Jumat, H / 29 Maret 2024

Tilawah Al-Quran: Dzikir Paling Utama

Kamis 02 Apr 2020 11:40 WIB

Author :Redaksi

ilustrasi

Foto: deenspiration


ESQNews.id - Bagi orang beriman, zikir dan tilawah (membaca) Alquran adalah ruh kehidupan. Tilawah Alquran menjadi seutama-utama zikir bagi setiap umat Islam. Betapa banyak perintah Allah dalam Alquran yang menyuruh untuk membaca Kitab-Nya. Sebaliknya, meninggalkan zikir atau tidak membaca Alquran berarti suatu kematian. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Perbedaan antara orang yang berzikir kepada Allah dengan orang yang tidak berzikir seumpama orang yang hidup dan yang mati." (HR Bukhari dan Muslim)


Mereka yang tak pernah menyentuh Alquran, tak pernah tergerak lisannya untuk melantunkan ayat-ayat Alquran dan tidak pernah basah mulutnya karena berzikir diibaratkan seperti zombi yang ada di muka bumi. Hadits ini secara jelas mengatakan, orang-orang tersebut tak ubahnya seperti mayat yang berjalan.


Pantas saja, mereka ini tak punya perasaan iba ketika melihat penderitaan orang disekelilingnya, tak pernah tersentuh dengan kehidupan di lingkungan sosialnya, dan tak pernah terpanggil untuk berubudiah kepada Allah SWT. Itulah alasan mengapa orang-orang yang tidak berzikir serta jauh dari Alquran disebut sebagai orang yang mati. Rumah orang yang tidak berzikir dan tak pernah diperdengarkan bacaan Alquran juga diistilahkan sebagai kuburan. Apa bedanya, rumah yang tidak ada bacaan AlQuran dengan kuburan tempat orang yang sudah meninggal? Keduanya sama-sama sebagai tempat orang mati.
<more>
Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu jadikan rumah-rumah kamu itu sebagai kuburan. Sesungguhnya, setan itu lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surah al-Baqarah.” (HR Muslim)


Inilah penyebab kegersangan jiwa dalam tubuh umat Islam. Di rumah-rumah keluarga Muslim, mushaf Alquran hanya menjadi pajangan di lemari-lemari indah tanpa tersentuh tangan. Mushaf Alquran hanya tinggal pajangan, bukan lagi bacaan. Tak terbayangkan, akan seperti apakah 'zombi-zombi' itu menjalani aktivitas sehari-hari. Terlebih, kegersangan jiwa ini jangan sampai pula menjangkiti para pemimpin di negeri ini. Tak terbayangkan jika suatu negeri dipimpin seorang zombi yang tak pernah menyentuh AlQuran.


Ketika Rasulullah SAW akan mengutus Mu'adz bin Jabbal RA sebagai seorang gubernur ke Yaman, terlebih dahulu Beliau SAW menanyakan beberapa hal. "Dengan apa engkau menghukum wahai Mu'adz?" tanya Rasulullah. Dengan mantap, Mu'adz menjawab, "(Dengan) Kitabullah.” Rasul bertanya lagi, “Bagaimana jika tidak kamu jumpai dalam Kitabullah?” Mu’adz menjawab, “Saya menghukum dengan sunnah Rasul-Nya.” Jika tidak kamu temui juga dalam sunnah Rasulullah?" tanya Rasulullah berikutnya. "Saya pergunakan akal pikiran saya untuk berijtihad dan saya takkan berlaku sia-sia," jawab Mu'adz dengan sungguh-sungguh. Mendengar itu, berseri-serilah wajah Rasulullah. Beliau SAW kemudian bersabda, "Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufik kepada kamu sebagai utusanku yang telah aku ridhai." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA