ESQNews.id, JAYAPURA - Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan training transformational leadership (chapter 2) bagi para guru SMA/SMK se Kota Jayapura di Hotel Horison Kotaraja, pada Rabu 2 Oktober 2024.
Berkolaborasi dengan ESQ, di bawah naungan Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, giat untuk pengembangan karir pendidik dan tenaga kependidikan jenjang SMA/SMK tersebut, di buka oleh Kadis Pendidikan Kota Jayapura Abdul Majid, atas nama Penjabat (Pj) Walikota Jayapura.
Abdul Majid dalam sambutannya mengatakan, kehadiran para guru mengikuti kegiatan tersebut adalah bukti bahwa Pemerintah Kota Jayapura terus memperhatikan, bagaimana tenaga pendidik dan kependidikannya terus sehat.
"Sehat bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara mental. Agar dapat selalu bisa melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai guru,” ujarnya.
Dikatakan, pelatihan ini adalah bagian dari upaya pemerintah kota Jayapura khususnya dinas pendidikan untuk turun meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada jenjang pendidikan menengah.
Abdul Majid menyebutkan sebagaimana diketahui bersama, dan melansir dari beragam media massa, peran pendidik dan tenaga kependidikan sangatlah penting, dalam menciptakan proses belajar yang efektif dan menyenangkan.
Selain itu kata dia, pelatihan ini dilakukan untuk memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi para guru, agar lebih siap dalam menghadapi tantangan pendidikan di era modern.
"Salah satunya, bagaimana bapak ibu guru dapat mengolah emosi dengan baik, saat berinteraksi dengan pimpinan, rekan kerja, siswa dan juga orang tua murid,” paparnya.
Dikatakan, kesehatan mental para guru sangat penting. Untuk itu dirinya berharap, melalui kegiatan ini para pendidik dan tenaga kependidikan dapat meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan profesinya.
Sehingga lanjut Majid, para guru akan terus mampu untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih baik.
"Diharapkan bapak ibu guru dapat mengikuti kegiatan ini dengan penuh dedikasi dan rasa tanggung jawab, agar yang didapat nanti bisa diimplementasikan kembali,” pungkasnya.
Kemudian, Kepala Bidang Pembinaan SMA dan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Nur Jaya, mengatakan bahwa pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan karir tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan meningkatkan soft skill kepemimpinan bagi kepala sekolah dan tata usaha.
Selain itu, mengoptimalkan pemahaman mental health bagi wakil kepala sekolah dan guru bimbingan konseling tentang mental health dan mengembalikan marwah pendidik sebagai orang tua kedua dari peserta didik melalui training miracle woman.
“Sekolah yang dicita-citakan adalah peserta didik memiliki kompetensi dan karakter Pancasila sebagaimana diamanatkan dalam Kurikulum Merdeka,” ujar Nur Jaya.
<more>
Disampaikannya, karir tertinggi seorang pendidik bukan hanya tentang kenaikan pangkat dan golongan, tetapi mampu mengantar peserta didik menjadi generasi yang tidak hanya memiliki kompetensi tapi yang utama adalah memiliki karakter Pancasila, tidak hanya cerdas intelektual tetapi juga cerdas emosional dan cerdas spiritual.
Cita-cita Ki Hajar Dewantara, dilanjutkannya, menjadikan sekolah adalah taman, semboyan Ingarso Sung tuludo (di depan memberi contoh) Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangkitkan semangat perserta didik membangun cita-cita) dan Tut Wuri Handayani (di belakang mengikuti dan mendukungnya).
“Untuk mewujudkan itu, dimulai dari perbaikan layanan kepala sekolah berkelanjutan, semua proses pembelajaran berpusat kepada peserta didik, pendidik reflektif, gemar belajar, berbagai dan berkolaboratif serta iklim sekolah yang aman, inklusif dan merayakan kebhinekaan,” ujarnya.
Menurutnya, gaya kepemimpinan transformasional adalah sebuah gaya kepempimpinan di mana kepala sekolah mampu melakukan perubahan dalam diri individu untuk mencapai performa terbaik melalui kharisma, pemberian stimulasi, intelektual, motivasi, dan perhatian.
“Untuk menerapkan kepemimpinan transformasional di lembaga pendidikan, para pemimpin dapat memotivasi melalui tujuan bersama dalam memajukan pendidikan serta menghasilkan siswa yang berdaya saing,” ujarnya.
Nur Jaya menambahkan training ini diikuti oleh kepala sekolah, kepala tata usaha, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru bimbingan konseling, dan guru pendidikan agama, dengan narasumber trainer ESQ yakni Coach L.M Novrianto, Coach Bramanto Wibisono dan Coach Nia Fiani.