Rabu, H / 17 April 2024

Di PP Polri, Ary Ginanjar Sampaikan Cara Bahagia Hadapi Pensiunan: No Hedonisme, No Flexing

Senin 08 May 2023 03:37 WIB

Reporter :EDQP

Potret saat kegiatan berlangsung

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Masih dalam suasana Idul Fitri, PP Polri gelar Halal Bihalal khusus Keluarga Besar Diviacita 83 Pandega yang diselenggarakan pada 7 Mei 2023 di Aira Ballroom, The Tribrata Hotel, Dharmawangsa. Divia Cita memiliki arti Baik Hati, Panjang Pikir & Lapang Dada sedangkan Pandega adalah Paguyuban alumni Akpol angkatan 83.


Acara ini di buka oleh Irjen Pol. Purn. Pudji Hartanto (Ketua Paguyuban alumni Akpol 83) & keynote speaker Jenderal Pol. Purn. Bambang Hendarso Danuri (Ketua PP Polri).


Berkumpul sekitar 105 orang dalam ruangan tersebut dengan batik yang seragam. Hadir di dalamnya Irjen Pol. Purn. Drs. Anton Setiaji (Anggota Dewan Penasehat Paguyuban Alumni Akpol 83), Makbul Padmanegara (Wakil Ketua PP Polri), Didiek Purnomo (Sekretaris Paguyuban Pandega), Para Purnawirawan Pati Polri Alumni Akpol 1983 (yang rata rata hadir berpasangan atau suami istri).




Mengusung tema "Menebar Maaf, Membangun Kebersamaan," PP Polri undang Motivator Nasional Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian untuk memberikan seminar motivasi.


"Kita semua datang ke sini untuk menjaga silaturahmi? Itu membuat bahagia bukan? Mengapa? Karena sebenarnya kita sedang mencari kebahagiaan itu di dalam hidup," ucap Ary.


Menurutnya ada 3 kebahagiaan yang bisa diraih oleh kita. Ary dapatkan ilmu tersebut berdasarkan hasil riset para ahli yakni physical happiness, emotional happiness dan spiritual happiness.


"Setelah pensiun harusnya menemukan kebahagiaan apa? Spiritual. Ketika pensiun, segala fasilitas, uang sudah pasti berkurang (tak ada physical happiness lagi). Dulu orang hormat sama kita, dikawal, namun sekarang orang tidak kenal (tak ada emotional happiness)."


<more>


"Jadi kita kehilangan 2 kebahagiaan. Namun 1 lagi yang dimiliki yaitu spiritual happiness. Saat pensiun, lebih banyak lagi dalam berkontribusi kepada khalayak. Sama artinya mengabdi kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa," tambah Ary.


Untuk itu Founder ESQ Group menghimbau kepada para pensiunan Pendaga ini untuk menyebarluaskan materi ini kepada keluarga, anak, cucu hingga cicit.


"Spiritual happiness ini sudah dimiliki oleh Pak Pudji, yang dengan kesabarannya, kegigihannya mengabdi sebagai ketua paguyuban pandega beberapa periode. Karena bahagianya itu adalah to give (memberi)."


Ary juga katakan bahwa Spiritual happiness dimiliki oleh Anton terlihat dari Gerak, Kata, Fokus yang selalu positif dan menebar kebaikan. Gerak, Kata, Fokus ini ditemukan rumusnya oleh George W. Crane pada tahun 1905 tentang cara singkat agar bahagia.


"Jangan dilawan bahwa kenyataan Anda sudah pensiun. Terimalah proses pensiun ini meski gaji sedikit, orang tidak menghormati kita lagi. Kemudian jangan pusatkan orbit kita kepada strong why atau big why nanti ujungnya Flexing dan Hedonisme. Kita semua harus berpusat ke grand why agar no flexing dan no hedonisme."


"Karena ini adalah proses mereka untuk menemukan kekuatan dalam batinnya. Menjadikan mereka hero atas dirinya sendiri. Sehingga menjadi pensiun yang bahagia. Ceritakan ini pada anak cucu."




Ary menambahkan, "Dengan proses proses itulah Anda akan bisa menjawab 3 pertanyaan yaitu Siapa saya, Dimana saya dan Mau kemana saya."


"Jadi misi dari Pandega adalah membimbing semuanya sampai menemukan 3 hal atau menjawab 3 pertanyaan tadi. Pandega akan sukses kalau semua anggotanya sudah mampu temukan jawban itu. Sehingga bisa bergandengan tangan, silaturahmi jangka panjang di dunia sampai akhirat (Persahabatan dunia akhirat)."


