutuhkan pendekatan layanan yang mengedepankan sebuah budaya kerja yang kuat. 

Oleh karenanya, kami kemudian didukung oleh ACT Consulting International untuk melakukan atau memberikan pemahaman mengenai budaya kerja BerAKHLAK. 

Kami berharap budaya kerja BerAKHLAK ini menjadi fondasi atau landasan untuk seluruh tenaga kesehatan dalam memberikan layanan kepada masyarakat."



Ani meneruskan, "Kemudian kami juga sangat berterimakasih kepada ACT Consulting International, karena kami mendapatkan kesempatan besar untuk menggunakan AI Talenta Management.

Tentunya itu akan sangat membantu jajaran dinas kesehatan saat diberikan penugasan yang sesuai dengan talenta atau potensinya. 

Sekali lagi terimakasih Pak Ary Ginanjar, mudah-mudahan kegiatan pada hari ini support dari ACT Consulting akan memberikan manfaat yang sangat besar untuk meningkatkan pelayanan kami kepada masyarakat."



Kegiatan semakin seru euforianya ketika seluruh orang yang ada di dalam forum gemakan yelyel, "Layanan kesehatan BerAKHLAK, bisa.....
Layanan kesehatan terintergrasi, pasti.....
Layanan kesehatan unggul, sukses....."

Paparan dari Pj. Gubernur DKI Jakarta

Teguh beserta jajarannya turut mendorong penguatan layanan kesehatan yang berkualitas dan merata untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global.

Hal ini juga membutuhkan percepatan sistem rujukan dari puskesmas ke rumah sakit, serta peningkatan koordinasi dan kompetensi antarfasilitas kesehatan.

“Jakarta sebagai pusat perekonomian juga sebagai kota yang akan menuju kota global, itu membutuhkan layanan yang tepat, akurat, transparan dan profesional," kata Teguh.

Semakin hari tentu saja kebutuhan layanan kesehatan semakin besar. "Harapan terhadap layanan kesehatan semakin bagus, tentu saja di birokrasi harus bisa menyesuaikan agar layanan itu bisa tertangani dengan baik," katanya kepada awak media.

Teguh juga menjelaskan, Jakarta diharapkan dapat mewujudkan sistem kesehatan yang lebih responsif, efisien dan berorientasi kepada pasien sehingga turut meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan publik.

Ia pun menghimbau seluruh jajaran di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta agar bisa melaksanakan komitmen bersama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Jakarta.

Pemprov Jakarta tentu saja berkomitmen untuk bisa melaksanakan layanan kesehatan dengan lebih baik lagi. Apalagi layanan kesehatan adalah yang benar-benar dibutuhkan oleh semua masyarakat dan Dinkes di bawah koordinasi Asisten Kesra juga sudah melakukan langkah-langkah yang terintegrasi.

Sedangkan Plt. Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, Dinkes mengumpulkan seluruh pemimpin di fasilitas kesehatan di bawah pengelolaan Pemprov DKI.

Mereka adalah Direktur RSUD, Kepala Puskesmas, Kepala Sudin dan Kepala UPT.

"Tujuannya membangun komitmen memberikan layanan yang terbaik. Temanya memang bagaimana layanan-layanan Diknes terintergasi. Itu yang sementara ini menjadi atensi dari pemerintah pusat dan ditangkap oleh pemerintah daerah," jelasnya.

Paparan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Ani Ruspitawati menuturkan, upaya mewujudkan layanan yang terintegrasi ini dapat menjadi motivasi bagi tenaga kesehatan di Jakarta untuk untuk semakin mempercepat realisasi komitmen bersama agar setiap warga Jakarta mendapatkan perawatan yang terbaik, cepat, dan tepat.

Intinya, pendekatan rujukan yang pasien-sentris melalui sistem rujukan terintegrasi berbasis kompetensi fasilitas pelayanan kesehatan ini dapat memastikan setiap pasien memperoleh perawatan terbaik.

"Dengan proses rujukan yang lebih cepat dan tepat, yang tidak hanya meningkatkan kepuasan, tetapi juga 'patient experience' dalam layanan kesehatannya," kata Ani.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA