Selasa, H / 28 Oktober 2025

Universitas Ary Ginanjar & Badan Kepegawaian Negara Berkolaborasi untuk Cetak ASN Unggul Menuju Indonesia Emas 2045 dengan TalentDNA

Minggu 31 Aug 2025 21:54 WIB

Reporter :Nisa Mufidah

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Tepat pada hari Jum’at, 29 Agustus 2025 Universitas Ary Ginanjar (UAG) bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang pemanfaatan TalentDNA dan AI Talent Management untuk mendukung peningkatan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN).


Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam upaya membangun birokrasi yang berbasis talenta, efisien, serta relevan dengan kebutuhan era baru, sekaligus berkontribusi nyata dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.


Dalam kerja sama ini, Universitas Ary Ginanjar memberikan TalentDNA dan AI Talent Management secara pro bono (gratis) kepada BKN sebagai bentuk pengabdian masyarakat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.


TalentDNA merupakan metode asesmen berbasis psikometrik yang mampu memetakan profil talenta ASN, sementara AI Talent Management adalah sistem berbasis kecerdasan buatan untuk mendukung pengelolaan talenta, mulai dari penempatan, pengembangan, hingga suksesi.


Kedua inovasi tersebut merupakan karya cipta Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ Corp. sekaligus pendiri Universitas Ary Ginanjar.


Dalam sambutannya, Ary Ginanjar menyampaikan apresiasi kepada Kepala BKN yang telah memungkinkan kerja sama ini terwujud. Ia meyakini bahwa pengembangan ASN berbasis talenta akan mempercepat lahirnya generasi unggul yang menjadi fondasi Indonesia Emas 2045.


“Ada kekuatan selain kinerja, yaitu passion. InsyaAllah melalui kerja sama ini setiap ASN dapat bekerja dengan bahagia dan menjalankan prinsip 3E (ease, excellent, dan earn). Kita periksa talentanya, lalu kita tempatkan di posisi yang tepat. Dari sinilah kader-kader terbaik akan lahir dan membawa bangsa menuju masa depan yang gemilang,” ungkap Ary.


Ia menambahkan bahwa dinamika birokrasi bergerak begitu cepat. Akan ada ASN yang pensiun, perubahan struktur kementerian, hingga penambahan lembaga baru. Dengan cara konvensional, penempatan ASN akan memakan anggaran besar dan proses panjang. Namun dengan pemanfaatan TalentDNA, menurutnya, hal tersebut dapat dilakukan lebih efisien tanpa mengurangi kualitas.


Ary Ginanjar juga berharap, “Era ini tidak boleh lagi ada ASN yang merasa bodoh atau dikucilkan. Semua orang cerdas dengan keunikannya masing-masing, dan kecerdasan itu dapat terbaca melalui TalentDNA. Mari kita terus bergandengan tangan, menerima kritik dan saran, demi melahirkan manusia-manusia unggul untuk Indonesia Emas 2045,” tegasnya.


Ary juga menyinggung keterkaitan program ini dengan gagasan Asta Cita yang tengah ia dorong, yakni Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, dan Makan Bergizi Gratis.


TalentDNA telah digunakan di Sekolah Rakyat bagi guru dan siswa, dan kini kerja sama dengan BKN menjadi simpul penting yang menghubungkan seluruh inisiatif tersebut dalam satu visi besar untuk memajukan talenta Indonesia.


Kepala BKN, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas dedikasi Universitas Ary Ginanjar. Ia menekankan bahwa kerja sama ini akan membawa transformasi besar dalam manajemen ASN di Indonesia.


“Dunia berubah dengan sangat cepat. Masalah hari ini tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan masa lalu. Dengan TalentDNA, kita bisa menemukan jabatan terbaik sesuai potensi ASN, tidak lagi dengan cara yang seragam.


Pak Ary menggambarkan dengan tepat – jangan menguji ikan dengan cara memaksanya memanjat pohon, karena dia akan dianggap tidak kompeten. Melalui pendekatan baru ini, kita bisa memastikan setiap ASN berada di tempat terbaiknya,” ujar Prof. Zudan.


Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan Universitas Ary Ginanjar dan ESQ merupakan karya luar biasa yang perlu diapresiasi, karena menyentuh jantung birokrasi yakni para ASN.


“Kerja sama ini bukan sekadar penghargaan, melainkan keberanian untuk menghasilkan perubahan nyata. Ke depan, kita butuh menempatkan orang di waktu yang tepat dan tempat yang tepat. Dengan cara ini, birokrasi Indonesia akan semakin kuat dan siap menghadapi era baru,” pungkasnya.


Penandatanganan MoU ini berlaku selama lima tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani. Kedua belah pihak sepakat untuk bersama-sama mengoptimalkan program dan kegiatan yang bermanfaat dengan memanfaatkan sumber daya masing-masing, demi peningkatan kualitas manajemen ASN.


Melalui MoU ini, Universitas Ary Ginanjar dan BKN berkomitmen melahirkan generasi ASN yang unggul, adaptif, dan berdaya saing global. Harapannya, langkah ini menjadi rahmat dan keberkahan bagi seluruh ASN dan bangsa Indonesia, serta menjadi pijakan kokoh menuju lahirnya Indonesia Emas 2045.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA