ESQNews.id, SURABAYA - Sebanyak 4.172 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau CASN dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi Tahun 2024 di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) resmi menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan mereka.
Penyerahan SK yang memecahkan rekor sebagai jumlah terbanyak di Indonesia ini dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Graha Unesa Surabaya pada Rabu (16/7/2025). Rinciannya, 2.157 CPNS dan 2.015 PPPK.
Momen penyerahan SK kali ini menjadi lebih spesial dengan diluncurkannya program Manajemen Talent DNA bersama ESQ Corp. Program ini diikuti oleh seluruh ASN Pemprov Jatim dari berbagai level jabatan, dengan 34.457 PNS se-Jatim telah menjalani Tes TalentDNA.
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa dalam proses pemenuhan CPNS dan PPPK, telah dilakukan proses identifikasi TalentDNA yang merupakan inisiasi dari ESQ Corp. Founder ESQ Corp. Ary Ginanjar Agustian, turut hadir langsung bersama tim.
Manajemen TalentDNA berbasis AI ini merupakan bentuk komitmen Pemprov Jatim dalam rencana pengembangan manajemen talenta dan pola karier untuk PNS di seluruh level jabatan.
Melalui AI TalentDNA, potensi dan bakat alami pegawai dapat diidentifikasi, membantu individu memahami kekuatan dan kelemahan, serta memberikan panduan untuk pengembangan diri yang lebih efektif.
“Harapannya akan makin memberikan karakter, dedikasi dan pengabdian kita termasuk keikhlasan dalam memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” tutur Gubernur.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga mengucapkan selamat bertugas dan menjalankan mandat sebagai CPNS dan PPPK di Pemprov Jatim. “Saudara bukan hanya CPNS untuk Jawa Timur, saudara adalah CPNS untuk Indonesia,” imbuhnya penuh semangat.
Senada dengan Gubernur Khofifah, Ary Ginanjar Agustian, menyatakan optimismenya terhadap kemajuan ASN di lingkungan Pemprov Jatim. Ia bahkan meyakini bahwa di bawah komando Gubernur Khofifah, Jatim mampu menjadi “Gudang Talenta” di Indonesia.
“Di mana ASN memiliki manajemen Talenta sehingga mereka bisa diketahui minat dan bakatnya. Jatim ini yang pertama di Indonesia dan dampaknya bisa meningkat hingga 788 persen,” jelasnya.
Ary Ginanjar juga mengucapkan selamat untuk Ibu Gubernur dan Jatim. Dia berharap ini akan menjadi role model manajemen talenta berbasis AI dengan kecepatan tinggi dalam mencari dan memilih orang-orang terbaiknya.
Dalam kesempatan tersebut, turut dilakukan Penandatanganan Kick Off Manajemen Talenta berbasis sistem merit oleh Gubernur Khofifah dan Penandatanganan MoU Integrasi data antara BKD Prov. Jatim dan Bank Jatim.
Kaitannya Manajemen Talenta Nasional, A. Darmuji, Kakanreg II BKN Surabaya, mengaku siap mendukung dengan data yang dimiliki. Ia berharap, komitmen Gubernur Khofifah ini akan diikuti oleh seluruh Kabupaten/Kota di Jatim dalam membangun visi sebagai Gerbang Baru Nusantara.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Komisi A DPRD Prov Jatim Dedi Irwansah, Plt. Asisten Administrasi Umum Setdaprov Jatim Akh. Jazuli, jajaran Kepala Perangkat Daerah Prov. Jatim, serta ribuan CASN di lingkungan Pemprov Jatim.
Sekilas info juga, dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah secara khusus berpesan kepada ribuan CASN untuk menerapkan budaya kerja KIS: Konsisten, Inovatif, dan Sinergi.
“Sesuai reformasi birokrasi arahan Presiden Prabowo, ASN diharapkan bisa lebih responsif dan melakukan percepatan kebijakan. Untuk itu ASN Pemprov Jatim diharap bisa membangun konsistensi, tumbuhkan inovasi dan luaskan sinergi,” tegas Khofifah, melansir dari beragam media massa.
Sebagai Center of Gravity dalam pembangunan Indonesia, Jawa Timur memerlukan pilar-pilar ASN yang mampu membersamai langkah Pemprov Jatim untuk terus menjadi Gerbang Baru Nusantara.
Khofifah menyebut, penerapan KIS mampu mendorong potensi kekuatan Jatim sebagai provinsi dengan perekonomian tertinggi kedua di Indonesia. Konsistensi kinerja ASN tercermin dari tingginya capaian transaksi Misi Dagang antarprovinsi yang telah menjadi tradisi Pemprov Jatim.
“Di NTB dan Balikpapan Misi Dagang kita tembus Rp 1 Triliun. Ini bukti bahwa Goal Getter menjadi penting untuk terus membangun sinergi internal maupun eksternal,” terangnya.