Katanya, Pandega ini harus bersyukur mengetahui ilmu ini atau pembekalan ini. Karena tidak semua pensiunan di luar sana mendapatkannya.




Di tengah acara, Bambang hadir mendengarkan materi yang disampaikan Ary Ginanjar. Seketika Ary ingat bahwa dirinya pernah diangkat menjadi Golden Honorary Police oleh Pak Bambang di depan Presiden SBY.


"Beliau juga mantan Kapolri yang dulu meminta ESQ memberi Training kepada Reserse dalam program Keroyok Reserse. Salah satu hasil dari Training tersebut adalah Brigjen Pol Arif Rahman yang memimpin Asmaul Husna dalam 212 dan 411," tutup Ary.


Nampak senyum sumringah antara Ary dengan Bambang yang baru jumpa lagi. Mereka bernostalgia dengan singkat.


"Terimakasih Pak Ary Ginanjar yang sudah memberikan pencerahan kepada kita semua. Mengingatkan kita agar senantiasa mempersiapkan bekal untuk ke akhirat kelak," ucap Bambang mengapresiasi.


Pria yang juga alumni ESQ itu mengatakan bahwa dirinya akan membawa kembali ESQ ke para purnawirawan Polri. 


Ia berharap dengan adanya halbil ini bisa lebih mempersatukan lagi meskipun sudah pada pensiun. Bisa memperbaiki diri lagi kepada orang lain.




"Tidak ada lagi pangkat, jabatan. Yang ada hanyalah persahabatan yang erat karena silaturahmi."


Lebih lanjut, "Kita tidak bisa kembali ke masa lalu namun kita harus melanjutkan perjalanan ke depan. Kita berharap SATU." 


Ia menghimbau kepada semuanya untuk ciptakan suasana yang harmoni diantara kita, hidup yang penuh dengan kerukunan, hilangkan keangkuhan dan kesombongan, tidak merasa paling hebat, merasa paling benar dll. "Marilah kita rajut harmoni sisa kehidupan ini dengan penuh kekeluargaan dan keakraban diantara kita yg patut untuk bisa selalu dikenang."


Kemudian Irjen Pol Purn Pudji Hartanto yang menyimak paparan dari kedua sahabatnya itu mengatakan bahwa apa yang disampaikan Bambang dan Ary Ginanjar ini sama sama mengingatkan akan tujuan akhir kita ke akhirat (Surga). 


"Bawa persahabatan Pandega ini hingga dipertemukan di Surga kelak."




"Saya dengan Pak Ary bukan hal yang baru karena saya juga Alumni ESQ sudah 2 kali. Dari materi yang diberikan oleh Pak Ary betul betul sangat bermanfaat dan sangat menyentuh," sambungnya.


Dilanjutkan olehnya, "Saya melihat semua tidak ada yang tidur, tidak ada yang melamun. Semua berinteraksi. Insight lainnya yaitu Titik akhirnya adalah kita berkumpul di taman surga dan kita berharap apabila masih ada temen temen kita yang tidak ada di surga kita diminta untuk membawanya ke surga."


"Makna yang saya dalami janganlah di akhirat dulu, di dunia saja untuk saat ini. Bagaimana temen temen kita mengajak lebih banyak kebaikan. Terimakasih kepada Pak Ary Ginanjar yang sudah mengingatkan kita semua. Saya juga berharap kepada temen temen saya di Pandega apa yang disampaikan Pak Ary mari implementasikan aplikasikan."


Komisioner Kompolnas itu juga turut mengapresiasi para Pandega se-Indonesia yang sudah hadir dalam agenda ini.


"Sebagai ketua paguyuban ini, saya berpesan agar kita semua bisa menjaga HATI. HATI singkatan dari Menjaga Hati atau perasaan. Menjaga Aman, agar tidak terjadi hal2 yg tidak diinginkan. Menjaga Teman, saling bersilaturahmi karena kita punya Motto yaitu Persahabatan untuk selamanya. Serta Menjaga Iman. Agar bisa ditingkatkan lagi. Itulah alasan saya mengundang Pak Ary."




Irjen Pol Purn Drs. Anton Setiaji yang hadir mewakili Ketua Dewan Penasehat Paguyuban Alumni Akpol 1983 Jenderal Polisi Purn Profesor Doktor Budi Gunawan (Kepala BIN) menyampaikan sambutannya.


"Hilangkan rasa ego, tapi jangan ngerasa terlalu rendah hati. Sepakat ya rekan rekan? Jadikan ajang halal bihalal ini silaturahmi agar lebih bersatu, jarang jarang sekali kita adakan ini."


Dalam sesi juga diadakan Penyerahan santunan kepada Pimpinan Yayasan Media Amal Islami (MAI) dan perwakilan santri.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA