Kamis, H / 07 November 2024

Yakin Tercukupi [Part 2]

Senin 25 Sep 2023 10:03 WIB

Author :M. Nurroziqi

ilustrasi.

Foto: freepik


Oleh : M. Nurroziqi


Baca juga : Yakin Tercukupi [Part 1]

ESQNews.id - Lalu, ada pula yang ketika dihimpit susah, merasa kurang isi dompetnya, sudah tidak percaya lagi sama Allah SWT, dan berdoa dibilangnya tidak menyelesaikan masalah. Jadinya, tindakan yang diambil justru mencelakai diri, mendekati sesama makhluk demi meraup untung. Ada yang sibuk kesana-kemari memohon pertolongan kepada sesama makhluk. Sedang, bagi yang bermodal muka lumayan, mendekati lawan jenis yang kaya raya demi menghabisi uangnya saja. Bersembunyi dibalik cinta, tipu dan rayu disuguhkan, demi memenuhi berdompet penuh uang, untung berbonus kepuasan yang di bawah perut. Ada yang dianugerahi kelebihan pandai ceramah, semakin disemarakkannya iklan-iklan supaya ada yang memberi amplop tebal dengan hanya sedikit berbincang di atas podium, di depan banyak pasang mata. Apalagi, sekarang ini, dalil-dalil agama semakin laris manis untuk diperdagangkan. Semua, hanya didasari rasa takut miskin, takut tidak bisa makan, takut tidak punya uang.


Begitulah sedikit rupa-rupa manusia yang tidak begitu yakin dengan Allah Swt yang sudah menanggung semua kebutuhan manusia. Ibaratnya, manusia ini tamu Allah Swt yang diundang untuk menjalani hidup di dunia. Namanya saja tamu, maka Allah Swt sebagai tuan rumahnyalah yang menyambut penuh rindu dengan segala pemuliaan terhadap si tamu. Semua jelas terjamin dengan ketercukupan yang membahagiakan.


Jika semua dalam tanggungan-Nya, lantas bekerja untuk apa? Rezeki sudah dijatah pas kepada setiap manusia. Jadi, jangan salah mempercayakan rezeki kepada pekerjaan. Tidak usah percaya bahwa pekerjaanlah yang mendatangkan rezeki. Bekerja, sejatinya hanya sarana menambah pahala. Bagian dari bentuk beribadahnya manusia. Ketika bekerja ditempatkan sebagai sebentuk ibadah untuk menambah pahala, maka rezeki akan semakin mengalir berkelimpahan dari arah yang tidak disangka-sangka.


Dengan demikian, jika di dalam pekerjaan yang sedang digeluti sama sekali tidak ada unsur penambah pahala, malah menumpuk dosa, segeralah bergegas untuk meninggalkannya. Apalagi ditambah Anda sangat percaya bahwa pekerjaanlah sebagai satu-satunya sumber rezeki, maka bertaubatlah. Bahkan, jika seluruh aktivitas hidup hanya dipolesi bedak-bedak cantik supaya menarik di mata manusia, sebab saking takutnya esok hari tidak makan, maka bersiap-siaplah menjadi manusia paling merana dan kecewa. Dan, jika bekerja atau seluruh aktivitas diri semakin menjadi penuh pahala, semakin dekat dengan Allah Swt, maka rajinlah. Tetapi, harus tetap tenang, tidak usah khawatir, Allah Swt sudah mengatur semua.


Yakinlah kepada Allah Swt. Beribadah dan hanya dalam ketakwaan yang seutuhnyalah, Allah Swt berkenan mengucurkan beragam rezeki dan melimpah-ruahkan semua yang diingini diri. Sebagaimana dalam Q.S. Al-Quraisy: 3-4, "Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kabah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan." dan Q.S. At-Thalaq: 2-3, "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."


Semoga kita dianugerahi keimanan yang tebal. Ditolong Allah Swt untuk senantiasa bertakwa dan berpasrah seutuhnya hanya kepada-Nya. "Asyhadu anlaa ilaaha illallah, Arrahmaanurrahim, Allahummadz hib ‘annil hamma wal hazan." (Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani, Ya Allah buanglah daripadaku kegundah-gulanan dan kesedihan).

 

*M. Nurroziqi. Penulis buku-buku Motivasi Islam. Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA